I Miss You

817 122 33
                                    

Siang guyssss😁😁

Hehe, aku kasih update sedikit panjang ya. Mayan buat ngobatin ilangnya aku slama 2 minggu🤣🤣🤣

Anyway, have a nice day y'all!

Anyway, have a nice day y'all!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Termasuk saat ia tiba di lokasi syuting—setelah perjalanan panjang mengarungi samudera kemacetan dari Jakarta-Bandung.

Tingkahnya yang masih bingung. Jelas kelihatan limbung. Justru sejak awal kedatangan, menghindari Milk dengan sengaja, entah karena masih belum menerima. Ataukah tak mau semua orang melihat kedekatan mereka yang sebenarnya.

Tapi mau bagaimanapun Love berusaha menghindar, pekerjaan ini akan tetap menyatukan mereka. Bahkan saat ia sudah coba dengan makan siang di mobil biar pikirannya beristirahat. Sampai bagian malam pun, pada akhirnya ia lelah sendiri karena syuting panjang ini.

Love maunya sembunyi lagi, tapi ia tak kuat jalan buat ke parkiran. Waktu malam dan kegelapan buat kesana. Mengecilkan niatnya. Jadi ia pasrah saja buat makan dimanapun.

“Apa lauknya?” Love baru saja akan ambil kotak nasi saat Milk bertanya. Pada akhirnya mereka akan bicara juga. Lagian, kalau terus diam-diaman setelah buat adegan, nanti bakal kelihatan seperti musuhan lagi.

“Tak tahu.” Ia menggeleng sambil tangan akhirnya meraih, lalu mengintip tutup plastik transparan pada kotak makanan yang tersedia.

“Sepertinya daging.” Milk membuka salah satunya untuk mengecek langsung, lalu menusuk dengan garpu plastik yang ia ambil tadi.

“Tunggu sebentar.” Love mencegah tangan Milk menyuap, meletakkan kembali kotak makan itu di meja. Lalu mencicipi dengan mulutnya. “Kamu tak bisa makan. Ini daging sapi.”

Tentu saja mereka hanya menyediakan daging sapi ataupun ayam, tapi malam ini bukan menu ayam seperti tadi siang. Mungkin biar orang tidak bosan melahap. Itu kenapa menunya saat ini berganti.

“Kamu nanti gatal-gatal kalau makan ini.” Love masih melanjut bicara, membuka kotak miliknya. Menukar daging sapi dengan telor yang ada. Untuk kemudian diberikan pada Milk seolah semuanya menjadi kebiasaan layaknya mesin otomatis. “Makan pakai telur saja tak apa, kan?” Love bertanya sambil melihat wajahnya--yang bikin ia kembali ke akal. Reaksi what just happen di muka itu muncul ke permukaan.

 Reaksi what just happen di muka itu muncul ke permukaan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
A Thin LineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang