••••
"Meninggalkan sahabat sejati itu sangat-sangat tidak menyenangkan, apalagi sahabat yang selalu ada untuk kita saat sedih maupun senang"
~ Kenzyo Ivoni••••
Jalanan yang ramai menjadi pemandangan pagi hari ini. Banyak lalu lalang pengendara yang melintas, tentu saja pergi ke sekolah maupun bekerja. Salah satunya cowok dengan motor sport Kawasaki berwarna hitam yang sedang menunggu lampu lalulintas berubah menjadi hijau.
Ini pertama kalinya berada di kota ini lagi setelah sekian lama berada di negera Kincir Angin, ikut dengan kedua orang tuanya yang mengurus neneknya yang sakit. Sebenarnya dulu dia tidak akan ikut karena sudah memiliki sahabat yang selalu ada untuk dia, ketika orang tuanya sibuk.
Meskipun sahabatnya itu juga punya masalah malah lebih besar darinya, tapi sahabatnya itu bisa-bisanya masih bisa tersenyum dan dia tau kalo itu senyum palsu, sahabatnya itu sering disiksa oleh orang tuanya karena kembarannya sendiri. Dia sampai tidak habis pikir dengan keluarga sahabatnya ini. Tetapi pada akhirnya dia tetap ikut dan pergi meninggalkan sahabatnya itu, karena di kota ini dia tidak punya siapapun. Semua sepupunya tinggal di Belanda semua.
Kalau semua tinggal disana, kenapa dia dan orang tuanya harus kesana juga? Ya, neneknya itu ingin melihat semua anak dan cucunya berkumpul sebelum dia tiada. Dan 6 bulan lalu neneknya itu menghembuskan nafas terakhirnya. Oleh karena itu dia ingin kembali ke negara kelahirannya
Dan itu hari ini, dia kembali tapi tidak dengan kedua orang tuanya. Dia tinggal di mansionnya dulu yang masih terawat dengan baik.
"Tidak berubah sama sekali," ucapnya selama di perjalanan menuju sekolah barunya.
"Gimana sama sahabat gue ya? Apa dia baik-baik saja, selama gue tinggal?" Tanyanya dengan diri sendiri.
Beberapa menit kemudian dia sampai di sekolah barunya. "Enemy Internationale School," gumamnya sebelum masuk ke dalam lingkungan sekolah.
Ya dia bersekolah di sekolah milik Evan. Dia kelas 12 sama sepert Evan dkk. Kenapa di semester 2 ini murid pindahan boleh masuk? Ya apalagi kalo bukan karena uang, setiap ada uang pasti selesai masalah apapun itu.
Dia segera melajukan motornya menuju parkiran siswa. Ternyata banyak pasang mata yang memperhatikannya. Sampai di parkiran, melepas helmnya dan membenarkan rambutnya. Itu semua tidak lepas dari penglihatan murid-murid lainnya. Apalagi yang cewek-cewek sudah menjerit seperti orang gila yang terlepas dari RSJ.
"Gue tau gue ganteng tapi gak usah jejeritan gitu kali, bikin sakit telinga," ucapnya PD.
"KENZY!"
Nama cowok itu Kenzy, lebih tepatnya Kenzyo Ivoni Irham dan yang teriak tadi itu Evin. Ya Kenzy adalah sahabat kecilnya Evin. Evin juga yang sedari kecil cerita sama Kenzy jika dia selalu di siksa oleh keluarganya. What?! Bukannya kebalik ya?
"Evin? Ini Lo Evin?" Tanya Kenzy tidak percaya.
"Iya Kenzy ini Evin sahabat kecilnya Kenzy. Kenzy kok gak pernah hubungin Evin lagi sih?" Tanya Evin cemberut seperti ikan buntal, Ck.
"Ihh kok Lo tambah gemes sih Vin. Ya sorry nomor gue ganti karena hp gue yang dulu ilang dan gak hafal nomor Lo, so sekarang ketik nomor Lo," ucap Kenzy sambil mengeluarkan hpnya.
"Udah, sekarang Evin antar Kenzy ke kepsek ayok," ajak Evin.
"Iya"
Ternyata itu semua juga di saksikan oleh Evan dkk. Apalagi Evan yang auranya sudah tidak mengenakan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Elvara! (END)
Teen Fiction#Transmigrasi 01 ••••• Entah harus bahagia atau sedih dengan kejadian yang dialaminya. Kejadian yang sangat diluar nalar manusia. Transmigrasi!! "Huh.. Emang takdir Tuhan gak ada yang tau" Seorang gadis bernama Elvara, lebih tepatnya Elvara Angelia...