06. calon pengantin

580 44 3
                                    

Renjun langsung terbangun, dia meringis pada bagian kepalanya setelahnya dia menyenderkan tubuhnya di gazebo. ini masih malam Renjun masih ada di gazebo itu. Malam yang masih sunyi bisa dia dengar sangat jelas suara jangkrik dan cahaya kunang-kunang masih saja menyala di dekat bunga mawar.

Renjun pelan-pelan berdiri dengan memegang ganggang kursi. ia pun berjalan menuju kamarnya. sesampainya di dalam kamar Renjun menghembuskan napasnya sambil berjalan menuju tempat tidur miliknya. jam beker di nakas dia ambil, ia melihat masih menunjukkan pukul tiga pagi.

"ini masih pukul tiga pagi, tapi kenapa aku melihat dirinya kembali. aku tak mengerti apa yang terjadi kepada diriku setelah aku sadar dari pingsanku, aku tak melihat sosok dirinya, kenapa dia masih terus menghantui diriku. karakter itu seperti hidup bahkan dia tidak menunjukkan wajahnya sama seperti kejadian di rumahku dulu. aku mohon siapa kau sebenarnya sialan!!."

Teriak Renjun frustasi, jujur Renjun sama sekali tidak mengerti dengan jalan cerita yang dibuat oleh penulis semakin hari semakin lama dia tinggal di dunia khayalan ini semakin janggal rasanya, itulah yang dirasakan Renjun akhir-akhir ini. Renjun yang tidak memilih ambil pusing akhirnya dia memilih untuk tidur meskipun tidak bisa tidur akibat sesosok yang terus menghantuinya.

Keesokan paginya Renjun yang sekarang sedang didandani oleh maid di istana ini, dan tentu saja Renjun sangat mengenal maid itu, siapa lagi Winter dia adalah sahabat Renjun.

"wah lihat temanku cantik sekali, kau beruntung Renjun, akhirnya kau akan menikah dengan pangeran sirinia tampan itu."

Renjun hanya diam saja dan tidak ada senyuman sama sekali dan itu membuat Winter khawatir dengan sahabatnya itu.

"eh, kamu kenapa Huang?" Winter menarik dagu Renjun. bisa dilihat Winter wajah Renjun tampak murung dan tak seperti biasanya Renjun seperti ini.

Biasanya Renjun yang dia kenal mudah tersenyum dan ramah tapi hari ini apa yang terjadi kepada sahabatnya itu jujur Winter jadi bingung melihatnya, seharusnya Renjun senang karena hari ini adalah hari kebahagiaannya dengan orang yang dia cintai.

"Ren."

Renjun langsung tersentak setelah Winter menyentuh pundaknya.

"iya."

"kamu ada masalah?"

"tidak."

"lalu, kenapa wajahmu murung?"

"tidak apa-apa Winter aku baik-baik saja."

Winter pun yang tidak lagi menanyakan Renjun dan melanjutkan pekerjaannya untuk mendadani calon pengantin. dalam beberapa jam akhirnya Winter selesai mendadani Renjun dengan sangat cantik.

"wah Renjun lihat dirimu kau sangat cantik, kamu memang cocok jadi pasangan pangeran Sirinia kalian berdua sangat serasi Renjun."

Winter tersenyum bahagia melihat sahabatnya yang sangat cantik hari ini dan penampilan Renjun hari ini sangat berbeda tidak seperti biasanya yang hanya berpenampilan biasa walaupun seperti itu Renjun juga tetap cantik.

"kau sangat cantik Ren, aku yakin setelah ini pangeran tampan itu jatuh cinta sama kamu atau bila perlu."

Winter menarik turunkan alisnya dan itu membuat Renjun heran di buatnya.

"bila perlu apa?"

"istri pertamanya itu dia ceraikan dan hanya kamu dan Jaemin sebagai pasangan Raja dan Ratu di sirinia."

Renjun tampaknya tersenyum terlebih lagi wajahnya langsung memerah dan itu membuat Winter terkekeh melihat sahabatnya salah tingkah setelah mendengar ucapan Winter.

Married With Busniess Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang