06.

125 29 1
                                    

Jangan lupa Vote & komen!🩷

[Name] membuka matanya dengan cepat. Ketika gadis itu mendudukan bokongnya di atas kasur rumah sakit, ia menyadari kalau hari telah gelap.

Sedari tadi ia tertidur dari sore, dan sekarang sudah malam hari.

Pantas saja kepalanya terasa berat dan pusing.

Gadis gulali itu melirik jam dinding,

00.00

Ah, tepat tengah malam. Waktu yang sangat menyeramkan.

Biasanya para makhluk halus berkeliaran lebih banyak dengan kekuatan yang lebih kuat dan mencari mangsa yang akan mereka makan pada saat dini hari seperti ini.

Lupakan tentang makhluk halus, bahkan Ghoul juga akan mencari mangsa malam ini.

Rembulan yang terlihat memancarkan sinarnya untuk menerangi gelapnya malam bersama dengan ribuan bintang-bintang sepertinya tidak akan pernah bisa mencegah mereka untuk menghentikan perburuannya.

Omong-omong tentang Ghoul, bahkan sekarang gadis itu tengah merasa lapar.

Entah ini efek karena hanya sarapan dan makan siang, atau.... dirinya haus akan darah dan lapar akan daging manusia?

Entahlah. Yang pasti, sekarang perutnya berbunyi meminta makanan.

Dirinya merasa sudah lebih segar dan bugar. Mungkin, besok ia akan langsung meminta Arima membawanya pulang dan mendidiknya.

Di tengah kebosanan di tengah malam, gadis itu berdiri dan membuka selang infusnya perlahan agar punggung tangannya tidak terluka lagi.

"Ah, rasa lapar macam apa ini?" Gerutunya. 

[Name] berjalan menuju sebuah meja yang terletak di dekat jendela, di atas meja itu terdapat beberapa camilan dan juga mie instan goreng kemasan cup yang diberikan Arima tadi siang.

Gadis itu membuka tutup cup kemasan mie instan tersebut lalu mngeluarkan bumbu-bumbu yang terdapat di dalamnya.

[Name] berjalan ke arah dispenser dengan santai, lalu mengisi cup mie dengan air panas.

Gadis itu kemudian kembali duduk di ranjang. Setelah didiamkan selama beberapa menit, gadis itu membuang air di dalamnya ke wastafel kamar mandi lalu mencampur bumbu-bumbu ke mie.

Hah... betapa beruntungnya ia dapat ruangan VVIP.

Mungkin karena ia adik Arima Kishou atau salah satu anggota penting CCG?

Setelah selepas mencampur seluruhnya, ia langsung memakannya menggunakan sumpit.

"Mm.... Enak sekali," gumamnya sembari kembali mengambil suapan.

Sesudah 10 menit makan, [Name] membuang cup mie ke tempat sampah dengan cara melemparnya asal, tetapi tepat sasaran.

Setelah kenyang, gadis itu menatap bulan dari balik jendela dengan diam. Selama hampir dua puluh menit, dirina merenung.

Gadis itu malah teringat perkataan Daiki. Seharusnya, jika bukan karena Nora dan antek-anteknya, ia mungkin masih hidup bersama Amy atau paling tidak berada di nirwana.

Memang pada dasarnya, makhluk itu memang menyebalkan. Dan [Name] membencinya.

[Name] mengerutkan kening ketika ia merasa ada sesuatu yang kurang. Ah, dirinya bosan. Ia ingin melakukan sesuatu. Seperti membuat karya sastra misalnya? Sajak, puisi, syair atau apapun itu.

"I Become The Heroine?" Tokyo Ghoul:re × ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang