TAEYONG menempelkan telapak tangan pada luka di perut Taehyung, mencoba untuk membantu menghentikan pendarahan, bibir si lelaki bermarga Kim sudah mulai pucat karena kehilangan cukup banyak darah dari luka tusukkan. Hyukjae hanya mengamati, ia sudah terlalu lelah bergerak karena Jaehyun memberikan perintah tanpa henti, jadi biarkan Hyukjae beristirahat meskipun hanya dua puluh menit!
"Jangan tidur." ujar Taeyong pada Taehyung yang mulai memejamkan mata, ia kembali merobek ujung pakaiannya untuk membalut luka di perut Taehyung, "kau harus mempertahankan kesadaranmu."
Taehyung terkekeh kecil, napasnya sedikit tersendat, ia merasakan dingin pada sekujur tubuh, iris hitamnya memerhatikan Taeyong yang merawatnya dengan telaten. "Aku mengantuk."
Tidak boleh, Taeyong tidak akan membiarkan Taehyung tertidur. Itu akan berakibat sangat fatal, siapa tahu Taehyung kehilangan nyawanya karena tidak bisa mempertahankan kesadaran. Rahang Taeyong mengeras, ia bergumam pelan sebelum melayangkan satu pertanyaan pada Taehyung—Taeyong ingin mengajak lelaki Kim itu mengobrol.
"Bagaimana kau bisa mengenal Jaehyun?"
Sebelah alis Taehyung terangkat, ia menatap kain di atas perutnya yang sudah dipenuhi darah. "Rudolf, tangan kanan Jaehyun dari Rusia, aku mengenalnya. Rudolf membawa Jaehyun ke rumahku."
Taeyong mengangguk paham, ia tidak terlalu mengetahui latar belakang Jaehyun. Apa lelaki Jung itu tinggal di Rusia selama ini? Sial, rasanya Taeyong ingin mengetahui semua tentang Jaehyun lebih dalam. Tapi mau bagaimana lagi, Jaehyun tidak pernah menceritakan tentang kehidupannya di luar penjara, lelaki itu menyimpan semuanya dengan rapat.
"Lalu bagaimana kau bisa masuk ke sini?" lagi, Taeyong bertanya, berusaha agar obrolan mereka terus mengalir sampai Jaehyun datang.
"Jaehyun mengaturnya," Taehyung menghirup napas panjang dan menatap wajah Taeyong. "Sejak awal aku adalah kartu AS yang Jaehyun sembunyikan dari seluruh orang di penjara. Kebencianku padanya memang tidak dibuat-buat, aku benci fakta bahwa Jaehyun bisa mengendalikan siapapun sesuka hati. Namun aku juga tidak memiliki pilihan lain, karena Jaehyun bersedia membantu keluargaku."
Melihat pandangan sayu Taehyung, Taeyong terdiam. Ternyata selama ini Taehyung menyembunyikan masalah keluarganya dengan sangat baik hingga image yang dibangun cukup jelek. Ya, bukankah pernah ada rumor tentang Taehyung yang membunuh adiknya sendiri? Taeyong yakin cerita aslinya tidak seperti itu.
"Kau juga berusaha melindungi keluargamu ya?" gumam Taeyong, bibirnya membentuk senyum kecil.
Taehyung tertawa kecil. "Ya."
"Kalau begitu, kau harus bertahan sampai akhir agar bisa melindungi keluargamu lebih lama."
"Entahlah Taeyong." mata Taehyung kembali terpejam, "rasanya kepalaku sangat pening dan tubuhku dingin, aku benar-benar hanya ingin tidur."
Taeyong menggeleng keras, ia menepuk pelan pipi Taehyung. "Kau harus tetap sadar! Sebentar lagi Jaehyun pasti datang, urusannya hampir selesai bukan?"
Karena jujur saja, tadi Taeyong mendengar suara teriakkan—sebelum kembali senyap dan hanya ada suara dentingan besi yang cukup menganggu telinga. Apa Jaehyun sudah membunuh Siwon serta melampiaskan seluruh dendam yang bercokol di hatinya? Taeyong tahu bahwa menghabisi nyawa orang lain itu tindakan yang sangat kotor, ia bahkan terus bermimpi buruk setelah membunuh ayahnya sendiri.
Berapa nyawa yang sudah Jaehyun habisi? Berapa banyak beban yang dipikul oleh lelaki Jung itu? Berapa lama Jaehyun bisa melupakan orang-orang yang ia bunuh?
Taeyong tidak tahu seberapa keras hati Jaehyun hingga sikap dan tindakannya selalu dingin serta kejam. Tapi jauh di dalam lubuk hati, Taeyong tahu bahwa sebenarnya Jaehyun adalah orang yang cukup peduli, buktinya lelaki Jung itu berusaha melindunginya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Prison《Jaeyong》
Fiksi Penggemar[Crime] [Mature] [Thriller] [Action] Lee Taeyong; seorang pemuda yang masuk ke dalam penjara karena berusaha menyelamatkan Adiknya. Tapi ia belum mengetahui, bahwa hidup di penjara tidaklah semudah apa yang ia pikirkan. •BXB || YAOI || HOMO || GAY...