Berbeda

40 5 0
                                    

...

Banyak yang berubah sejak kejadian waktu itu. Danur yang jarang dirumah lebih mengsibukan diri pada dunia perkuliahan, Mavendra yang sibuk bekerja dan beberapa kali ada urusan di luar kota, Miko dengan dunia nya dan bunda yang jelas bingung apa yang terjadi dengan para kesayangan nya.

Ini sudah sebulan sejak hari itu, Danur masih menjaga jarak dengan anak Ragitya. Tak sesering itu sesekali datang hanya untuk memastikan keadaan. Namun bukan untuk nongkrong-nongkrong, hanya mencari suasana dan menenangkan hati.

Soal kuliah, ayahnya memang masih membiayai tapi soal saku tentu Danur tak minta dan ayahnya pun tak inisiatif memberi. Jadi Mavendra turun tangan dengan menggantikan peran nya untuk memberikan uang saku kepada Danur.

"Danur, ini buat kamu."kata Aletta

Gadis itu sengaja datang ke kelas,memberi kotak bekal yang sudah beberapa kali gadis itu berikan kepada Danur. Tidak ada penolakan, Danur sendiri menerima dengan tangan terbuka walaupun sesekali ia hanya meletakkan nya lalu membiarkan teman-teman nya yang menikmati bekal itu.

"Dimakan ya,aku yang masak spesial buat kamu."itu katanya namun Danur tidak begitu peduli.

Hanya gumaman yang selalu gadis itu dapatkan setelah memberikan bekal itu kepada Danur,tak ada respon selain itu.

"Udah lah Aletta balik sono,melas amat gue sama lo."ucap David

Anak itu memang duduk tak jauh dari Danur,jadi bisa melihat dengan jelas interaksi itu. Jerry yang duduk disamping Danur hanya mendengus mendengar ucapan David,ditelinganya terasa begitu menyebalkan omongan pria itu.

Aletta pun pergi dengan perasaan senang, menimbulkan kernyitan aneh pada David maupun Jerry. Leo anak itu sedang tidur di bangku nya,seperti nya ia sibuk sekali sehingga tak ada waktu untuk tidur.

"Sini bekal nya,daripada lo geletakin aja kan kasihan temen gue itu."ucap David

"Kalo kasihan seharusnya lo ngomong sama dia buat jangan buat bekal lagi buat gue,"ucap Danur

"Biarin, orang dia suka kok ngelakuin nya."

Danur memutar bola mata nya malas,lantas kembali melanjutkan membaca buku nya. Jerry menoleh kearah Danur, menatap teman nya itu lekat.

"Dan,kemarin Yovin nangis."ucap nya dan seketika Danur langsung menoleh ke arah nya.

"Kenapa nangis?"tanya Danur

"Lo sih gak balik-balik,dia kangen. Ditambah kemarin dia dimarahin bang Galih soalnya gak sengaja ngilangin dokumen punya dia."kata Jerry

Danur tampak diam,tidak tahu mau menanggapi bagaimana. Memang dia sangat jarang ke basement atau bertemu dengan anak Ragitya, sekalinya datang Yovin tak ada disana.

"Nanti deh gue kesana,kalo Yovin dah balik sekolah."

Jerry tersenyum senang,sekiranya inilah yang ia inginkan.

Danur benar-benar datang ke basement, niat untuk menemui Yovin. Benar saja anak itu ada di basement, duduk diam sambil memainkan ponsel nya.

"Gue se ngangenin itu ya?"celetuk Danur lalu duduk merangkul Yovin.

Bocah itu langsung tersenyum lebar lalu memeluk erat Danur,ia memang benar-benar merindukan nya. Danur membalas nya, tersenyum lalu mengusap pelan punggung yang lebih muda.

LOVE OR DIE  || HEESEUNG [ HIATUS ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang