35

117 18 38
                                    

Kakinya melangkah dengan penuh keacakan. Jika saja tidak ada tangan milik pemuda Bang yang menahan dirinya, sudah dipastikan jika sejak tadi tubuh milik pemuda Han itu telah terjatuh bahkan hanya dari kursi di meja bartender.

Jisung yang meminum banyak alkohol bukan hanya menyulitkan dirinya sendiri tetapi juga Bangchan yang beruntungnya masih dengan baik menjaganya.

Tepat di depan pintu masuk bar, Jisung menghentikan langkahnya. "Pergilah. Aku membawa mobilku" tangannya mendorong Bangchan menjauh.

Mendapatkan itu, Bangchan lagi-lagi dibuat mengerang kesal. Dirinya sungguh tidak mengerti bagaimana bisa pemuda Han justru menolak bantuannya. Hal ini terlihat tidak seperti dirinya.

"Pergilah, Chan. Aku bisa menjaga diriku".

Lagi, Jisung mendorong tubuh yang berukuran lebih besar darinya itu saat tidak mendapatkan reaksi dari pemuda Bang. Bangchan yang masih saja memeluk dirinya justru tanpa sadar membuatnya juga merasa kesal.

Menghela nafasnya, Bangchan berusaha untuk tetap menahan kemarahannya. "Kau sangat mabuk. Bagaimana bisa mengendarai mobilmu? Aku akan membawamu ke apartemenku".

Mendengarnya, Jisung kembali mendapatkan kekesalannya yang meningkat. "Kalau begitu, aku akan menggunakan taxi!" Jawabnya memaksa.

Sungguh, Bangchan tidak mengerti ada apa dengan pemuda Han di hadapannya saat ini. Dengan rahang yang mengeras, Bangchan pada akhirnya tidak bisa untuk tidak meluapkan kemarahannya.

"Aku mengkhawatirkanmu! Apa sangat sulit hanya untuk mematuhi ku?!".

Jisung terhentak saat suara kemarahan Bangchan berkata tepat di depan wajahnya. Tubuhnya reflek membeku dengan perasaan gugup yang perlahan mengalir di dalam dirinya. Sorot mata Bangchan yang memberikan kilatan ketajaman tepat pada maniknya tanpa sadar membangunkan ketakutan yang ada pada dirinya.

Menelan ludahnya, pemuda Han membalas dengan kegugupan. "Aku..... aku..... Chan.....",

Perkataan Tuan Muda Han tidak dapat dilanjutkan saat tubuhnya begitu saja ditarik dan berada pada pelukkan lain. Tatapannya yang terasa berputar bahkan masih dapat membulat saat wajah familiar milik seorang pemuda yang tengah memeluknya memenuhi netra kecoklatannya.

Menyadari jika pemuda Han yang ada di tangannya dalam keadaan setengah sadar, So Hyunjin tanpa sadar mengalirkan kemarahan di dalam dirinya. Terlebih, saat maniknya beradu tatap dengan kilatan ketajaman dari pemuda Bang yang juga tengah menatap marah ke arahnya.

Pemuda Hwang yang begitu saja hadir dan membawa tubuh Jisung berahli padanya membangunkan monster kemarahan di dalam diri Bangchan. Cukup tidak percaya jika Tuan Muda Hwang itu akan berada di tempat ini.

Menahan kekesalan yang siap meluap, So Hyunjin berkata dengan dingin. "Aku yang akan membawanya kembali!".

Mendengar suara berintonasi yang tidak biasa dari pemuda Hwang di hadapannya, raut wajah Bangchan yang mengeras tanpa sadar berubah menjadi raut kebingungan. Tuan Muda Hwang yang dikenal oleh Bangchan bukanlah pemuda yang bisa mengeluarkan perkataan dingin bahkan dengan sorot tajam pada maniknya. Pemuda Hwang itu bahkan tidak berani hanya untuk memperbesar suaranya.

Dan saat ini, pemuda yang telah melangkah menjauh itu justru dengan berani memberikan tatapan kemarahannya. Hal yang membuat Bangchan cukup terkejut dan tidak percaya.

Melihat kedua siluet itu telah menghilang, pemikiran Bangchan yang dengan mudah mengerti dengan cepat menciptakan seringai pada wajah berkarakter tegasnya.

"Jadi, itu adalah karakter lain dari dirimu?!".

...

Gerakkannya cukup hati-hati saat meletakkan tubuh yang berukuran lebih kecil darinya itu pada tempat tidur. So Hyunjin barusaja akan meluruskan tubuhnya saat tangan Jisung bergerak lebih cepat untuk menahan pergerakkannya. Dan manik pemuda So itu sedikit membulat saat merasakan tangan pemuda Han yang melingkari lehernya.

IAM YOU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang