22

38 8 7
                                    

VOTE DULU WEEEH
HARGAI AUTHOR JANGAN MENJADI SILENT READER ☝️
.
.
.
"Dunia terlalu kejam untuk kehidupan yang sudah hancur"

…⁠ᘛ⁠⁐̤⁠ᕐ⁠

Tubuh Neithen seketika lemas. Tulang-tulang yang biasa kuat seakan rapuh dalam hitungan detik. Jantung seakan berhenti berdetak untuk beberapa saat. Kenyataan pahit dalam kehidupan yang kelam. Neithen tidak mampu menerimanya.

Tidak mungkin. Ini tidak mungkin. Hati kecil Neithen berteriak. Mulutnya kaku untuk berucap. Dunianya kembali gelap dalam sekejap. Rumah indah yang ia simpan dalam setiap tarikan napas, tiba-tiba dunia merenggutnya begitu saja. Sudah cukup ia kehilangan raganya, sekarang harus kehilangan namanya.

Ibu yang biasa ia panggil mama, ibu yang mengajarkan tentang arti hidup, ibu yang baiknya seluas samudera, ternyata tidak memiliki darah yang mengalir dalam tubuhnya.

Daisy bukan ibu kandung Neithen. Benar. Kenyataan pahit yang Neithen terima sore ini.

Lalu siapa ibu kandungnya?

Shena. Shena yang dua puluh tiga tahun lalu pergi meninggalkan Neithen dan Gerrard. Anak kecil yang baru saja berusia satu tahun itu harus menerima nasib malangnya, hidup tanpa seorang ibu. Namun ternyata Tuhan begitu sayang padanya, sehingga dihadirkan untuknya sosok seorang wanita yang begitu sayang , yang merawatnya, yang sampai detik ini dipanggil dengan sebutan, Mama Daisy.

Gerrard menikahi Daisy karena ia tidak bisa mengurus Neithen sendirian tanpa seorang wanita. Pernikahannya dengan Shena harus mengalami perpisahan di usia pernikahan mereka yang baru tiga tahun.

Pernikahan mereka memang tidak memiliki restu dari pihak keluarga Shena, dengan alasan bahwa Gerrard tidak memiliki banyak harta untuk menghidupi Shena dengan layak. Hubungan itu akhirnya terpaksa harus retak meski keduanya saling mencintai.

Kehadiran Daisy dalam hidup Gerrard mengubah segalanya. Perempuan yang berasal dari rich family dengan harta yang bergelimang tentu tidak bisa Gerrard tolak. Ditambah Daisy adalah sosok perempuan baik, lembut, cerdas, dan tangguh. Tidak salah jika Neithen memiliki sifat yang sama, karena itu lah didikan yang Daisy berikan.

Cukup malang nasib Daisy, memang. Kematiannya tragis setelah empat belas tahun menikah dengan Gerrard dan mendidik Neithen dengan sangat baik. Dan semua terjadi setelah kembalinya Shena dalam kehidupan Gerrard.

Rumit. Tapi itu lah cinta.

Saat ini Neithen tengah duduk di sebuah bangku di trotoar jalan. Ia baru saja mengunjungi makam sang ibu di TPU. Setelah keributan di rumah Faida yang membuatnya tidak bisa berkata-kata. Ia memilih pergi meninggalkan rumah untuk sekedar mencari angin segar. Dan mengunjungi makam adalah hal pertama yang ia lakukan.

Waktu sudah memasuki Maghrib. Neithen masih duduk dengan pikiran yang entah ke mana. Ia ingat malam ini harus bertemu dengan Arthur. Hatinya sedang kacau, namun itu adalah janji yang harus ditepati.

"Neithen." Seseorang menyapanya, berdiri membungkukkan badan.

Neithen mendongak, lalu tersenyum tipis. "Bi Nilam."

"Apa kabar, Ney?" Nilam duduk di sebelahnya. Asisten rumah tangga sekaligus pengasuhnya dulu saat Daisy masih ada. Setelah bertahun-tahun tidak bertemu, hari ini mereka diberi kesempatan untuk saling sapa.

Dinding Kampus (Mimpi dan Kasih) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang