03. (Revisi)

195 35 2
                                    

Jangan lupa Vote & komen!🩷

AUTHOR POV.

Sekarang [Name] berada di taman rumah sakit CCG. ia di dampingi oleh suster karena [Name] masih menggunakan selang infus.

[Name] duduk di bangku taman yang berada di bawah pohon sakura yang rindang. ia sendirian karena susternya pergi entah kemana, ia sedang melamun. Terakhir kali, percakapan terakhir dirinya dan Amy berada di bawah pohon sakura.

Itu sebabnya ia merasa sedih sekarang.

Saat sedang asyik-asyiknya melamun, gadis itu mendapati seorang laki-laki berambut putih tulang yang duduk di kursi roda dengan kaki kiri yang diamputasi.

Lelaki itu tampaknya tidak didampingi oleh suster ataupun keluarganya. Ia sedang melamun dengan wajah murung yang terlihat seperti penuh dengan beban penyesalan.

Manik merah muda [Name] mengamati lelaki itu. Ia memiringkan kepalanya dengan penuh rasa penasaran.

Secara tak sengaja, manik delima dan netra stroberry mereka bertemu. Membuat [Name] secara spontan terjengit dan menggaruk pipinya sembari tersenyum canggung.

Bisa terlihat olehnya bahwa lelaki bermanik delima itu menatapnya dengan terkejut seakan ingin menangis.

Di sisi lain, si gadis menatapnya bingung tentang siapa lelaki itu sebelum dirinya menyadari ada sebuah benang merah di bawah mulut dan di lengan si pemilik surai putih tulang.

Sontak, matanya terbelalak karena terkejut. 'Suzuya Juuzou!'

Jauh di hadapannya, Suzuya memutar roda di kursi rodanya dengan terburu-buru untuk bisa mencapai si puan.

"[Name]!!" Seru Suzuya. Terlihat air menggenang di pelupuk matanya.

Tepat saat kursi roda Suzuya berhenti di hadapan [Name] yang duduk di bangku taman, Ia mencoba berdiri, membuat gadis bersurai pink itu panik.

"[Name]!!"

"E-eh!! H-hati-hati!" [Name] dengan gemetar menghentikan Suzuya yang berusaha berdiri walau tanpa kaki kirinya.

Si gadis menangkap tubuh Suzuya yang ambruk karena menerjang tubuhnya sehingga ia kembali terduduk di bangku dengan Suzuya yang memeluknya dari depan.

"[Name]..." Air mata yang menumpuk telah luruh membasahi pipi. Suzuya menenggelamkan wajahnya di bahu sang gadis.

Sementara itu, [Name] terdiam seribu bahasa dengan pikirannya yang tengah memproses kejadian yang sedang dialaminya.

Suzuya terisak. Ia memudian menjauhkan wajahnya sembari mengusap dengan kasar air matanya.

"Maaf, Aku sangat khawatir padamu..." Ucapnya di selangi isakan.

'Sebenarnya aku tidak mau melakukan ini tapi...'

"Anu... Anda siapa...?" [Name] menatapnya bingung.

Jujur saja, ia tak tega melihat kondisi Suzuya yang terlihat sedang terpuruk. Namun, sayangnya ia harus melakukan ini agar orang-orang tidak menaruh curiga kepadanya.

"I Become The Heroine?" Tokyo Ghoul:re × ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang