15.

103 27 0
                                    

Note: "Furukawa" untuk [Name] kecil, dan "[Name]" untuk versi dewasa.

******🩷******

"Eh? Aku di mana?" Tanya [Name] pada dirinya sendiri.

Pasalnya, ia tadi sedang tertidur pulas begitu Arima sudah pulang dan makan malam. Setelah memejamkan mata, [Name] yakin dirinya baru saja melakukan itu selama 10 detik dan ia langsung.....

Masuk ke dalam alam mimpi----Kepingan memori milik Furukawa?

Dan kini, gadis itu tengah celingak-celinguk karena semuanya berwarna hitam sebelum latar belakangnya berubah menjadi interior rumah tradisional Jepang.

[Name] akhirnya mendapati Furukawa kecil yang tengah tertidur dengan wajah yang lelah. Bajunya telah di ganti menjadi baju hakama berwarna putih dan bawahan hitam (seperti Furuta dan Rize).

"Eh..." [Name] mengerutkan alisnya ketika mendapati si gadis kecil sedang tertidur.

[Name] menopang dagu. "Hm...."

"Ugh..." Erangan kecil membuat [Name] mengangkat kedua alisnya ketika mendapati 'dirinya' versi kecil baru terbangun dari tidurnya. Ia terlihat linglung.

"Aku... Di mana?"

Furukawa terduduk di futon, ia kemudian berdiri dengan sedikit tenaganya yang ada, membuka pintu shoji yang ada di sana, seketika, ternyata di balik pintu itu langsung menghadap ke engawa dan hamparan hijau rumput dan bunga-bunga.

Saat Furukawa sedang terpana, tiba-tiba pintu yang lain bergeser, menampilkan seorang laki-laki berambut hitam dengan kacamata juga kemeja berwarna putih.

Arima Kishou.

"Arima...?!" [Name] menatap Arima bingung. Sebenarnya ini bagian ingatan Furukawa yang mana? Acak sekali.

Furukawa kecil kontan berbalik, mendapati Arima versi muda yang tengah berdiri diam.

"Kishou...-san..."

Setelah mengucapkan itu, mata gadis kecil melebar, ia sontak memasukan jari telunjuk ke dalam mulutnya sendiri, menyusuri pinggiran mulut karena merasa ada sesuatu yang anyir dan amis di mulutnya.

"[Name]---"

"Darah...?" Furukawa menatap jari telunjuknya yang terdapat darah. Matanya menatap tak percaya.

Di sisi lain, [Name] kita masih bingung. "Hah? Sebenarnya ada apa sih? Aku tak mengerti!?"

"[Name]...." Arima versi muda mendekati si gadis kecil, ia berjongkok menyamakan posisinya, mencoba menenangkan si surai gulali yang tengah gemetaran.

"Mengapa adadarah dimulutku....? Ini darah siapa...?" Tanyanya dengan gemetar.

"Kishou-san..."

Arima terdiam.

"Kishou-san tolong jawab aku... Darah siapa ini...?? Di mana kita?" [Name] kecil menahan isak tangis.

Arima memegang kedua pundak Furukawa dengan lembut, ia mulai menjelaskan semuanya. Membuat Furukawa... Ah, tidak. Bahkan [FullName] pun kontan membelalakan kedua mata mereka.

Ketika mendengar Arima mengatakan bahwa 'ia' hilang kendali, memunculkan kagune rinkaku sebanyak empat buah dan membuat 3 anggota V juga Sousuke dan Alisha mati.

Pada saat itu, Arima dan beberapa anggota V lain, menemukan Furukawa yang tengah MEMAKAN HABIS kedua orang tuanya.

"A-apa.... Apa-apaan?...." [Name] menutup mulutnya menggunakan telapak tangan. Otaknya masih memproses apa yang baru saja ia dengar.

"I Become The Heroine?" Tokyo Ghoul:re × ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang