Zoe berdecak kesal ia kehilangan jejak Nathan, dengan hati tak tenang ia mengambil ponselnya untuk menghubungi Nathan walapun itu sia sia karna Nathan tidak menjawab panggilan nya.
Zoe terus melajukan mobilnya memperhatikan sekitar siapa tau ia menemukan Nathan. Dengan fokus ia mengemudi pikiran nya langsung tertuju pada tempat yang sering Nathan kunjungi, tanpa pikir panjang ia pun melajukan mobilnya menuju suatu tempat.
Sekitar 15 menit Zoe mengendarai mobilnya menuju salah satu danau taman yang sering mereka kunjungi dulu. Dan benar saja dugaan Zoe bahwa Nathan ada di sini tengah duduk di bangku yang tersedia ditaman menghadap danau.
Zoe melangkahkan kaki nya menghampiri Nathan ia juga membawa sapu tangan dan air untuk membersihkan luka di wajah Nathan karna hanya itu yang ada di mobil Zoe.
"Nat" panggil Zoe. Tanpa Nathan menoleh pun ia tau bahwa itu Zoe, Nathan tidak percaya bahwa Zoe mencari dirinya sampai tempat ini.
Zoe duduk di sebelah Nathan. "Udah aku duga kamu kesini" Nathan tak menanggapi ucapanya.
Zoe mendesah lelah tapi ia tidak akan menyerah begitu saja. "Coba liat luka nya" Zoe menyentuh dagu Nathan agar melihat ke arahnya.
Nathan diam saja ia sudah lelah menghadapi Zoe, untuk malam ini biarkan Zoe melakukan sesuka nya. Zoe memperhatikan luka Nathan dengan serius, tanpa sadar Nathan juga memperhatikan Zoe. Jujur saja Nathan merindukan sosok Zoe di hidup nya tapi ego mengalahkan semuanya.
"Aku bersihin dulu biar gak infeksi. Nanti kalo pulang kerumah di obati yaa, soalnya aku gak bawa kotak p3k cuma ada sapu tangan sama air bersih doang." ucap Zoe lembut ia menatap Nathan yang sedang menatapnya juga. Nathan membuang pandangan nya kedepan ternyata ia sudah memperhatikan Zoe terlalu lama.
"Gak usah biarin aja" sahutnya tanpa menoleh.
Zoe kembali menyentuh dagu Nathan untuk menghadapnya kembali. "Udah diem aja. Gak usah biarin biarin cuma di bersihin aja kok luka nya biar gak infeksi." ujar Zoe sedikit mengomel.
Jujur saja Nathan sangat merindukan omelan yang keluar dari mulut Zoe. Sudah lama ia tidak mendengar nya, dulu setiap Nathan bolos sekolah Zoe akan memarahinya atau Nathan yang sering merokok tapi jarang minum air putih Zoe pasti selalu mengomelinya.
Tanpa sadar Nathan terseyum tipis mengingatnya. Zoe membersihkan luka di wajah Nathan lukanya tidak terlalu parah hanya luka di bagia sudut bibir dan di bagian pelepis saja, Nathan sedikit berdesis ketika lukanya mengenai air.
"Udah selesai" ujar Zoe terseyum pada Nathan.
"Thanks" sahutnya singkat. Zoe mengangguk.
Setelahnya kedua nya sama-sama diam dalam waktu yang lama enggan membuka suara terlebih dahulu. Mereka tengah sibuk dengan pikiran nya masing masing.
Karna tidak tahan berdiam seperti ini Zoe pun membuka suaranya."Inget banget dulu kita sering kesini kalo suasana hati kita lagi gak baik." ujar Zoe. "Padahal waktu itu kamu juga lagi gak baik baik aja tapi kamu tetap ngehibur aku beliin es krim sama balon udah kaya anak kecil aku." Zoe terkekeh menatap Nathan.
Nathan mendengarkan Zoe ia tidak tau harus meresepon Zoe apa, ia hanya menatap danau di depan nya tanpa menoleh ke arah Zoe.
"Aku kangen banget sama kamu Nat." ujar Zoe.
"Gue juga" sahut Nathan tanpa sadar.
___♡___
Dario mengikuti Rezvan dari belakang di ikuti Andre dan Ferro sedangkan Gilang sudah pulang terlebih dahulu karna ada urusan. Rezvan tidak sadar jika ia tengah di ikuti. Dario menyimbangi motor Rezvan ia menatap Rezvan dan terkekeh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Three Twin Brothers
أدب المراهقينMasalah? Setiap orang pasti mempunyai masalah. Begitupun dengan Trio R, tiga saudara kembar yang ingin memperjuangkan cinta nya masing-masing. Rezvan Edgar Erlangga Ravindra Edgar Erlangga Radyta Edgar Erlangga Ikuti kisah mereka bertiga bagaimana c...