Prolog

55 2 0
                                    

"REZVAN" teriak seseorang.

Rezvan mendengar suara itu ia melihat sekeliling gedung tua ini, jantung nya berdetak lebih cepat dari biasanya ia mencari dimana letak suara itu berada sampai dimana ia menemukan ruangan yang terbuka ia yakin gadis nya berada disana tanpa pikir panjang Rezvan mendekat ruang itu dan betapa terkejutnya Rezvan melihat gadis yang ia cintai duduk dalam keadaan terikat dan kondisi nya yang sangat berantakan.

Rezvan hendak mendekat ke arahnya namun langkahnya memelan saat melihat siapa yang datang mendekat gadisnya. Tangan Rezvan mengepal kuat, tidak bohong kalo tatapan Rezvan saat ini, marah, emosi dan tatapan siap membunuh, ia menatap tajam laki-laki di hadapanya.

"WELCOME REZVAN." ucapnya terseyum smirk

"Don't touch him, bastard." ujarnya tajam.

"Santai bro" laki laki itu terkekeh melihat raut Rezvan yang menahan emosi. ia mendekat ke arah perempuan dengan pisau ditangan nya, laki laki itu terseyum ke arah Rezvan,

Rezvan menatap tajam laki laki yang semakin mendekat mengarahkan pisau pada kekasih nya, Rezvan frustasi sekarang apa yang harus ia lakukan. "Berani lo nyentuh dia sedikit aja, mati lo ditangan gue."

Seolah tuli ia semakin mendekatkan pisau kearah lengan perempuan itu, dengan senyum di bibirnya ia menyentuh lengan bagian atas dan menggoreskan sedikit ujung pisau nya, ia menatap Rezvan tajam "Gue pengen lo ngerasain apa yang gue rasain selama ini."

Rezvan yang geram pun melangkah mendekat ia tidak bisa membiarkan laki laki gila itu menyakiti kekasihnya lebih parah lagi.

"Berani lo melangkah sekali lagi, gue pastikan pisau ini mendarat tepat di jantung kekasih lo!"

                                 ___♡___

"Jauhin dia atau kamu ikut papa ke singapura." ujar lelaki paruh baya itu.

Keyla menatap papa nya tak percaya "Papa gaberhak ngatur hidup aku, Ravindra segalanya bagi Keyla"

Sang ayah menghela nafasnya pelan "Dengar, papa kerja dari pagi sampai malam itu buat kamu agar kamu bisa hidup yang layak. Papa cuma minta kamu belajar yang benar buat papa bangga, tapi apa yang papa liat? Kamu tiap malem keluyuran sama brandalan itu, dia itu pengaruh buruk buat kamu!." ujarnya tajam.

"Papa tau apa tentang dia?" elak Keyla, "Apa papa tau? disaat aku gapunya siapa siapa disaat aku selalu ngerasa kesepian, disaat aku ngerasa sedih cuma dia yang selalu ada buat aku, apa papa tau?" keyla menatap papa nya dengan sendu.

"PAPA GAK MAU DENGAR ALASAN APAPUN. JAUHIN DIA ATAU KAMU IKUT SAMA PAPA."

"Papa boleh melakukan apapun yang papa mau, tapi Keyla mohon jangan jauhkan Keyla sama Ravindra dia segalanya bagi Keyla" setelah mengatakan itu Keyla pergi dari hadapan papa nya.

                                  ___♡___

"GUE SUKA SAMA LO" ucap Radyta menatap Zoe.

"Gue suka sama lo, gue tau seharusnya gue gausah ngomong itu, tapi gua udah gabisa nahan lagi gue gamau kehilangan lo untuk yang kedua kalinya."

Zoe manatap Radyta tak paham. "Lo sadar kan yang lo omongin barusan?" Radyta mengangguk. "Tapi kita sahabat Radyta."

"Gue mau kita lebih dari sahabat" ujar Radyta sungguh-sungguh.

Zoe terkekeh tak percaya, "Kita udah sahabatan dari lama Radyta, lo tau sendiri kita udah berjanji untuk tidak mengatakan hal-hal yang buat persahabatan kita hancur."

"Gue tau, dari dulu gue selalu menepis perasaan ini biar hilang biar gue gak kehilangan lo, tapi semakin lama perasaan gue gak bisa di cegah gue pengen kita lebih dari sahabat." Radyta menggenggam tangan Zoe.

Zoe menghempas tangan Radyta "Gue gatau mau jawab apa" setelah mengatakan itu Zoe pergi dari hadapan Radyta.

Radyta menatap Zoe yang semakin jauh dari pandangan nya, inilah yang Radyta takut kan jika Radyta mengungkap kan perasaan nya pada Zoe. Radyta mengusap wajahnya kasar ia takut kehilangan Zoe..


*****

Halo halooo, gimana gess🤭

Siapkah untuk cerita si kembar 3 ini🤸‍♀️

Jangan lupa commen and vote guys☆






Three Twin Brothers Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang