37

103 16 30
                                    

"Diamlah! Dan biarkan seperti ini!".

So Hyunjin yang berkata dengan tegas membuat Jisung sungguh mendapatkan perasaan acaknya. Tuan Muda Han itu tidak tahu apakah dirinya diharuskan menerima perlakuan seperti ini dari So Hyunjin atau tidak.

Saat ini, keduanya tengah berada di balik selimut tanpa mengenakan pakaian atas mereka. So Hyunjin mengatakan jika saling berpelukan tanpa berpakaian disaat terkena demam akan lebih cepat untuk menurunkan panasnya.

Tentu saja pemuda Han itu menolaknya, hanya saja, pemuda So bersikap lebih keras dan memaksa dirinya. Membuatnya benar-benar berakhir di dalam pelukkan hangat So Hyunjin.

Dengan usapan lembut pada punggungnya, manik Jisung mengamati wajah pemuda yang sebenarnya adalah milik Tuan Muda Hwang. Hingga saat ini, pemikirannya masih tidak bisa mempercayai jika pemuda yang saat ini mengusap lembut dirinya itu adalah So Hyunjin, bukan Tuan Muda Hwang yang seharusnya.

"Apa dengan melihat wajahku, kau akan bisa tertidur?".

Tubuh Jisung reflek menegang saat suara So Hyunjin mengusik pendengarannya. Kedua manik itu lagi-lagi harus beradu tatapan dan kali ini dalam jarak yang sangat dekat.

"Aku memerintahkan mu untuk tidur, tetapi, kau justru mengamati ketampananku. Apa itu akan membantu dalam tidurmu?".

Mendengarnya, Jisung dengan gugup menelan ludahnya. "Aku..... masih tidak mengantuk" jawabnya.

"Bagaimana bisa? Obat itu akan memberikan efek untuk membuatmu mudah tertidur" So Hyunjin menjawab dengan tidak percaya.

Jisung diam. Perkataan So Hyunjin sepertinya benar. Jisung merasakan matanya memberat, hanya saja, pusat tubuhnya yang terus bekerja melebihi batas normal membuatnya tidak mudah untuk tertidur.

"Jantungmu berdetak sangat cepat. Apa memelukku membuatmu sangat gugup?".

Lagi, tubuh pemuda Han menegang saat So Hyunjin berkata jujur dengan intonasi datarnya. Maniknya dengan cepat berahlih melihat ke arah lain. Hal yang disadari oleh So Hyunjin jika pemuda yang berada di pelukkannya tengah menghindari tatapannya. Membuat So Hyunjin menggunakan tangannya yang bebas untuk membawa wajah Jisung kembali mengarah padanya.

"Tidak perlu mengalihkan wajahmu".

Baiklah, sepertinya, So Hyunjin dengan sikap kelembutannya mulai saat ini akan menjadi tingkat kewaspadaan yang harus diperhatikan oleh Tuan Muda Han itu.

"Apa kau ingin mendengar sebuah cerita?".

Manik Jisung mengerjap saat perkataan So Hyunjin kembali memasuki pendengarannya.

"Apa..... itu sebuah dongeng?" Tanyanya ingin tahu.

"Tidak masalah jika kau ingin berfikir seperti itu".

Jisung kembali diam. Maniknya kali ini fokus pada wajah So Hyunjin untuk mendengarkan ceritanya. Rasa ingin tahunya bahkan membuat pemuda Han itu tidak menyadari saat So Hyunjin bergerak memperbaiki selimut yang menutupi tubuh keduanya. Tuan Muda Han itu bahkan juga tidak menyadari saat dirinya telah memasuki pelukkan So Hyunjin lebih dalam lagi.

"Dahulu..... ada seorang anak kecil yang sangat penakut. Dirinya bahkan sangat ketakutan hanya dengan kegelapan".

Tangannya bergerak mengusap lembut surai kecoklatan milik Jisung. Menghanyutkan Tuan Muda Han yang ada dipelukkannya dalam kenyamanan yang tidak disadari.

"Sangat takut hanya dengan mendengar suara langkah kaki" So Hyunjin melanjutkan "sangat takut saat pintu yang ada di hadapannya terbuka, padahal dirinya sangat mengharapkan pintu itu terbuka".

IAM YOU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang