Farel di arahkan oleh shani dan greesell untuk menempati satu kamar tamu, agak sedikit canggung antara farel dan greesell di sana. Greesell berniat untuk membantu farel unpacking,
"udah gapap cel, aku bisa sendiri kok" ucap farel untuk segera menyudahi momen awkward itu/
"k-kalo gitu aku tunggu di meja makan ya mas, yang lain juga udah di sana kok" Ucap greesell tanpa menatap farel. dan hanya dibalas anggukan saja
Farel berjalan canggung ke arah meja makan, ia melihat hal yang sudah sangat lama ia lihat, makan bersama dengan keluarga istrinya. Trisha yang melihat sang ayah berjalan, ia sontak turun dari kursi dan berlari untuk memeluk ayahnya, "ayah........yuk kita makan bareng"ajak trisha. Anak itu benar-benar tidak akan melewatkan momen sedikit pun dengan sang ayah. Farel mengambil posisi di sebelah trisha, posisinya itu ada di sebelah kiri trisha, dan greesell berada di sebelah kanan trisha. Jadi trisha duduk diantara ayah dan ibunya. Di depan farel, sudah ada salah satu makanan kesukaannya, udang mentega, lengkap dengan nasi dan slada.
Makan malam itu berjalan dengan tenang, masih ada sedikit kecanggungan yang ada. Obrolan ringan seputar kehidupan farel setelah masalah itu, dll. Trisha dibuat menangis setelah mengetahui bahwa farel sekarang memenuhi kebutuhan hidupnya dengan berjualan sate, "eh kok malah nangis sih anak ayah ini" Farel mencoba menengkan trisha yang menangis dipelukannya.
"hiks...aku di sini enak, ada ibu, ada oma, ada om onel, ada opa juga. Masa ayah...hiks....jualan sate di sana. Ayah pindah ke sini aja ya, ayah jualan satenya di sini aja, jangan jauh jauh dari trisha"
"sekarang ayah tanya, kan trisha sekarang udah 16 tahun, bentar lagi sweet seventeen kan? selama ini kan trisha juga udah terbiasa hidup tanpa sosok ayah jadi-"
"enggak! trisha terbiasa karna dulu taunya ayah jahat, setelah trisha tau kalau ayah dibohongin orang, trisha jadi pengen ketemu ayah, dan sekarang, setelah ketemu, ayah masih mau pergi lagi....hiks"
"kamu ga tidur? besok masih sekolah loh" tanya farel
"mau tidur sama ayah!"
Daripada urusannya semakin panjang, farel hanya mengiyakan, farel juga bercerita sedikit kesenangan yang ia alami di kota kecil itu, obrolan itu terasa seperti obrolan anak dan ayah yang tak pernah terpisah, sengan seru dan penuh canda tawa, hingga trisha tertidur di dekapan farel. Farel sedikit memandangi anaknya itu, ia melihat seberapa besar cinta anaknya pada dirinya, namun hal itu belum cukup kuat untuk farel kembali memperbaiki rumah tangganya bersama greesell.
"mas, ica udah ditur dari tadi?" tanya greesell yang membuyarkan lamunan farel di balkon.
"ica" tanya farel bingung
"itu panggilan trisha", farel hanya membentuk O di mulutnya tanda paham.
"eh, udah kayanya", greesell mengambil satu kursi untuk ia jejerkan dengan kursi yang sedang farel duduki
"mas, maafin aku sama keluarga ku ya, maaf kita udah jahat banget sama kamu...hiks"
"iya, gapap cel, lagian udah 21 tahun juga, sekarang tugas kita bagaimana caranya kita tidak gagal sebagai orang tua untuk trisha"
"mas.....aku masih cinta sama kamu, kalau kamu bilang ini rasa bersalah, mungkin juga, tapi aku sangat ingin kembali sama kamu mas, aku ga masalah kalau harus ikut kamu ke kota itu, aku sangat tidak masalah, aku bukan mau bayar kesalahan ku aja, tapi aku juga mau memperbaiki hubungan kita sebagai sepasang suami istri"
"hmm kamu ga tidur? aku udah ngantuk soalnya hehe" Ucap farel kemudian berdiri untuk segera menuju kasurnya. Icel mau tak mau dia meninggalkan kamar itu. Ia paham betul bahwa mantan suaminya itu masih butuh waktu.
KAMU SEDANG MEMBACA
REUNITED
FanfictionSetelah sekian lama menjalani kehidupan pernikahan yang harmonis, sebuah kesalahpahaman besar memisahkan sepasang suami dan istri. Sang istri berjuang sendirian menghadapi masa kehamilannya, terjebak antara kebencian dan cinta yang masih ada untuk s...