Jangan lupa vote & komen!🩷
Sunyi, lembab, dan mencekam.
Ketiga kata itu cocok dengan tempat di mana [Name] dan Jiro berpijak saat ini.
Gang yang gelap nan sempit. Mereka berpatroli, melihat-lihat sekitar apakah ada Ghoul liar yang bersembunyi di sana.
Jiro berdecak kesal, melirik gadis gulali di sampingnya. "Mengapa aku harus denganmu, sih?"
[Name] menoleh sekilas, "Bukankah kau bilang aku tak boleh jadi beban? Aku 'kan belum bisa menghadapi Ghoul."
"Jangan salahkan aku, Egawa-san. Salahkan Akira-san yang mengatur." Ujar [Name].
Jiro berdecak lagi. [Name] benar, seharusnya dirinya menyalahkan Akira karena wanita itulah yang mengatur patroli mereka.
Mereka mendapatkan perintah untuk patroli karena mereka tidak punya rekan se tim. Regu patroli ini terbentuk untuk Investigator yang telah kehilangan anggota squad mereka saat Misi Pembasmian Fukuro.
Regu patroli mereka diketuai oleh Akira. Jadi, wanita itu membagi kelima orang di regu mereka.
Yuna dengan Senbe,
[Name] dengan Jiro,
dan Akira sendirian.
Semuanya berpencar mengelilingi distrik 1. Dan, yang paling sialnya [Name] mendapat bagian bersama Jiro karena Akira berkata Jiro adalah orang yang tepat untuk bisa menjaga dirinya.
Orang yang tepat, katanya. Batin [Name] mendengus kesal.
WHOOSH!
Sesuatu melewati mereka dengan cepat, seperti angin. Kedua mata mereka segera menatap sekeliling dengan waspada.
"Apa itu..?" Gumam [Name] pelan.
"Ghoul?" Ucap Jiro. "Kurasa rate B, atau D?"
"Tetapi auranya cukup kuat.." [Name] semakin waspada.
Apakah Ghoul yang tidak terdaftar? Pikir si gadis.
"Mungkinkah itu Ghoul yang namanya tidak terdaftar?" Ujar Jiro. Wow. Apa-apaan ini? Pikirannya sama dengan [Name].
WHOOSH!
Sekali lagi, hembusan angin bersamaan dengan sesuatu yang melewati mereka dengan cepat membuat keduanya terkejut.
"Apa-apaan?! Jangan bersembunyi dan tunjukan dirimu!" Jiro berteriak dengan kesal, karakter NPC itu mengeluarkan quinque miliknya.
[Name] ikut melakukan hal yang sama. Saat ini, mereka saling memunggungi satu sama lain, berjaga-jaga bila bahaya yang datang akan menyerang dari salah satu arah.
Sekali lagi, angin berhembus sangat kencang, tiba-tiba saja, seorang Ghoul menyerang Jiro dengan cepat. Hingga membuat lelaki itu terluka di bagian kiri perut dan membuatnya berteriak dan berlutut sembari memegangi lukanya.
"Hah?! Kau baik-baik saja?" Tanya [Name]. Ia kini melihat Ghoul yang berdiri di depan Jiro sejauh beberapa meter.
Ghoul itu ternyata adalah seorang wanita. Berambut putih pendek, ia menyeringai lebar pada [Name].
"Egawa-san, menjauh dari sini dan hubungi Akira-san dan yang lain." Ujar [Name] tanpa menatap Jiro. Matanya masih fokus pada si Ghoul wanita.
Tanpa basa-basi, Jiro yang ketakutan pun meninggalkan [Name] sendirian dan menjauh dari gang. Membuat si gadis gulali meliriknya dengan ekspresi jengkel.
KAMU SEDANG MEMBACA
"I Become The Heroine?" Tokyo Ghoul:re × Reader
Fanfiction"Menjadi Heroine sang tokoh utama? Itu gila!!" Begitulah Isi hati seorang gadis bernama [FullName]. Awalnya, gadis itu hanya seorang mahasiswi biasa di jurusan Sastra Jepang. Tetapi, karena sebuah insiden ia harus meregang nyawa. Dirinya berpikir...