tantangan

313 20 13
                                    

Dmitri, lelaki itu tengah menjaga sepupu kecilnya, atas perintah caesar. Agak tidak biasa sebenarnya, apalagi jika urusannya dengan si bocah kematian morres.

Bukannya dmitri tidak suka, tapi menghadapi morres bisa dikatakan ujian mental terberat seumur hidup. Apalagi yang dimaksud memang sudah syaitan dari orok.

Walaupun ingin mengeluh, pada akhirnya dimitri iya-iya saja. Memangnya, apa yang tidak untuk caesar kan?

Dan disinilah dia sekarang, bermain truth or dare bersama morres.

Entah dewi fortuna sedang berpihak atau bagaimana, sedari tadi morres saja yang kena. Mungkin takdir terlalu kasihan kepada dmitri sebab terlalu sering mendapat sial.

Morres awalnya tidak terima, kenapa dia terus? Namun, bujukan maut dmitri dan ancaman tak ingin bermain lagi, membuat si mungil itu bungkam.

Morres bisa saja bermain game lain, tapi ceritanya kan dia ingin mengerjai sang sepupu. Eh, malah mendapat getah sendiri, karma memang ada ya bung?

Dan setelah kesekian kali memilih truth, pada akhirnya morres menguatkan tekad untuk dare.

Tentu saja sebagai sepupu baik nan tampan, dmitri tak ingin memberi tantangan berat untuk morres. Lagipun, jika bocah itu kesusahan sendiri, yang ada dmitri nanti bisa-bisa dibunuh di tempat, oleh keempat kakak morres.

Kan tidak lucu ya? Bisa kekurangan orang tampan di bumi, jika benar-benar terjadi.

Jadi, dengan berbesar hati, dmitri memberi titah pada morres, satu hal yang sampai sekarang begitu gatal ingin dilihatnya dari sang adik sepupu tercinta.

-:-

Morres diam seribu bahasa, wajah cemberut masih terpasang apik dengan dibumbui sedikit kejutan juga rasa tak percaya.

Netranya bergulir, menatap pantulan diri yang terpampang jelas, dalam balutan gaun putih mengalir. Tak lupa veil berumbai, diikat pada wig panjang dan ditata sedemikian rupa oleh para pelayan dengan tambahan beberapa floral.

Morres juga diberi sedikit polesan pada wajahnya, supaya aura cantiknya bisa lebih terpancar.

Morres saat ini benar-benar seperti pengantin wanita, hanya saja tanpa mempelai pria.

Karena sungguh, keelokannya sangat mematikan. Bisa dilihat dari para pelayan yang malah terharu sampai menangis melihat morres. Mereka bertindak seolah-olah morres akan menikah hari ini.

Hei, jika morres memang menikah, mana mau dia memakai gaun, TIDAK SUDI.
Inipun jika bukan karena tantangan dmitri, morres sangat menolak.

Dia sadar wajahnya memang macam gadis perawan. Tapi hei, dia itu lelaki tulen tau!

Jadi, untuk sekarang walau hati tidak ikhlas, tantangan tetap tantangan. Morres tidak akan melarikan diri karena dia sendiri harus bertanggung jawab.

Morres kapok pokoknya bermain truth or dare lagi. Besok-besok tak nak lah, memainkan game ini, sial terus dia nanti.

Untung saja dmitri tidak menyuruhnya melakukan hal lain yang lebih sulit. Walau sekarang ini morres kesulitan, tapi bolehlah, bisa dipertimbangkan.

Untung juga keempat kakaknya belum pada pulang, takutnya kan morres dihujat habis-habisan.

Morres bersitatap dengan dmitri dari pantulan kaca. Bisa dia lihat seringai lebar dari sang sepupu.

Four older brothersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang