REUNITED - 5

532 110 23
                                    

Onel dan trisha kembali ke rumah dengan muka yang sama sama tegang, ditambah trisha yang langsung menangsin sejadi-jadinya saat melihat ibu dan neneknya. Onel menghempaskan tubuhnya lemas ke arah sofa ruang tengah. Tangis trisha tersebut membuat greesell, shani, dan cio kebingungan,

"ini kenapa nel? kok trisha sampe kaya gini? ututu dinakalin om onel ya?" ucap greesell dan onel hanya diam saja melihat ke depan

"nel! kamu apain ponakan kamu?" Ucap cio dengan nada keras

"tanya aja ke anaknya pa" Ucap onel masih tak melihat ke arah mereka

"hiks...kata om onel, om-om hik.. om-om yang bayarin aku jajan waktu itu, itu papa, namanya farel hiks.... tadi ketemu di tempat bis bis, terus om onel panggil, papa langsung lari waktu liat om onel hiks hiks hikss...ibuuuu mau ketemu papa.....huaaaaa" Trisha semakin tak bisa menahan tangisnya, sungguh ia tak membayangkan kalau itu adalah sang ayah. Mereka sudah sangat dekat padahal. Ucapan trisha itu jelas mengagetkan semua orang yang berada di ruangan itu,

"apa itu bener onel?" ucap shani

"huft, iya, itu dia, dia kembali, tapi gatau dia mau ke mana, soalnya aku ga sempet liat lebih lama"

"pah, please, icel mohon, cari mas farel pah, icel mau minta maaf"

"tapi kan kita gatau juga cel, farel yang bener atau kita yang salah" Ucap onel

Keesokan harinya, satu fakta terungkap, fakta yang membuat keluarga wijaya tersentak. Pagi itu, cornelius dan cio didatangi oleh beberapa polisi di kantor mereka masing-masing. Mereka dimintai pernyataan karena perempuan yang menjebak farel memberikan saksi bahwa dulu ia pernah melibatkan anggota wijaya. Hal ini sungguh membuat cio dan onel berpikir bahwa farel memang dijebak.

Dikantor polisi, cio mendatangi wanita yang berada di foto skandal bersama farel, "coba kamu jelaskan apa yang terjadi, mengapa kamu bilang ini menyangkut keluarga saya?"

"i-iya, saya wanita yang berada di foto bersama farel 21 tahun lalu, saya diminta oleh sebagian orang untuk mengambil foto itu, namun saya tidak tau alasan dibalik mereka menyuruh saya melakukannya, saat saya tanya mengapa mereka membawa pria yang tidak sadar, tapi mereka ga menjawab. Kemudian mereka mulai melepas atasan pria tersebut, dan saya diminta pose mesra seolah-olah kami melakukan hubungan badan. Saat itu saya tidak peduli apapun karna bayaran yang sangat besar" Ucap wanita itu dengan pandangan kebawah

"Lalu mengapa kamu tau kalau ini menyangkut keluarga saya?" Tanya cio"i-itu karena salah satu orang tersebut bilang "kehancuran keluarga wijaya udah di depan mata""

Onel dan cio saling mengaitkan pandangan mereka, sudah pasti ini adalah farel, pria itu dijebak, dan ia tak berbohong. Cio dan onel memberikan keterangan yang mereka tau, yaitu bagaimana keluarga dan bisnis salah satu keluarga mereka menjadi hancur karna korupsi dan kasus foto skandal itu.

Selama perjalanan pulang, cio dan onel hanya terdiam. Mereka merenungi kejadian 21 tahun lalu yang mengakibatkan suami anaknya hampir meninggal, separah itu kondisinya. Ketika sampai di rumah, shani dan greesel mengahmpiri mereka dengan penuh tanya. Cio menjelaskan apa yang terjadi barusan, "pas aku tunjukin fotonya farel.....cewek itu mengangguk dan setuju kalau dulu dia pernah dibayar buat njebak farel". Perkataan itu sungguh sangat cukup untuk meruntuhkan hati greesell. Ia menangis penuh sesal, "Tolong pah, cari farel lagi, tolong, aku mohon....." lirih greesell. 

Perubahan signifikan memang terjadi pada wajah farel. Perubahan signifikan memang terjadi pada wajah farel.  "mbak, mau pesen hazelnut latte-nya satu, less sugar, less ice juga ya" Ferrel memesan sebuah kopi untuk mengisi nyawanya di sore hari. Setelah namanya dipanggil, ia mengambil kopi pesanannya dna menuju ke meja yang ia rasa cocok untuk ia singgahi. Ia membuka hp-nya dan terkejut dengan berita yang ia lihat. Yaitu sebuah berita yang viral, tentang seorang wanita dan 3 pria yang terjerat kasus. Saat itu juga jantungnya berdebar kencang, ia takut apabila keluarga wijaya akan menemuinya kembali, dengan cepat ia merapikan hp-nya kembali.

"bangsat-bangsat, masa iye setelah 20 tahun lebih baru kebongkar, huft" Nafasnya memburu dengan cepat. Sedangkan cio dan onel memerintahkan orang-orang mereka untuk mencari farel. Greesell yang berada di kamarnya hanya bisa menangis lirih, "mas maaf, maaf baru mencari fakta ini setelah 20 tahun lebih, maaf aku pecundang, maaf aku ga dengerin kamu, maaf, please come back mas.....anak kamu udah gede sekarang, please mas, kalau kamu mau benci aku dan keluargku silahkan, tapi trisha butuh kamu mas....hiks" Ucap icel sembali memandangi foto-fotonya dengan farel.

Setelah informasi yang didapat dari polisi, Cio dan Onel mulai menyusun rencana untuk menemukan Ferrel. Namun, pencarian ini tidak semudah yang mereka bayangkan. Jakarta yang besar dan padat membuat segalanya lebih rumit. belum lagi mereka tidak tau di mana sekarang farel tinggal, di kota apa, dan di daerag mana. Meski begitu, mereka tidak menyerah dan menghubungi semua orang yang mereka kenal, berharap ada yang memiliki informasi tentang keberadaan Farel.

Setelah beberapa hari, salah satu orang kepercayaan Cio mendapatkan petunjuk dari seseorang yang tak terduga—teman lama Ferrel, yang tinggal di kota kecil di pinggiran Jakarta. Kota ini jauh lebih tenang dan sepi dibandingkan hiruk pikuk ibu kota. Teman Ferrel itu mengatakan bahwa Ferrel memang telah meninggalkan Jakarta dan menetap di kota kecil tersebut. Ia merasa bahwa Ferrel harus kembali dan menghadapi keluarganya, dan oleh karena itu, ia memberikan alamat Ferrel kepada orang suruhan Cio.

Cio dan Onel langsung mengambil tindakan. Mereka melakukan perjalanan menuju kota kecil itu, dengan hati yang penuh kecemasan namun juga harapan. Mereka tiba di sana di pagi hari, setelah perjalanan yang melelahkan. Kota kecil itu terasa begitu asing bagi mereka, dengan suasana yang jauh berbeda dari Jakarta. Namun, tekad mereka sudah sangat bulat.

Setelah bertanya-tanya pada beberapa orang lokal, mereka akhirnya menemukan rumah sederhana yang disebutkan oleh teman farel. Rumah itu terletak di pinggir kota, dikelilingi oleh pepohonan yang rindang dan jauh dari keramaian.

Onel mengambil napas dalam-dalam sebelum mengetuk pintu. Detik-detik terasa begitu lama, hingga akhirnya pintu itu terbuka. Di ambang pintu, berdirilah Ferrel. Wajahnya tampak lelah, namun ada sedikit kedamaian di matanya—sesuatu yang tidak terlihat sejak lama.

"Farel..." suara Onel terdengar pelan namun sarat dengan emosi. ."

Ferrel terdiam, memandangi Cio dan Onel yang berdiri di hadapannya. Perasaan bercampur aduk dalam dirinya, antara kelegaan dan ketakutan, kebingungan dan harapan.

"rel......" kata Cio, mencoba menenangkan suasana. "anak istrimu.. mereka membutuhkan mu."

Ferrel menunduk, menghindari tatapan mereka. "Aku... Aku tidak yakin siap untuk kembali," katanya dengan suara yang nyaris berbisik. "Banyak hal yang sudah terjadi, dan aku tidak tahu bagaimana harus menghadapi semuanya kembali."

Onel melangkah mendekat, menaruh tangan di bahu Ferrel. "Kami tidak di sini untuk memaksa kamu, rel. Apapun yang terjadi, kita akan hadapi bersama-sama. Kita sudah tahu kebenarannya sekarang, dan kamu tidak bersalah. At least, kembali lah untuk anak mu rel, dia sudah besar sekarang, semenjak pertemuan kita di terminal waktu itu, anak mu berubah derastis, dia selalu menanyakan kondisi mu rel"

Ferrel mengangkat wajahnya dan menatap kedua pria di hadapannya. Hatinya bergejolak, tapi ia tahu ini adalah saat yang tepat untuk mengakhiri pelarian yang telah berlangsung selama lebih dari dua dekade. Ia mengangguk perlahan.

"Baiklah," ucapnya dengan suara parau. "Aku akan pulang."

Dengan keputusan itu, Cio dan Onel merasa beban di pundak mereka sedikit berkurang. Mereka tahu perjalanan ini masih panjang, namun langkah pertama telah diambil. Bersama-sama, mereka akan menghadapi masa lalu dan mencoba memperbaiki segalanya.



Sekalian update ini ya! Karna besok lembur sampe malem uhuhuhuhuh

Jangan lupa vote + komen dong, ah elah! KKWKWKWKW

REUNITEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang