Jangan lupa Vote & komen!🩷
Dua minggu telah berlalu, sesuai dengan waktu yang diperintahkan, [Name] sudah bisa beradaptasi pada lingkungan barunya. Ia juga sudah siap untuk kembali bertugas setelah belajar dengan giat.
Di dua minggu itu, [Name] sama sekali belum mendapat ingatan dan itu membuatnya frustasi. Ia mencoba memanggil Daiki namun tak pernah ada waktu yang pas.
Sejak hari dimana ia keluar dari rumah sakit CCG, Arima mengajarinya bagaimana cara menggunakan Quinque, cara bertarung untuk menghadapi Ghoul, dan informasi terkait CCG seperti pembagian pangkat, squad, dan penjara Ghoul, Cochlea. Juga beberapa informasi lainnya.
Arima awalnya menjelaskan apa itu Quinque pada adiknya itu.
Quinque. Atau yang biasa disebut senjata anti Ghoul, adalah senjata yang terbuat dari inti kagune Ghoul dan di aplikasikan sebagai senjata yang digunakan untuk melawan Ghoul. Karena, Ghoul hanya bisa dilawan oleh Quinque. Senjata biasa seperti pedang atau pistol tidak akan menembus tubuh mereka apalagi meninggalkan rasa sakit.
Ghoul hanya bisa dilawan dengan Ghoul juga. Dengan kata lain, kagune harus dilawan dengan kagune.
Kagune itu ringan dan dapat dikendalikan dengan mudah seperti air, namun kuat dan keras seperti baja.
Itu sebabnya sejak berdirinya CCG 100 tahun lalu, mereka melawan Ghoul menggunakan kagune juga, tetapi sudah dimodifikasi menjadi senjata yang sampai sekarang di sebut Quinque.
Setelah memahami cara kerja Quinque walau belum menggunakannya, tetapi gadis gulali itu sudah lumayan mengerti.
Lalu, ia juga mempelajari cara bertarung dengan Ghoul.
Sejujurnya, gadis itu merasa nervous saat ia akan berlatih dengan Arima, meski di kehidupan pertamanya ia pernah mempelajari karate, tetapi di hadapannya itu adalah seseorang yang dijuluki "Investigator Ghoul yang tak terkalahkan", "The Reaper", dan "One-Eyed King".
Mungkin satu kali serangan saja ia bisa dianggap pengecut.
Ya... Awalnya begitu, tetapi betapa terkejutnya ia ketika dirinya bisa menghindari serangan dari Arima. Bahkan, ia merasa badannya menjadi lebih ringan seperti angin dan juga menjadi lebih gesit.
Oh, ternyata anugerah untuk menjadi lebih gesit dan kuat dari Izanagi ada gunanya juga.
Hari ini, [Name] telah mulai kembali bertugas, ia dan Arima sekarang sedang menuju kantor Ketua Utama CCG, Washuu Tsuneyoshi.
Gadis itu sudah berpakaian rapi dengan menggunakan blazer berwarna putih sebagai bagian dari seragam wajib CCG, menggunakan kemeja berwarna merah dengan dasi hitam, dan menggunakan rompi berwarna sama dengan kemeja yang ia pakai. Gadis itu mengikat rambut gulalinya meski tidak semua.
Arima dan [Name] melewati lorong kantor yang luas itu dengan santai. Ada beberapa orang yang menyapa mereka.
Setelah sampai di depan ruangan Ketua, mereka masuk setelah mengetuk pintu terlebih dahulu.
Arima hanya menunggu di luar, sedangkan [Nmae] masuk ke dalam.
[Name] sempat terdiam di tempat, karena, Washuu Tsuneyoshi adalah seorang pria dengan rambut panjang yang seluruhnya sudah memutih dengan jenggot yang amat panjang juga tatapan yang agak mengintimidasi. [Name] juga sempat mengira kalau Tsuneyoshi sudah berumur 100 tahun. Oh, apa mungkin benar? Entahlah
Wajar bila gadis itu terkejut. Karena Amy tidak pernah memberitahu ataupun menunjukan karakteristik kakek tua di hadapannya ini.
'Oh, jadi kakek tua ini yang memiliki banyak anak haram dan selir? Bukankah dia memiliki dinasti harem yang besar? Bagaimana bisa?' Batin gadis itu sweatdrop.
KAMU SEDANG MEMBACA
"I Become The Heroine?" Tokyo Ghoul:re × Reader
Fanfiction"Menjadi Heroine sang tokoh utama? Itu gila!!" Begitulah Isi hati seorang gadis bernama [FullName]. Awalnya, gadis itu hanya seorang mahasiswi biasa di jurusan Sastra Jepang. Tetapi, karena sebuah insiden ia harus meregang nyawa. Dirinya berpikir...