29

175 20 10
                                    


Setelah pulang sebentar untuk mengganti baju. Jenna kembali ke rumah sakit, Namun sebelum masuk ke ruangan Doah, dari balik kaca pintu terlihat Harin sedang menemani Doah.

Jenna mengurungkan niatnya untuk masuk, hatinya tidak ingin berinteraksi dengan Harin, karena diantara mereka berdua tak memiliki topik apapun untuk dibahas, selain pertengkaran internal. Kalau dia memaksa masuk itu hanya akan mengganggu Doah.

Jenna menatap mereka sedih,
Jenna teringat saat mereka masih anak anak, Jenna sangat iri dengan Harin, selain iri karena kasih sayang orang tuanya, Jenna juga iri karena Harin bisa belajar dan bermain bersama Doah.
Jenna juga ingin dekat dan berteman dengan Doah, namun keinginannya tak pernah sampai.
Bahkan saat Jenna berhasil merebut kembali apa yang telah Harin rebut, hanya satu yang tak bisa Jenna gapai, Seo Doah yang ia kagumi.

Jenna tak tertarik ikut dalam persaingan Harin dan Sooji, menurut Jenna itu hanya akan menjatuhkan harga dirinya. Kalaupun ia ingin bersaing, Jenna tau ia akan kalah. Karena Jenna sadar hati Doah hanya milik Sooji.

Jenna yang membenci Harin, ia lebih rela kalau Doah bersama Sooji.
Maka dari itu Jennapun menghubungi Sooji untuk memberi tahu keadaan Doah. Jenna mengetik sebuah pesan kepada Sooji, ia mengatakan hal hal yang sedikit berlebihan, karena Jenna berpikir Sooji baru saja memutuskan Doah, jadilah ia menggunakan cara tersebut untuk memancing Sooji datang. Dan setelah itu Jenna pun pergi, ia mengubur keinginannya untuk melihat Doah.

•~•~•~

Perlahan lahan Doah membuka matanya, ia melihat ruangan serba putih, sebuah ruangan yang tak asing untuknya. Doah merasakan tangannya berat, ia merasakan sebuah kepala menindih tangannya, Doah mencoba menggerakkan tangannya dan Harin yang tertidur merasakan sebuah pergerakan ia pun bangun dan mengangkat kepalanya.

Doah mencoba mengedip ngedipkan matanya yang agak kabur, dia belum mengenali kalau Harinlah yang ternyata menindih tangannya.

Harin menyadari mata Doah yang minus, dia pun memberikan Doah kacamatanya untuk melihat dengan jelas.

Doah memakai kacamatanya,
Doah sempat melihat Sooji tadi sebelum memakai kacamatanya, ternyata Harin, Doah memegang kepalanya yang agak sakit, dia merasa sebuah perban mengikat kepalanya.

"Apa yang terjadi?" Tanya Doah, ia belum mengingat apa yang terjadi semalam.

"Kamu kecelakaan, Seo Doah. Tapi dokter bilang itu tidak terlalu parah"

"Kamu yang membawa aku kemari?"

Harin mengangguk

"Terima kasih"

Harin membalasnya dengan senyuman, ia mengusap lembut kening Doah yang diperban.

"Apa masih sakit?"

Doah menggeleng lemah

Doah yang tak betah berbaring, iapun merubah posisinya menjadi bersandar, Harinpun membantu Doah yang sedang menggerakkan tubuhnya.

Samar samar Doah mengingat kejadian semalam, ia ingat, saat dia mendatangi sebuah clubb bersama Dayeon dan Seolha. Lalu.. wajah Baek Jenna pun hadir ke dalam ingatannya.
Namun ia tidak ingat apa yang telah terjadi, semakin Doah mencoba mengingatnya, semakin kepala Doah berasa berdenyut.

Baekyeon 2-5 : Chat Room..Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang