01 : mos

1K 72 0
                                    

"Kamu namanya siapa?" Tanya seorang anggota osis kepada peserta MOS.

Si peserta yang notabenya murid baru sekaligus calon adik kelas itu malah memutar bola matanya malas atas pertanyaan kakak kelasnya itu.

"Kakak buta atau gimana? ini nama saya, saya tulis segede ini masih nanya siapa nama saya?"

Jawabannya berhasil membuat anggota osis dengan nametag Indah Cahya itu membulatkan matanya, ia melihat ke arah kalung yg terbuat dari kertas karton dan disitu memang tertera nama si peserta MOS itu.

Kathrina Irene.

"Atin ga boleh kaya gitu." Tegur temannya.

Sedangkan indah masih syok atas jawaban calon adik kelasnya ini.

"Ga salah dong gue." Ucap kathrina lengkap dengan wajah menyebalkannya itu.

"Maaf ya kak." Marsha, teman kathrin meminta maaf kepada indah.

Indah tidak memberikan tanggapan sama sekali, dan memilih untuk meninggalkan barisan ini.

"Parah lu tin, ntar kalo kita di hukum gantung gimana?" Seru ashel, salah satu temannya juga.

Kathrina yang mendengar itu hanya menghela napasnya kasar.

**

Sedangkan di barisan lain terlihat riweh sekali karena salah satu peserta MOS sedang menangis.

"Duh dek maaf, kakak ga maksud untuk ledekin kamu, jangan nangis dong." Pujuk Oniel yang merupakan oknum yang membuat si adik kelas menangis.

"Callie udah maluuu..." Ella sebagai temanya berusaha untuk menenangkan temanya itu.

"Ini loe apain sih niel?" Tanya lyn saat melihat tangisan callie.

"Ya gue iseng nyuruh bikin pantun, terus karena dia ga bisa jadi di ceng-cengin sama yang lain dan berakhir nangis begini." Jelas oniel.

"Kamu bawa aja temen kamu pergi, kayanya dia punya trauma berat sama oniel." Lyn menyuruh ella untuk membawa callie pergi dari sana.

Dan ella pun menganggukkan kepalanya.

**

"Ini gimana kita mau dapet tanda tangan ketos sama waketosnya kalau wujud sama nama mereka aja kita gatau." Gadis tinggi berkaca mata itu terlihat ingin mengobrak abrik seisi lapangan.

"Padahal kakak gue bilang kalau mos ini bakalan ada partynya loh del." Ucap Christy.

"Kalau itu mah loe di bohongin sama kakak loe njir." Seru greesel.

"Kakak loe anggota osiskan? Tanya dia aja gimana?" Freya, akhirnya ia mengeluarkan suaranya karena sedari tadi ia hanya diam saja.

Dan ucapan freya ini berhasil membuat adel, christy, greesel dan flora melihat ke arahnya.

Ketiganya menganggukkan kepalanya setuju atas ucapan freya, sedangkan christy hanya diam saja.

"Bisa aja sih, tapi loe pada siap di jadikan tumbal pesugihan sama kak chika? dia itu mana mau gratis-gratis." Jelas christy.

"Del, tolong banget loe harus traktir kakaknya kiti sampe gumoh." Seru flora.

Freya yang mendengar ucapan temannya itu sedikit tertawa, memang kalau sudah menyangkut materi solusinya hanya ada pada Reva Fidela.

"Udah gue bilang tumbal pesugihan." Ucap christy.

"Loe emang kagak waras njir." Greesel terlihat geram sekali dengan christy.

**

Kantin.

"Ini mah udah ga normal, kita udah tiga hari mos dan kita gatau siapa ketos sama waketosnya." Ucapan atin ini mendapatkan anggukkan kepala dari yang lainnya.

01. PCRN ; frefio [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang