Episode 3 : Syarat Telah Diberlakukan

15 9 0
                                    

Backsound : Some - Soyou & Jung Gi Go ft. Lil Boi

***


"Dari mana Nuna mendapatkan uang sebanyak ini?"

Dengan lahap Eun Kyung menyantap makanan yang dibuatnya, sedangkan Eun Seon terus menatap uang yang dia genggam. Eun Kyung meneguk airnya dan menghela napas panjang setelah menghabiskan makanannya. "Kenapa kau terus menatap uang itu?" tanyanya sambil tersenyum, mencoba terlihat tenang.

"Nuna, aku serius. Dari mana Nuna mendapatkan uang sebanyak ini?" Eun Seon mengulangi pertanyaannya, kali ini dengan nada khawatir. Matanya beralih dari uang di tangannya ke wajah kakaknya, mencoba mencari jawaban yang jujur.

Eun Kyung meletakkan sumpitnya dan menatap adiknya dengan lembut. "Ada pekerjaan tambahan yang aku kerjakan dan itu adalah hasilnya."

Eun Seon mengerutkan kening, masih belum puas dengan jawaban kakaknya. "Pekerjaan tambahan apa? Nuna saja sekarang sudah sibuk dengan sekolah dan bekerja di minimarket?"

"Aku dipekerjakan oleh seseorang untuk membantu mereka. Itu saja."

Namun, Eun Seon tetap menatap Eun Kyung dengan pandangan curiga. "Apakah itu ... pekerjaan yang aman? Aku tahu kita butuh uang, tapi aku tidak ingin Nuna mengambil risiko. Nuna, kau tidak perlu melakukan semuanya sendirian. Aku juga bisa membantu."

Mendengar kekhawatiran Eun Seon, hati Eun Kyung terasa perih. "Aku tahu apa yang aku  lakukan. Kau tidak perlu khawatir. Tugasmu sekarang adalah fokus pada sekolah dan lulus dengan nilai terbaik. Itu sudah cukup membantuku."

"Aku merasa bersalah pada Nuna." Eun Seon berkata dengan suara pelan. "Aku tahu kau berusaha keras demi diriku."

Eun Kyung menggigit bibirnya sejenak, lalu memasang senyum yang lebih lebar. "Hey, kenapa kau merasa seperti itu? Aku akan melakukan apa saja untukmu dan kalau itu artinya bekerja lebih keras, aku akan melakukannya dengan senang hati."

Setelah sekian lama, mereka akhirnya kembali makan bersama sembari mengobrol. Eun Seon pergi ke sekolah dengan berjalan kaki karena tidak terlalu jauh, sedangkan Eun Kyung pergi menuju halte. Mereka berpisah di pertigaan jalan.

Tubuh Eun Seon terlihat lebih kurus dari biasanya. Bahkan hal itu saja menjadi yang sangat diperhatikan oleh Eun Kyung. Dia sangat ingin membuat adiknya bahagia. Sepertinya, itu tujuan baru dalam hidupnya.

Tidak seperti biasanya. Di halte, Eun Kyung tidak melihat Ji Chan sama sekali. Dia mengernyit sedikit, merasa ada yang aneh. Setibanya di ruang taekwondo, Eun Kyung mendengar suara dentuman dan napas yang berat. Ternyata Ji Chan sudah ada di sana. Dia sedang meninju samsak dengan penuh semangat, keringat mengalir deras di wajahnya. Dia tampak sangat fokus, bahkan tak menyadari kehadiran Eun Kyung.

Eun Kyung berdiri di pintu, memperhatikan Ji Chan dari kejauhan. Ada sesuatu yang berbeda dari pria itu. Ji Chan biasanya terlihat ceria dan penuh canda, tapi kali itu ekspresinya serius, nyaris suram.

"Eo, kau sudah datang? Kenapa tidak masuk?"

Eun Kyung terkejut mendengar suara Ji Chan. Dia tersadar dari lamunannya dan melangkah masuk ke ruang taekwondo. "Aku mengganggumu?" katanya, sambil menatap Ji Chan yang berhenti dari latihannya dan membersihkan keringat dari dahinya dengan handuk.

Ji Chan tersenyum tipis. "Tidak, kok. Aku hanya sedang pemanasan," ujarnya sambil meletakkan handuknya di samping. "Aku sudah mentransfer uangnya. Kau sudah menerimanya, 'kan?"

Tangannya sudah mulai sibuk dengan buku milik Guru Han, namun telinganya terus mendengarkan. Eun Kyung hanya mengangguk sebagai jawaban. Namun, Ji Chan seperti sudah terbiasa dengan sikap dingin pacar pura-puranya itu.

Genuine Lies : Kebohongan Yang NyataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang