Eight

237 24 4
                                    


Sorry for the late update and many typos.

I need more time to sleep.

HAPPY READING❤

.

.

.

.

.

Kala nama Audrey disebut, kilasan masa lalu yang kelam berputar di benak Jihoon. Tapi tidak butuh waktu lama bagi Jihoon untuk mengatur ekspresinya. Kedua manik gelapnya yang sempat membesar karena terkejut kembali tenang. Dia ikut tersenyum menatap Daniel yang tepat di sisi kanan wajahnya.

Sudah tidak terhitung berapa kali Jihoon ingin menghantam Daniel. Karena semenjak Daniel datang, tidak ada hal yang berjalan lancar. Semua keluar dari jalur rencana, yang membuat Jihoon sedikit kesal dan frustasi.

"Kau senang mendapatkan aku, Tuan Euigeon?"

Nama itu langsung terlintas di benak Jihoon saat melihat berbagai senjata di sana.

Euigeon.

Salah satu nama yang masuk ke daftar pelanggan tetap Audrey selama 5 bulan terakhir. Jihoon ingat, kali pertama mendapat pesanan sebuah pedang dari orang yang Sungwoon jelaskan bernama Euigeon. Pria tinggi kurus yang selalu menutup wajahnya dan menggunakan mantel hitam tebal.

Jika Jihoon pikir ulang, itu mungkin Seongwoo. Tidak heran karena dia sudah menjadi tangan kanan Daniel sejak lama. Transaksi pertama dilakukan antara Sungwoon dan pria bernama Euigeon secara langsung. Sedangkan transaksi berikutnya, hanya bawahannya yang datang.

Permintaan Euigeon terbilang cukup umum, seperti para bangsawan yang gemar mengoleksi senjata. Setiap bulannya ia selalu memesan sebuah pedang dan senapan laras pendek ataupun panjang. Jihoon tidak meminta Sungwoon untuk menyelidiki Euigeon karena pesanannya yang sama seperti pelanggan yang lainnya. Tidak ada yang mencurigakan.

Hanya saja, siapa tahu Euigeon yang ternyata adalah Daniel? Ia adalah pria yang penuh kejutan.

Daniel terkekeh pelan. Tangannya yang melingkar di pinggang Jihoon semakin erat.

"Lihat pedang warna hitam itu!"

Jihoon mengikuti arah pandang Daniel. Tertuju ke sebuah pedang, yang sejak awal menarik perhatiannya. Bibir Jihoon mengerucut kesal, itu adalah pedangnya. Yang secara khusus dibuat Jinyoung untuk dirinya. Tapi pedang itu dicuri sekelompok orang di Pesta Bawah saat Sungwoon mabuk.

Saat itu Jihoon marah besar, terlebih lagi saat mengetahui Jinyoung mengukir namanya di pangkal pedang itu.

Tapi kini Jihoon tahu pelaku pencurian ada di belakangnya, memeluk dengan posesif.

"Pedang itu sangat unik. Besi berkualitas tinggi yang ditempa sangat baik hingga mengkilap. Tapi yang menjadi daya tarik dari pedang ini bukan penampilannya, melainkan desainnya yang dibuat terbalik, sisi luar yang tumpul dan sisi dalam yang tajam. Sepertinya orang yang merancang pedang ini tidak ingin pemiliknya membunuh lawannya tapi juga tidak membiarkannya kalah. Jadi dia berusaha melumpuhkan lawannya dengan sisi pedang yang tumpul dan jika terdesak barulah menggunakan sisi yang tajam. Bukankah kau berpikir seperti itu juga, Love?"

Kalimat panjang Daniel diakhiri dengan kecupan basah pada tengkuk Jihoon.

Bibir Jihoon terkatup rapat. Amarahnya meluap bersamaan perasaan asing saat bibir Daniel menyentuh kulitnya. Desiran aneh yang terasa menyebalkan tapi juga membuat tubuhnya memanas.

[M] MARRIED IN RED [ NIELWINK ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang