Siang guys.How's your day? Karna hariku agak sedih. Gak bisa nonton Milklove padahal mereka lagi ada di Taipe sekarang😭😭😭😭 seriusan udah ngerengek ke bini, dia bilang kalo mo nonton ya boleh. Tapi aku gak mau sendirian nonton😭😭😭
Oke udah curhatnya. Aku juga mau ngasih tau, kalo update ceritanya bakal selow, pun ff FB yg belum selese.
Aku gak tau sih kenapa gak lancar nulis padahal banyak ide🤣🤣
Anyway, I love y'all buat semua yg ada disini. Mumu khab!❤️❤️❤️❤️❤️🥰🥰🥰
Ini Papi-mami lagi di Taipe guys😭😭😭😭
“Katanya kamu sudah suka sama Love dari lama, ya?”
Pertanyaan wartawan berhasil memasukkan topik yang tadinya bakal dihindari. Kini masuk ke lubang hitam lagi.
Milk sudah mengkonfirmasi kalau celotehannya di atas panggung sebuah ajang penghargaan bergengsi, bicara soal menikahi Love adalah sebuah promosi film yang akan mereka buat dan ditayangkan tahun depan.
Awalnya memang sudah bagus, Love mengakui keseriusan Milk dalam menjawab. Dan biarkan wanita lebih tua yang menguasai pembicaraan.
“Wah, kalian jangan gitu, loh. Kan dia jadi tahu.” Milk bercanda, yang merobohkan tawa diantara semua wartawan. “Doakan saja ya, hatinya terbuka buatku.”
Lalu riuh jawab, amin!!! Membahana keras, untuk kemudian terdengar lagi tawa dari mereka.
“Tapi kita sudah temanan dari dulu, loh. Kalian tahu kan, ya?” Milk mengitar pandang pada wartawan yang serentak menganguk. Foto-foto jadulnya saat mereka SMA, sampai kuliah. Jadi tersebar kemana-mana. Setelah mulut luasnya yang bilang mereka bakal nikah tahun depan, dan lahirnya sebuah fandom—yang mereka sebut PecintaSusu—dengan canggih menjadi detektif.
Mengumpulkan semua foto, bukti kedekatan, dan seberapa lama mereka aslinya berteman. Beritanya sangat trending dan viral, dalam beberapa hari terakhir berita keartisan hanya menyebarkan tentang keduanya.
Terutama saat kedua artis papan atas ini sama-sama punya karir keartisan yang gemilang. Tiap kali main film, pasti sukses membawa nama besar. Jadi kalau keduanya malah disatukan dalam sebuah peran, pasti semua orang bakal membuat harapan yang sangat tinggi.
“Jadi, sudah dapat nomor teleponnya belum, Milk?” celetukan seorang wartawan lelaki berhasil membuat lagi sesi tanya jawab, yang membuat Love bungkam, tapi Milk kesenangan.
Milk memang terang-terangan suka sama Love—dari dulu sekali, setiap kali wawancara, ditanya siapa tipe ideal, keinginan lawan main, dan role modelnya. Pasti seorang, Love, jawabannya. Sangat konsisten tanpa berubah. Jadi kalau akhirnya mereka bisa main bersama, ini merupakan kesempatan bagus untuk banyak tanya dengannya.
Terlebih karena mulut segede gentongnya yang suka berisik dan curhat pada wartawan akan kesendiriannya. Ia bahkan bilang dengan muka nestapa, kalau ia ingin sekali main film bersama Love, tapi meminta nomornya saja ia tak bisa dapatkan.
Wanita itu cuman tertawa lebar lalu bilang, “belum guys, dia belum mau. Meskipun begitu, kita punya banyak barang couple, loh. Kalian tidak tahu, kan?” Milk menuding mereka dengan nada bercanda, lalu tunjukkan lengan Love ke udara dengan gelang melingkar disana. “Kalian lihat?”
Setelah tunjukkan gelang yang dipakai Love ke kamera nyala, ia pun akan tunjukkan apa yang dipakainya. Milk berdiri dari kursi—yang bingungkan Love. Lalu mengangkat satu kaki ke atas meja. Untuk kemudian menyibak celana panjangnya, dan tunjukkan kalau dirinya juga memakai gelang yang sama disana.
Yang justru buat Love melotot tak sangka, menutup mulut sambil berguman, “what the hell.” Diujung lidah.
Dia pakai gelang kaki! Yang sama dengan gelang tangannya! What?!
“Haha!” Tapi ekspresi Love jelas membuat tawa semua orang makin mengglegar. “Kalian rekam, kan, ekspresinya?” yang diangguki para wartawan.
Lalu kembali menenangkan si Cinta yang masih tampak terkejut akan gelang kaki yang dipakainya. Namun pertama-tama. Ia turunkan dulu kaki di meja, lalu bilang dengan nada pelan, “siapapun bisa punya gelang ini. Kamu jangan terkejut begitu.” Kemudian mengerling tanda mengerjai.
Tak tahu saja, kalau wawancara ini sudah keluar di Televisi maupun tabloid baca, semua fans mereka bakal bakal punya bahan untuk menggali setiap barang dari seluruh foto yang beredar, dan mencocokkan apapun yang akan mereka temukan sama.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Thin Line
FanfictionJodoh tidak ada yang tahu, hati-hati dengan semua perkataanmu.