Diciassette

235 19 16
                                    

Sorry for typo
And
Happy reading❤

.
.
.

“Sungwoon tidak kembali.”

“Apa maksudnya?”

“Pelelangan semalam dibatalkan saat semua tamu undangan sudah datang. Tapi Sungwoon dan beberapa tamu lain menghilang.”

“Kau sudah memerintahkan orang menyusuri seluruh tempat di Pesta Bawah tadi malam?”

Tubuh Jihoon nyaris merosot melihat Jinyoung yang mengangguk frustasi. Seketika kepalanya berkedut hebat, Namun Jihoon masih berusaha berdiri di tempatnya.

“Sewa seluruh guild untuk mencari keberadaannya—”


BRAKKK



Pintu dibuka dengan keras mengambil alih perhatian: Jihoon, Jaehwan dan Jinyoung. Di ambang pintu, Minhyun datang dengan napas terengah. Peluh membanjiri tubuhnya yang mendekat dengan langkah terseok-seok. Di belakangnya Daehwi datang dengan keadaan yang tak jauh berbeda.

Minhyun belum mengatakan apapun, tapi melihat keadaan kacau pria yang jauh lebih dewasa darinya membuat jantung Jihoon sudah berdetak lebih cepat. Kedutan di kepala semakin menjadi karena hal buruk pasti sudah terjadi.

“Sungwoon…” suara Minhyun terdengar bergetar, hingga ia kesulitan untuk berbicara dengan benar. Semua memandang Minhyun dengan tatapan waswas. Mencoba mengusir pikiran negatif yang seketika datang menguasai.

“Telah ditemukan—” setetes air mata mulai dari kedua iris yang kehilangan cahaya, “—tidak bernyawa di dalam Hutan Carshe.”


Nginggg


Telinga Jihoon berdenging panjang. Hingga kalimat selanjutnya tidak dapat ia dengar. Jihoon ingin menyangkal apa yang baru saja ia dengar. Tapi Minhyun dan Daehwi yang sudah jatuh tertunduk di lantai menyadarkannya.

“Tidak mungkin…” Air mata sudah membanjiri pipi pulatnya. Jihoon memegangi dada yang semakin sesak, seakan oksigen telah dirampas dari paru-parunya. Tubuh mungilnya gemetar hebat. Penglihatan yang sudah kabur akibat air mata yang berlomba-lomba keluar dari kedua iris mata yang membola, perlahan semakin samar.

Dan berakhir gelap.

Jihoon terkena pukulan telak. Untuk kedua kalinya.

.

.

.

Rencana kepulangan ke Patras harus tertunda. Sebab kabar Jihoon yang tiba-tiba tidak sadar diri membuat seisi rumah kediaman Park kalang kabut. Terutama Daniel yang kemudian mengemudi dengan kecepatan gila menuju rumah sakit tempat Jihoon kini berada. Padahal baru sejam lalu Jihoon berpamitan mengunjungi suatu tempat bersama Daehwi.

Mata fokus ke jalanan tapi pikiran entah sudah kemana. Jemari meremas kuat kemudi dengan cemas. Pedal gas diinjak terlalu dalam hingga beberapa kali nyaris menabrak kendaraan di depannya.

Daniel ingin bersikap masa bodoh. Tapi bayangan wajah Jihoon yang muncul, menyadarkannya agar lebih berhati-hati hingga sampai di tempat tujuan dengan selamat. Tidak lucu jika ia sampai di rumah sakit sebagai pasien.

[M] MARRIED IN RED [ NIELWINK ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang