7

31 18 87
                                    

Happy Reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Happy Reading


***

Bel pulang telah berbunyi. Seluruh siswa mulai berlarian keluar kelas dan berjalan kearah gerbang sekolah untuk pulang ke rumah.

Terkecuali dengan Habian, Davin, dan Leo. Mereka bertiga telah siap dengan helm yang melekat dikepala mereka. Suara motor mereka menjadi pusat perhatian sekolah. Tanpa memperdulikan hal itu, Habian menggas motornya untuk keluar dari gerbang sekolah, disusul oleh Davin dan Leo.

Habian mengendarai motor memimpin Davin dan Leo. Kini tujuan mereka ialah warung kang haji, tempat biasa mereka menongkrong disana.

Sesampainya disana, sangat ramai. Banyak anggota geng motor Habian yang sudah sampai, bahkan tengah mengopi dan ada yang sedang bermain catur.

Habian dan yang lain memarkirkan motornya disebelah motor teman-teman yang lain. Lalu mereka turun dari motor dan berjalan menghampiri kursi yang ada.

"Kang haji! ai kangen sama akang ihh," ucap Rafa yang baru datang membuat kang haji yang mendengar menggelengkan kepala. "Kangen kangen, tiap hari kamu juga kesini. Ngapain kangen?"

"Akang mah kangen sama Habian. Bian Kumaha damang?" tanya kang haji dengan logat sundanya, Habian tersenyum tipis sebelum menjawab.

"Alhamdulillah damang, akang kumaha damang?"

"Akang mah Alhamdulillah baik," jawab kang haji yang membuat Habian tersenyum manis. Habian dan kang haji pun mengobrol menggunakan bahasa Sunda yang tak dimengerti oleh Davin dan Leo.

"Lo ngerti mereka ngomong apa?"

"ora, sampeyan ngerti tenan apa sing padha ngomong kabeh?"

"Ya mestine aku ora ngerti," jawab Leo dengan bahasa Jawanya yang membuat Davin memutar bola mata malas. "Halah Halah samimawun podo wae ternyata," ucap Davin lalu menggelengkan kepala dengan heran.

Saat sedang asik mengobrol, suara geraman motor yang berasal dari arah samping warung kang haji membuat Habian dengan yang lain berwaspada.

"Itu suara motor yang bukan cuma satu!" Mendengar teriakan salah satu anggotanya, Habian mengerti. Ia tahu siapa yang datang dengan membawa kelompok geng motor.

Habian bangkit dari tempat duduknya dan berjalan menghampiri suara motor yang ada. Diikuti oleh Davin Leo dan anggota kelompoknya yang lain.

"Waw lihat siapa yang datang. Ketua dari geng motor yang katanya sangat terkenal kini ada disini," ucap seorang pemuda dengan nada sombong dan senyuman miring yang menghiasi wajahnya.

Habian hanya menatap datar pemuda didepannya itu. Sampai saat dimana suara pemuda didepannya yang memanggilkan nama seseorang membuat Habian mengerutkan kening.

Habian  || On GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang