Episode 6 : Kau Tidak Baik-Baik Saja

12 9 0
                                    

Backsound : If - Taeyeon

***


"Kau pulang terlambat?" Suara Ji Joon terdengar datar, namun ada nada tajam di dalamnya.

Ji Chan disambut oleh ayahnya yang duduk di ruang tamu dengan wajah dingin. Setiap kali mereka bertemu, suasananya selalu tegang. "A-appa?"

"Appa dengar kau masih terlibat dengan taekwondo," ujar Ji Joon, tatapan matanya semakin menajam.

Ji Chan tidak menyangka bahwa ayahnya akan mengetahuinya. "Appa, bisa kita bicarakan nanti?"

Ji Joon berdiri, wajahnya memerah karena marah. "Appa sudah bilang berkali-kali, tinggalkan taekwondo dan fokus pada hal-hal yang lebih berguna!"

"Kenapa Appa selalu seperti itu? Semenjak ibu meninggal, Appa bahkan tidak pernah ada untukku! Appa hanya selalu marah padaku, tidak peduli apa mauku. Kenapa Appa memperlakukanku seperti ini?!"

Plak! Sebuah tamparan keras mendarat di pipi Ji Chan, membuatnya terhuyung. Ji Joon berdiri di depannya dengan wajah penuh kemarahan. "Berhenti bicara tentang eommamu!" teriak Ji Joon dengan suara menggema di seluruh ruangan. "Eommamu meninggal karena kau, Ji Chan! Karena kebodohanmu!"

Kata-kata itu menghantam Ji Chan lebih keras dari pada tamparan tadi. Dia terdiam, tak mampu berkata apa-apa lagi. Perlahan, dia merasakan air mata menggenang di matanya, namun dia berusaha keras untuk menahannya.

"Appa tidak peduli apa yang kau pikirkan," lanjut Ji Joon dengan nada rendah tapi penuh kemarahan. "Mulai besok, kau harus tinggalkan taekwondo. Kalau tidak, kau akan tahu akibatnya."

"Appa, aku tidak bisa berhenti dari taekwondo. Aku berlatih taekwondo karena itu yang membuatku merasa hidup," ucap Ji Chan dengan suara gemetar.

"Kau merasa hidup dan eommamu yang meninggal!"

"Appa ...."

"Berhenti berbicara omong kosong! Appa tidak peduli dengan alasanmu! Jika kau tidak mematuhinya, Appa akan pastikan hidupmu lebih buruk dari sekarang. Kau tahu, 'kan, Appa bisa melakukannya?"

Ji Chan merasa dipojokkan dan kehilangan arah. "Aku hanya ingin melakukan hal yang membuatku bahagia, Appa."

"Bahagia? Kau pikir hidup itu hanya soal kebahagiaan? Tidak ada ruang untuk kebahagiaan jika kau tidak memiliki masa depan. Besok, Appa ingin mendengar kabar bahwa kau berhenti dari taekwondo!" Ji Joon memandang anak semata wayangnya dengan tatapan penuh kemarahan dan rasa putus asa. "Jika tidak ada perubahan, Appa akan mengambil tindakan lebih lanjut. Ingat, ini bukan ancaman kosong."

Dengan itu, Ji Joon berbalik dan pergi ke kamarnya, meninggalkan sang anak sendirian di ruang tamu. Ji Chan berdiri sembari memejamkan matanya, mencoba menenangkan diri. Setelah beberapa saat, dia memutuskan untuk pergi keluar rumah, mencari tempat yang tenang untuk berpikir.

Di taman kota, lampu jalanan menyala lembut, memberikan sedikit ketenangan di tengah kegelapan malam. Dia duduk di bangku taman, mengeluarkan ponselnya dan memutar sebuah lagu dengan bantuan earphone yang terpasang di kedua telinganya.

Lagu yang diputar mengalun lembut, seakan menjadi latar belakang bagi kekacauan dalam pikirannya. Dia menatap kosong ke depan, mencoba mencerna apa yang baru saja terjadi di rumah.

Tiba-tiba, sebuah pesan masuk. Nama Eun Kyung muncul di layar, membuat Ji Chan tersentak dari lamunannya. Dia membuka pesan tersebut dengan tangan yang sedikit gemetar.

Jung Eun Kyung.

Tengok kanan

Secara spontan Ji Chan menengok dan terlihat ada Eun Kyung yang duduk di bangku sebelah. Dia tersenyum tipis untuk pertama kalinya. Ji Chan terkejut melihat kehadiran Eun Kyung di dekatnya. "Hyak, aku terkejut tahu!"

Genuine Lies : Kebohongan Yang NyataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang