32

125 22 30
                                    

Minho begitu saja memasuki mansion modern itu dan berlari menuju lantai atas. Dirinya yang membuka pintu kamar dengan kasar berhasil mengejutkan pemuda Han yang berada di dalamnya. Dengan langkah tergesa, pemuda Lee mendekati dan memutar tubuh pemuda yang lebih muda darinya sebagai gerakkan memeriksa.

"Apa dia menyakitimu lagi? Katakan apa lagi yang dilakukannya? Aku benar-benar akan melenyapkannya jika memberi luka pada tubuhmu".

Jisung mengerti jika Minho sangatlah mengkhawatirkan dirinya setelah memberitahu mengenai So Hyunjin yang lagi-lagi mengunjunginya. Tetapi, tubuhnya yang terus diputar seperti itu sungguh membuat kepalanya menjadi lebih sakit.

"Min..... Minho" suaranya berkata lembut "aku..... aku baik-baik saja".

Meski dengan suara yang cukup pelan, Minho masih bisa dengan jelas mendengarnya. Pemuda Lee itu pada akhirnya dapat bernafas lega setelah mengamati jika pemuda Han di hadapannya benarlah terlihat baik-baik saja.

Menghela nafasnya, Minho berkata dengan suara yang lebih baik. "Kau tahu, aku merasa sangat ketakutan saat kau mengatakan jika So sialan itu kembali menemuimu".

Tentu Jisung mempercayai kekhawatiran itu. Bagaimana penampilan si pemuda Lee yang hanya mengenakan pakaian tidurnya dengan jelas telah memberitahunya. Dirinya telah membuat kepanikkan untuk diri pemuda bersurai hitam di hadapannya pada waktu yang telah melewati tengah malam itu.

"Maafkan aku" suaranya menyesal "aku tidak bermaksud untuk membuatmu takut. Aku.....",

Perkataan Jisung tidak dapat dilanjutkan saat suara bel mansionnya begitu saja terdengar. Mendapatkan bunyi bel yang seakan tergesa, pemikiran pemuda Han dengan mudah mengetahuinya.

Tanpa berkata lagi, kaki Jisung segera berlari menuju lantai bawah. Membuat Minho yang melihatnya dibuat sangat terkejut hingga reflek berlari mengikutinya.

"Jisung?" Suara Minho berteriak "apa yang terjadi?". Hanya saja, pemuda Han mengabaikan dan terus berlari menuju pintu mansion.

Tepat di depan pintu, pemuda Han terlihat menetralkan nafasnya. Kegugupan yang terlihat pada diri pemuda yang lebih muda membuat Minho lagi-lagi memberikan pertanyaannya.

"Siapa seseorang yang berkunjung di.....",

Ceklek

Pintu yang sudah terbuka membuat Minho tidak melanjutkan perkataannya. Dan manik pemuda Lee itu dibuat membulat saat siluet Tuan Muda Hwang terlihat setelah pintu terbuka.

Dan So Hyunjin, mendapatkan keberadaan pemuda yang dikenalnya sebagai wakil CEO Tuan Muda Han itu juga berhasil mendapatkan ketidak percayaannya. Maniknya dengan cepat berubah menjadi tatapan yang dipenuhi ketajaman pada pemuda Lee itu.

"Apa yang kau lakukan disini, Tuan Lee?! Di waktu yang melewati tengah malam?!".

Kakinya yang melangkah masuk dengan gerakkan pelan membuat Jisung reflek memundurkan langkahnya. Tanpa mengalihkan matanya, So Hyunjin berkata dengan suara dinginnya.

Mendengar perkataan berintonasi tidak akrab itu, Minho dengan cepat mengetahui jika pemuda yang berdiri di hadapannya itu bukanlah Tuan Muda Hwang, melainkan, karakter berbeda yang ada di dalam dirinya.

Mengetahui itu, Minho dengan cepat bergerak untuk berdiri tepat di depan Jisung. Membawa tubuh pemuda yang berukuran lebih kecil darinya itu untuk berada di belakangnya. Perbuatan perlindungan yang sangat disadari oleh So Hyunjin.

"Aku lah yang seharusnya bertanya! Apa yang kau lakukan di mansion Tuan Muda Han di waktu yang melewati tengah malam seperti ini, Tuan So?!" Minho berkata dengan intonasi dingin yang sama.

...

Lembaran foto itu dilemparkan dengan gerakkan pelan di atas meja. Pemuda yang tengah duduk di hadapannya dengan cepat mengambil lembaran berukuran sedang itu. Mengamati dengan penuh ketelitian pada wajah yang terdapat di dalamnya.

"Jisung Han" suara pemuda yang melempar lembaran berkata "aku tidak ingin kau membunuhnya. Cukup membawa dirinya padaku. Dan aku akan membayarmu sesuai kesepakatan".

Mendengar itu, pemuda yang masih menggenggam foto di tangannya terlihat mengangguk kecil dan berkata, "Aku akan segera membawakannya padamu, Tuan Yang. Sepertinya tidak sulit hanya untuk mendapatkan dirinya".

Membuat Jeongin memberikan senyuman yang dipenuhi dengan seringainya.

...

Langkah keduanya dipenuhi dengan energi yang besar saat menuruni mobil dan menuju ke arah mansion. Dan kedua pemuda berwajah memikat itu benar-benar mendapatkan keterkejutan yang lebih besar saat penampilan siluet dua pemuda yang lagi-lagi terlihat beradu kekuatan.

"YAK! SO HYUNJIN!".

Dengan suara teriakkan dan langkah yang sama, Changbin dan Felix bergegas untuk menarik tubuh So Hyunjin yang tengah memberikan pukulan pada wajah Minho. Keduanya yang beradu di atas lantai mansion pemuda Han sungguh berhasil menaikkan kemarahan pada diri kedua pemuda itu.

Mendapatkan tubuhnya yang dipaksa untuk berdiri, So Hyunjin benar-benar dibuat mengerang kesal. Maniknya berahli bergantian menyorot tajam pada kedua pemuda yang tengah menahannya.

"Sial! Lepaskan! Aku akan melenyapkan orang menyebalkan itu!".

Mendengar teriakkan itu, Minho yang mengabaikan rasa sakit pada wajahnya kembali berdiri dan bergerak untuk menyerang. Hanya saja, gerakkannya dibuat berhenti saat pemuda Han lebih cepat menahan dirinya.

"Kau orang yang menyebalkan itu! Jangan berteriak mengenai diriku!".

Teriakkan yang diberikan oleh pemuda Lee nyatanya menjadikan kekesalan di dalam diri So Hyunjin menjadi lebih membesar. Jika saja Changbin dan Felix tidak berusaha lebih kuat untuk menahannya, So Hyunjin pasti sudah memberikan lagi pukulannya.

"Kau.....",

Bugh

Tubuh So Hyunjin yang tidak sadarkan diri begitu saja bukan hanya mengejutkan Jisung dan Minho, tetapi juga Changbin yang dengan cepat menahan tubuh Tuan Mudanya agar tidak terjatuh dengan kuat.

Manik dari pemuda Seo berubah menjadi tatapan horor ke arah psikiater berwajah tampan itu dengan dirinya yang berkata.

"Bukankah..... kau yang mengatakan padaku untuk tidak lagi memberikan pukulan pada kepalanya?".

Dan Felix hanya memberikan senyuman bodohnya.

IAM YOU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang