Bagian 5

27.2K 3K 435
                                    

SEUMUR hidupnya, Taeyong tidak pernah di perlakukan serendah ini oleh seseorang. Bahkan memikirkan bahwa ia mungkin akan menerima kejantanan orang lain di mulutnyaㅡitu sangat mustahil, Taeyong tidak bisa membayangkan atau memikirkan hal seperti itu.

Namun saat ini mulutnya terbuka lebar, di penuhi oleh kejantanan Jaehyun yang sialnya semakin membesar; tidak menyisakan ruang di rongga mulut. Napas Taeyong tersendat, ia mendongak karena Jaehyun mencengkram belakang kepalanya, memaksa Taeyong untuk semakin membuka lebar mulutnya.

Mata Taeyong berkaca-kaca, beberapa kali ia tersedak dan dadanya terasa begitu sesak. Demi Tuhan ia masih berada di dalam klinik dengan empat tulang rusuk yang patah, tapi Jaehyun seolah tidak memedulikan hal tersebut. Lelaki bermarga Jung itu tetap mencoba meraih kenikmatan, menggunakan mulut kecil Taeyong untuk kejantanan besarnya.

Jaehyun menggeram pelan dan mengeluarkan kejantannya, ia menepuk-nepuk pipi Taeyong. "Watch your teeth," ia mengocok kejantanan dan menggesekkan ujung penisnya di bibir Taeyong, sedikit nyeri karena gigi Taeyong terus menggesek kejantanannya. "Tidak bisakah kau melakukan oral dengan benar?"

Taeyong tersedak air liurnya sendiri. Excuse me? Ini pertama kali Taeyong melakukan oral dan kejantanan Jaehyun tidak bisa di kategorikan sebagai penis yang kecil! Taeyong ingin melawan atau melarikan diri, namun ia tahu bahwa hal tersebut hanya akan memperburuk keadaan.

Menghela napas jengah, Jaehyun meraih tangan Taeyong dan menaruh jemari lentik si lelaki bermarga Lee di kejantanannya. "Kau tahu apa yang harus kau lakukan bukan?"

Taeyong mengigit bibir bawah dan mengangguk, ia mengenggam penis besar Jaehyun dan mengumpat di dalam hati saat mengetahui bahwa tangannya terlihat sangat kecil di kejantanan Jaehyun. Perlahan Taeyong menggerakan jemarinya, ia menahan rasa sakit pada tulang rusuk.

Sungguh, Ten memberitahunya untuk beristirahat selama tiga hari ke depan dan kini Jaehyun datang dengan tujuan membuat kondisinya memburuk? Bajingan. Apa Taeyong akan di gunakan untuk hal mengerikan seperti ini hingga akhir?

"Julurkan lidahmu." Jaehyun kembali memberi perintah, ia mengusap bibir bawah serta bibir atas Taeyong menggunakan ibu jari, matanya di penuhi oleh kabut gairah.

Tidak ingin membantah dan mendapatkan siksaan, Taeyong menjulurkan lidah, ia meringis ketika jemari Jaehyun membelai lidahnya, memainkan benda tidak bertulang itu. Tangan Taeyong bergerak semakin cepat, mengocok penis Jaehyun yang sudah sangat keras. Urat-urat kehijauan menghiasi batang kejantanan Jaehyun, terlihat begitu jantan.

Jaehyun menepis tangan Taeyong dari penisnya kemudian menempelkan ujung kejantannya di lidah Taeyong, memberikan gesekan pelan yang berhasil membuat kedua kelopak matanya terpejam.

Jujur saja, rahang Taeyong terasa begitu pegal karena sejak tadi ia terus membuka mulut.

Lagi, Jaehyun kembali melesakkan penisnya ke dalam mulut Taeyong lalu menggerakan pelan pinggul hingga kejantannya bergerak keluar dan masuk di mulut Taeyong. Sesekali mengenai ujung tenggorokan si lelaki bermarga Leeㅡberhasil membuat Taeyong hampir memuntahkan isi perutnya.

"Hmppph.." Taeyong tidak bisa bernapas dengan baik, ia mencengkram besi penyangga pada tempat tidurnya, mata Taeyong berubah menjadi sayu, ia menatap Jaehyun yang mengigit bibir bawah; terlihat begitu seksi.

Desahan pelan keluar dari mulut Jaehyun, ia menggerakan pinggulnya semakin cepat, tidak mempedulikan wajah Taeyong yang sudah memerah atau suara aneh yang keluar ketika penisnya bergesekan dengan kerongkongan Taeyong.

Pipi Taeyong mencekung karena kejantanan Jaehyun yang terlalu besar, ia menggerakan tangannya dengan tidak nyaman karena sulit untuk bernapas.

Gerakan pinggul Jaehyun semakin tidak terkendali, ia menekan belakang kepala Taeyong dan menenggelamkan seluruh kejantannya di mulut si lelaki bermarga Leeㅡmembuat hidung Taeyong tenggelam di rambut kemaluan Jaehyun. Melenguh panjang, Jaehyun mengeluarkan cairannya di kerongkongan Taeyong, setelah itu ia menarik kejantannnya menjauh, napasnya terengah.

Prison《Jaeyong》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang