Episode 4 : Hidup Tidak Selalu Adil

16 9 0
                                    

Backsound : Miracle - GOT7

***


Di pagi yang sedikit berkabut, Ji Chan sudah berdiri di halte dengan kedua tangan dimasukkan ke dalam saku jaketnya. Kedatangan Eun Kyung membuyarkan lamunannya. Di dalam bus, mereka duduk bersama tanpa banyak bicara, tetapi Ji Chan tetap mencoba mencairkan suasana dengan sedikit obrolan.

"Apa kau sudah sarapan?"

Eun Kyung hanya mengangguk tanpa menoleh, pandangannya terpaku pada pemandangan jalan di depan mereka. Ji Chan mendesah pelan. "Kau tahu? Kalau kita ingin meyakinkan orang-orang, kau harus lebih banyak bicara padaku."

Setibanya di sekolah, mereka berjalan bersama dan Ji Chan terus mencari topik pembicaraan. Ji Chan tetap ceria dan banyak bicara, sementara Eun Kyung tetap dengan sikap dinginnya, hanya merespons seperlunya. Saat mereka sampai di sekolah, perhatian beberapa siswa mulai tertuju pada mereka, terutama karena Ji Chan tidak biasanya terlihat bersama Eun Kyung.

Ketika sampai di depan kelas Eun Kyung, Ji Chan berhenti dan menatap sekeliling. "Sepertinya banyak yang terkejut melihat kita bersama."

Setelah mengambil sesuatu di lokernya, Eun Kyung kembali keluar kelas dan berjalan menuju ruang medis. Namun, seorang pria bertubuh tinggi dengan seragam olahraga menghalangi jalan mereka. Dia adalah kapten tim basket sekolah, seorang yang terkenal tampan, wajahnya tampak keras dan tegas, dengan tatapan mata yang tajam, dan sedikit berandalan. Walau begitu, kemampuannya dalam bermain basket sangatlah baik.

"Jung Eun Kyung!" sapa pria itu dengan suara seraknya.

Sudah tahu apa yang dilakukan, Eun Kyung segera membuka tasnya dan mengambil sebuah buku tulis. Dia memberikan buku itu pada Nam Hyun. Mereka bertukar, antara buku dan uang. Eun Kyung menatap uang di tangannya, merasa tidak nyaman dengan cara Nam Hyun memberikannya secara terang-terangan.

Nam Hyun menatap Ji Chan dengan senyum yang sedikit provokatif. "Wah, kekasihmu memang luar biasa. Dia bisa mengerjakan tugas sesulit apa pun dengan cepat dan sempurna."

Ucapan Nam Hyun membuat mereka semakin yakin kalau berita tentang hubungan mereka sudah menyebar di sekolah itu. Eun Kyung merasa tidak enak pada Ji Chan, namun Ji Chan malah fokus menatap Nam Hyun karena tidak menyukai nada bicara pria itu, tapi dia tetap menahan diri untuk tidak merespons dengan emosional. "Pergilah."

"Tentu saja aku akan pergi. Jung Eun Kyung, nanti aku berikan tugas selanjutnya," ucapnya dan langsung pergi.

Setelah Nam Hyun pergi, Ji Chan tidak bisa menahan diri untuk tidak bertanya. "Kau mengerjakan tugas untuknya?"

"Bukan urusanmu."

Ji Chan mendekatkan wajahnya ke arah Eun Kyung, menyipitkan mata. "Baiklah. Kalau begitu, apa dia menyukaimu?"

"Apa urusannya denganmu?"

"Tentu saja ini urusanku! Kita ini pacaran, ingat?" Ji Chan menegaskan sambil menunjuk dirinya sendiri. "Aku harus tahu siapa saja yang mendekatimu."

Menatap tajam tanpa sepatah kata pun keluar dari bibirnya, Eun Kyung membuat Ji Chan salah tingkah. Pria itu mengalihkan pandangannya, mencoba menyembunyikan rasa gugup yang tiba-tiba menyerangnya. Rasanya aneh bagi Ji Chan yang biasanya penuh percaya diri, tiba-tiba kehilangan kata-kata di depan gadis itu.

Mereka akhirnya tiba di depan ruang medis dan Ji Chan membukakan pintu untuk Eun Kyung. Beberapa anggota ekstrakurikuler medis sedang berkumpul. Ha Eun terlihat sedang berdiskusi dengan salah satu anggota mengenai persiapan kegiatan donor darah yang akan diadakan minggu depan. Ketika Ha Eun melihat Eun Kyung datang, seketika ruangan menjadi hening dan tatapan mereka tertuju pada pasangan baru itu.

Genuine Lies : Kebohongan Yang NyataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang