ketemu

347 32 5
                                    

Zhenya berniat menghabiskan waktu dengan mengganggu morres di penghujung hari ini. Tapi nyatanya saat dia sampai di rumah, wajah marah caesar yang malah menyambutnya.

Zhenya bukannya tak sadar akan banyaknya bodyguard dan pelayan  berhamburan di penjuru mansion, secara membabi buta mencari sesuatu, atau seseorang?

Ah, dia paham sekarang

"Apa kalian mencari morres? "

Zhenya bertanya pada kepala pelayan yang tampak tenang di situasi ribut semacam ini, walau matanya tak bisa menutupi kekhawatiran yang jelas terpancar.

Pelayan berusia lanjut itu mengangguk singkat, lantas memusatkan perhatiannya pada zhenya.

"Benar tuan muda, beberapa waktu lalu tuan muda morres tiba-tiba menghilang dari kediaman"

"Ahahahahahaha, sudah kuduga bocah itu membuat masalah lagi! "

Zhenya menyeringai lebar, jelas sekali dia sangat tertarik dengan perihal yang terjadi.

"Beritahu caesar untuk menarik kembali semua orang, aku akan mencari morres sendiri"

Titah zhenya, dan berbalik pergi dari tujuan awalnya untuk ke kamar morres, lagipula untuk apa datang jika sang pemilik malah tidak ada.

Dengan mantap dia menuju ke hutan luas yang menutupi wilayah sergeyev. Jika diingat-ingat lagi, bukankah mereka berlima sering bermain main disana, dan zhenya merasa yakin akan menemukan morres di hutan itu.

Zhenya rasa morres tidak menghilang tapi hanya terlalu bosan dan memutuskan untuk berjalan-jalan.

Melihat perangai morres yang selalu bertindak tanpa dipikir terlebih dahulu, zhenya yakin bahwa morres tadi antara terburu-buru atau memang dia punya hal yang perlu dilakukan, dan pada akhirnya malah lupa memberi tau orang-orang di rumah.

-:-

Tumpukan salju lebat tidak menahan langkah seorang zhenya, dia terlalu bersemangat dalam pencarian, seperti akan menemukan harta karun terpendam saja.

Dia sudah berjalan sedari tadi, melangkahkan kakinya lebih jauh ke kawasan hutan.

Di kedalaman hutan, ada danau cantik yang zhenya ingat sebagai tempat morres biasanya suka pergi . Walau jalan menuju kesana terjal dan berbahaya, bocah itu sama sekali tak peduli (padahal sudah pernah patah tulang akibat tergelincir, tidak memberi kapok rupanya).

Dan benar saja, sesampainya di sana dapat ia lihat dengan jelas sesosok manusia mungil, bermain-main di tengah danau yang membeku.

Masalahnya itu, kenapa sesorang yang zhenya cari malah membawa seekor anjing, apa otaknya terbentur?

Memang dasarnya bocah ya bocah, hobi bermain tak tau tempat dan membuat masalah tanpa sadar diri.

Suka kali memang si morres dengan anjing yang bernama max itu, apa dia pikir jika membawa max bisa membuat mereka tau dia ada dimana, baik-baik saja atau tidak, dan lain sebagainya? Kalau gila setidaknya jangan buat orang lain susah lah minimal (Tapi walau begitu zhenya tetap cinta kok dengan adik bungsunya).

Lalu tanpa menunda zhenya menerjang morres, tanpa peduli jika keduanya berakhir terjerembap dan dihadiahi gonggongan max, seolah tidak suka.

"Kak zhenya?! "

Morres terkejut tentu saja, lagi asyik bermain tiba-tiba saja ada pengganggu, dia kira malah setan tadi, tapi zhenya memang setan sih.

Pemilik nama yang dipanggil hanya tersenyum puas, membawa morres dalam pelukan maut menyesakkan.

Four older brothersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang