Episode 7 : Cemas Setiap Hari

8 8 0
                                    

Backsound : If It Is You - Jung Seung Hwan

***


"Pergilah dengan Hae Kang. Dia sudah menunggumu."

"Aku akan naik bus seperti biasa," balas Ji Chan sambil memakai sepatunya.

Suasana di ruang tamu yang awalnya sunyi menjadi tegang. "Ini bukan tawaran. Pergilah dengan Hae Kang," kata Ji Joon dengan tegas.

Tidak pernah ada sejarahnya Ji Chan menang ketika berdebat dengan ayahnya. Dia tahu berdebat dengan Ji Joon hanya akan memperburuk keadaan. Dengan napas berat, Ji Chan menatap sang ayah sebelum akhirnya mengalah.

"Baiklah," jawab Ji Chan akhirnya, suaranya terdengar kaku.

Ji Chan mengangkat tasnya dan melangkah keluar dari rumah dengan cepat. Hae Kang, sopir pribadi ayahnya, sudah menunggu di luar dengan mobil terparkir. Selama perjalanan, Ji Chan menatap ke luar jendela, berusaha menenangkan pikirannya.

Bunyi notifikasi pesan masuk membuyarkan lamunannya. "Lim Su Jin?"

Lim Su Jin
Tumben sekali kau belum datang?

"Eo? Apa maksudnya?" gumam Ji Chan tanpa membalas pesannya. "Huh, apa lagi ini?"

Karena semalam hanya tidur sekitar 2 jam, Ji Chan tidak sadar kalau dia tertidur di perjalanan hingga sampai di sekolah. Namun, dia sadar ketika mobil berhenti dan segera turun tanpa berkata apa pun pada sopir pribadinya itu.

Walau merasa tubuhnya sedikit lebih berat dari biasanya, Ji Chan coba menyembunyikannya. Seperti biasa, dia ingin menjaga citranya yang ceria dan penuh semangat di hadapan teman-temannya. Namun, langkahnya terhenti ketika melihat Eun Kyung yang baru saja tiba di gerbang sekolah.

"Eun Kyung-a!" Ji Chan berlari kecil, mencoba mengejar Eun Kyung. "Selamat pagi, Jung Eun Kyung?" Sapaan itu dibarengi dengan senyum ceria seperti biasanya.

Eun Kyung menghentikan langkahnya sejenak, mengamati Ji Chan yang berusaha keras terlihat ceria. Dia tahu betul bahwa senyum itu hanya topeng. Matanya yang tajam bisa melihat kelelahan dan kekhawatiran di balik senyum cerah Ji Chan. Tanpa berkata apa-apa, Eun Kyung meraih tangan Ji Chan dan menggenggamnya erat.

"Eo, apa ini? Kau menggenggam tanganku?"

"Kau sangat pandai berpura-pura," bisik Eun Kyung pelan namun tegas.

Mereka berjalan bersama melewati gerbang sekolah, tangan mereka masih saling menggenggam. Meskipun hubungan mereka hanyalah pura-pura di mata orang lain, Eun Kyung tak bisa menahan dirinya untuk peduli pada Ji Chan.

"Eun Kyung-a, perihal malam tadi ...."

"Jangan dibahas lagi," potongnya.

"Sekarang, kita benar-benar sudah berteman?"

"Tidak."

"Semalam kau bilang begitu!"

"Benarkah? Aku lupa. Sepertinya semalam aku mabuk." Eun Kyung mengulang kalimat yang pernah Ji Chan ucapkan.

"Wah, kau mengingat ucapanku itu?" ucapnya sembari tertawa.

Kembali ke sifatnya, Eun Kyung diam dengan wajah dingin sambil terus berjalan menggandeng Ji Chan. Di perempatan koridor, Ji Chan menarik balik tangan Eun Kyung. "Aku mau mengambil sesuatu di kelas."

Tidak lama lagi bel masuk pasti dibunyikan. Sebagian besar siswa sudah berada di dalam kelas. Eun Kyung mencoba melepaskan tangan Ji Chan, namun tidak berhasil.

Genuine Lies : Kebohongan Yang NyataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang