Bagian 22

2.5K 361 29
                                    

KEKACAUAN terjadi di mana-mana, darah, mayat serta senjata tajam yang di buat dari benda seperti sikat gigi atau besi tipis berserakan di seluruh lorong penjara dan sel. Ini seperti pembantaian masal, seolah dua kubu besar sedang bertarung demi mempertahankan wilayah. Hyukjae mengusak gusar surai hitamnya, ia menatap cctv dengan jantung yang berdegup dua kali lebih cepat.

Sinting! Jung Jaehyun benar tidak main-main, lelaki itu mengubah penjara ini menjadi lautan darah, Hyukjae bahkan tidak tahu harus menjelaskan apa kepada atasan serta pimpinan penjara, ini terlalu berlebihan! Bagaimana bisa kelompok Jaehyun membantai banyak narapidana dalam sekejap?

Memang, ada beberapa narapidana yang bersembunyi, mereka tidak ingin ikut campur masalah Jaehyun dan kelompok yang sedang menantang lelaki bermarga Jung itu. Bukankah nyawa lebih penting dari segepok uang atau kekuasaan? Setidaknya mereka harus bertahan terlebih dulu jika ingin menghirup udara kebebasan.

Hyukjae mengigit kuku-kuku jemarinya seraya memandang cctv, ia sudah mengetahui lokasi Choi Siwon. Bukankah seharusnya Jaehyun berterimakasih dan menyelesaikan urusannya dengan tenang tanpa menimbulkan korban jiwa lain? Hyukjae bahkan rela mengkhianati atasannya demi mendapatkan informasi ini! Ia mengumpulkan seluruh kejahatan yang di lakukan oleh atasannya sendiri, mengancam serta mengumpat—demi menyelamatkan keluarganya.

Nyatanya, Choi Siwon memang berada di dalam penjara tersebut, di bunker yang dibuat oleh atasan Hyukjae—bunker yang letaknya 5 lantai di bawah tanah dan akses masuk ke sana hanya menggunakan lift yang terletak di jalur tersembunyi. Belum lagi Hyukjae juga membutuhkan kartu akses bila ingin menggunakan lift tersebut. Semua ini membuat kepala Hyukjae hampir meledak!

Jung sialan Jaehyun! Hyukjae tahu bahwa berurusan dengan Jaehyun sejak awal bukan sesuatu yang baik dan patut ia banggakan, meskipun nyatanya ia juga meraup untung yang cukup banyak. Tapi dengan seluruh kerugian serta kematian yang ada di penjara, Hyukjae sudah tidak tahu harus mengatakan apa.

Hyukjae bergerak rusuh, menyiapkan dua pistol yang ia letakkan di samping kanan dan kiri ikat pinggang khusus miliknya, dua pistol itu penuh dengan peluru. Hyukjae tidak bisa membiarkan nyawanya terancam hanya karena ingin membantu Jung Jaehyun yang memberikan ancaman untuk keluarganya, benar?

Keluar dari ruangannya, Hyukjae berjalan cepat menelusuri lorong kosong yang sudah di tinggalkan oleh para sipir. Sebagian besar sipir di dalam penjara tentunya berpihak pada Choi Siwon, karena lelaki itu adalah penyumbang terbesar setelah Jung Jaehyun—selain itu, Siwon membayar cukup mahal demi mendapatkan perlindungan. Namun Hyukjae bingung, apa Siwon sangat takut pada Jung Jaehyun hingga bersembunyi seperti sekarang?

Rahang Hyukjae mengeras tatkala menghirup aroma amis darah yang menganggu indra penciuman, matanya menangkap tubuh yang berserakan di lorong, dalam sel, serta lapangan—genangan darah menyelimuti seluruh tubuh itu. A fucking massacre.

Telinga Hyukjae mendengar suara keributan dari gedung A, tanpa ragu ia berlari ke sana—menghampiri asal suara gaduh yang menganggu, seperti teriakan kesakitan, senjata yang beradu serta keputusasaan. Hyukjae benar-benar tidak bisa menahan semua ini, sejak tadi lambungnya bergejolak hebat, seolah ia bisa mengeluarkan isi perut kapan saja.

Iris hitam Hyukjae menatap Taehyung dan Baro yang sedang menghantam kepala narapidana lain menggunakan pipa besi hingga terdengar suara retakan tulang yang mengerikan. Sementara Taeyong hanya mencoba melindungi diri, menjauhkan orang-orang yang berusaha mendekatinya.

Tidak tahan dengan pemandangan yang ia saksikan, Hyukjae meraih hand gun dari sisi kiri dan meledakkan satu peluru kosong hingga suaranya bergema ke seluruh penjara arah. Tindakan tersebut berhasil membuat seluruh narapidana yang semula saling mencoba membunuh satu sama lain kini menghentikan aktivitas mereka dan memandang Hyukjae.

Prison《Jaeyong》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang