REUNITED - 2

585 102 15
                                    

Semenjak obrolan makan malam itu, greesell sangat sulit untuk tertidur. Jangankan untuk tidur, baru memejamkan mata saja bayangan 22 tahun mereka menikah langsung muncul kembali. Greesell tidak bisa melupakan betapa indahnya hari pernikahan mereka. Senyuman farel, lembutnya farel dalam mengucapkan ijab qobul, masa-masa honeymoon mereka, semunya terekam jelas dalam memorinya. Ia sangat akan menyesali apa yang keluarganya lakukan terhadap farel. Bahkan keluarga farel juga membuang farel, secara terang-terangan, keluarga farel tidak akan menerima farel dikeluarganya akibat kasus tersebut. Sedari kecil memang farel tumbuh dalam lingkungan yang kurang baik, ayah dan ibunya workaholic, tidak memiliki waktu untuk farel, namun akibat neneknya, farel bisa tumbuh dan berkembang menjadi pria yang baik, memiliki atitude yang diancungi jempol, dan rendah hati. Dan, neneknya sudah tiada ketika ia berusia 19 tahun. Semenjak itu ia kesepian sebelum bertemu dengan greesell. Dirinya merasa bahagia ketika diterima dengan baik oleh keluarga wijaya sampai direstui untuk menikahi anak kesayangan mereka.

Semenjak hari itu, greesell lebih banyak diam, tak jarang ia membuka folder foto yang berada di laptop yang ia sudah simpan sangat lama sekali, laptop yang bahkan ia lupa kalau ia mempunyai laptop itu. Ketika menemukan laptop itu, greesell mencoba untuk memberanikan diri membuka laptop itu kembali, laptop jadul yang masih menggunakan windows xp, entah kapan ia membeli laptop itu. Ia mencoba mengecas menunggu sekitar 3 jam, namun laptop itu tidak memberi respon apapun. Dengan penuh tekad, ia membawa laptop itu ke tukang service sembari menunggu jam pulang sekolah anaknya.

Singkat cerita, laptopnya berhasil menyala, namun dengan kondisi yang kurang baik. Greesel membuka laptop itu di dalam mobilnya sembari mencoba menguatkan dirinya untuk membuka folder yang bahkan masih tertera tanggal, bulan, dan nama tempat yang mereka kunjungi, seperti, Mekkah, 21-9-2005.

bummmmm!

Air matanya mengucur deras, ia melihat betapa bahagianya ia bersama sang suami di tanah suci. Foto-foto yang diambil menggunakan kamera hp jadul, sungguh senyuman yang sangat indah terukir di sana.

Saat pulang sekolah, trisha menyadari ibunya seperti habis menangis, ia juga melihat dibagian belakang ada laptop yang terlihat ini laptop dari jaman bahula sekali, dengan hati-hati ia menanyakan kondisi sang ibu, "bu, ibu menangis? apa ibu melihat foto-foto lama bersama ayah?"

Cukup rasanya ia tak bisa berbohong lagi kepada anaknya itu, setiap kali nama farel disebut, yang hadir dipikirnya hanya kesalahpahaman yang mengakibatkan dampak yang sangat besar untuk dirinya, terutama sang suami. Ia menjelaskan yang sebenarnya apa yang terjadi kepada trisha saat sudah berada di rumah.

Trisha yang mendengar itu sungguh bingung, apa jangan-jangan pria yang ia benci, yang ia sudah sumpahin dan doakan agar orang itu celaka, agar orang itu selalu sial, kena karma dan masih banyak doa buruk lainnya, ternyata ayahnya tak bersalah sama sekali. Trisha ikut membantu ibunya agar lebih tenang, bukannya tambah tenang, mereka semakin terisak dalam pulukan itu.

Hari-hari berlalu dengan greesell yang semakin merasa bersalah, padahal ia belum tau apakah farel dijebak atau bukan. Suatu hari, Trisha yang pulang sekolah memutuskan untuk mampir ke minimarket dekat rumah untuk membeli beberapa jajanan dan juga titipan ibunya. Saat berada di kasir, Trisha tersadar bahwa dompetnya tertinggal di rumah. Panik dan malu, dia berusaha menjelaskan kepada kasir dan meminta izin untuk meninggalkan barang belanjaannya sebentar. Seorang pria yang cukup berumur dan melihat itu merasa sedikit kesal, sudah lah antri lumayan lama, anak itu lupa bawa dompet lagi, akhirnya ia mengulurkan tangan dan berkata kepada kasir, "Biar saya yang bayarkan."

Trisha terkejut dan merasa sangat berterima kasih. "Eh, ga-papa om, rumah aku ga jauh kok" ucapnya dengan wajah merah padam tanpa menatap pria itu terlalu lama.

"udah gapapa" Ucap farel sembari tersenyum, karna merasa tak enak dengan anak itu, anak yang lucu dan polos.

Setelah menyelesaikan pembayaran, Trisha segera keluar dari minimarket. Namun, dalam perjalanan pulang, perasaan aneh menggelayuti pikirannya. Ada sesuatu yang familiar dari pria itu, meski ia tak sempat melihatnya dengan jelas.

Sesampainya di rumah, Trisha tidak bisa berhenti memikirkan pria yang membantunya di minimarket tadi. Ada sesuatu dalam cara pria itu menatapnya yang mengingatkannya pada mata seseorang. Namun, pikirannya segera teralihkan ketika melihat ibunya duduk di meja makan, membuka laptop yang penuh dengan kenangan masa lalu.

"Bu, aku bertemu dengan seseorang yang sangat baik hati hari ini," kata Trisha sambil duduk di sebelah ibunya. "aku kan lupa bawa dompet, terus mau pulang, eh malah dibayarin sama om-om"

Greesell tersenyum lemah. "astaghfirullah dedek, kan ibu udah bilang tadi, jangan lupa dompetnya, kamu sih kalo mau jajan kesenengan sampe semua dilupain. Kamu tadi inget ga dia siapa? jadi gaenak kan bunda"

Trisha mengangguk. "Ya, namanya tidak sempat aku tanya. Tapi rasanya aku pernah melihat dia sebelumnya."

Greesell terdiam sejenak, matanya berkaca-kaca mendengar cerita Trisha. "siapa?"

"entah lah, cuman matanya sama senyumnya familiar aja" Ucap trisha sambil membuka sebungkus ice cream.

Malam itu, Trisha terus memikirkan pertemuannya dengan pria itu di minimarket. Ada sesuatu yang aneh dan sekaligus hangat tentang pertemuan mereka. Ia merasa ada koneksi yang belum bisa ia jelaskan.

Keesokan harinya, Trisha kembali ke minimarket dengan harapan bisa bertemu dengan pria itu lagi. Namun, pria itu tidak ada di sana. Hari-hari berikutnya, Trisha terus mencari dengan semangat yang tidak surut. Setiap langkah kecil yang ia ambil mendekatkan ia kepada harapan untuk bertemu kembali dengan pria itu, tanpa ia tahu bahwa pria yang ditemuinya adalah ayahnya sendiri. Satu hal yang pasti, perjalanan mereka untuk menyatukan kembali keluarga yang terpisah ini baru saja dimulai. Perjalanan yang penuh dengan harapan, cinta, dan pengorbanan.




Tipis-tipis dulu ya frwennn!

Gimana so far? vote dan komen ya ehhehehe 

See you!

REUNITEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang