...
"Asalamualaikum, Danur pulang!" teriak Danur
Miko yang sedang duduk sambil makan bakso pun jadi tersedak kuah bakso yang lumayan pedas itu, sedangkan oknum Danur hanya tersenyum lalu menghampiri kedua orang tua nya yang sedang menikmati malam sambil menonton acara di televisi.
"Bun, Yah. Danur pulang, kok gak ada yang nyambut?" ucap Danur merasa jika keluarga nya menghiraukan nya.
"Ayah, anak ayah yang paling keren ini pulang. Di tanyain kek? Apa gimana? Jangan di diamin kaya gini. " rengek Danur pada sang ayah
"Kamu ini keterlaluan ya!! Bunda dan ayah bilang tidak usah ikut balapan masih aja ikut balapan. Ngomong nya cuma nongkrong di basement bareng anak Ragitya, nyatanya malah balapan. Udah berani bohong lagi kamu sekarang hah?!" marah Ayah membuat Danur terdiam, dalam hati nya berpikir siapa yang memberitahu pada kedua orang tua nya? Jahat banget.
"Hehehe, ayah dan bunda tahu dari mana? Kan Danur tidak ada ngomong sama kalian. " tanya Danur sambil terkekeh
"Kak Mavendra." jawab Bunda ketus
Danur terkejut, bagaimana kakak nya tahu ia ikut balapan. Jangan-jangan kakaknya itu memata-matai nya, aduh Danur jadi bingung.
"Bang Mave tahu dari mana? Kan Danur juga tidak memberitahu bang Mave. " tanya Danur lagi
"Kakak nya Yovin.Kenapa?kamu tidak terima karena ketahuan. " ucap Bunda mengambil alih
'Aduh!! Bang Galih pake ngomong segala jadi kaya gini deh. "benak Danur
" Kamu kenapa balapan?memang nya tidak ada pekerjaan lain yang lebih bermanfaat?"
"Bukan gitu Bun, cuma bosen. "
"Kamu ini kalau di kasih tahu pinter banget jawab, bunda sampai heran dengan kelakuan kamu. "
"Kan umur segini memang lagi lucu-lucunya Bunda, kaya gak pernah muda aja bunda mah."ledek nya dan Bunda mendengar ucapan Danur pun merasa gemas dibuatnya.
"Rasain ini hah, pinter ngomong sekarang. Siapa yang ngajarin gitu, bunda masih sabar ya tadi."telinga Danur di jewer dengan keras oleh sang Bunda membuat Danur mengaduh kesakitan.
"A-aaaduh b-bunda s-sakit, j-jangan d-ddi j-jewer t-telinga a-aku b-bunda aaaa s-sakitt. K-kalau p-patah g-gimana? A-aaduh s-sakit. "
"Ini hukuman buat kamu karena berani bohongin bunda anak pintar, uang jajan untuk besok tidak ada. Bunda dan ayah tidak akan kasih, enak saja kamu."kata Bunda dengan tegas.
"I-iyyaa, t-tpi lepasin jeweran nya bunda. Ini sakit banget, aku anak bunda loh. "
Jeweran pun di lepaskan dan Danur secara reflek memegangi telinga nya yang terasa hampir patah, muka nya di tekuk karena kesakitan membuat Miko ingin sekali tertawa.
"Bang, mau bakso gak nih. Punya Miko tidak habis, abang habisin ya. " ucap Miko membuat Danur mendelik tidak suka
"Jijik gue makan bekas jigong lo. " ucap Danur lalu pergi ke kamar nya
"Adik sendiri juga, bang Danur mah gitu." gumam Miko
Danur memasuki kamar si sulung, ia ingin mengadu pada sang kakak.
"Bang Mave kenapa ngomong sama bunda dan ayah sih? Kan gue jadi di marahi sama mereka. "ucap Danur tak terima.
"Salah sendiri, lo juga gak ngomong buat tutup mulut."jawabnya tanpa rasa bersalah.
"Ya kan, gue lupa bang. Gue aja ngomong sama anak-anak buat jangan ngomong sama bunda, ayah sama abang juga, malah di cepuin sama bang Galih. "
"Itu salah lo sendiri juga, udah sana pergi. Gue lagi kerja, jangan ganggu. "
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE OR DIE || HEESEUNG [ HIATUS ]
FanfictionSuka tapi sakit, cinta atau mati. Ia harus belajar berbohong untuk menutupi luka, lalu tertawa untuk menyamarkan rasa sakit. "Di rumah ini aku bahagia tapi aku juga terluka," "Siapa yang peduli aku terluka atau tidak, aku ada atau tidak ada. Aku t...