Enjoy and happy reading!
×××
Luna baru saja akan berangkat ke cafenya, namun langkah kakinya langsung terhenti saat sosok wanita yang sangat di hindarinya sedang berdiri didekat mobilnya.
Luna mencoba mengabaikan wanita itu dan tetap berjalan tenang menuju mobilnya.
"Ya! Kau mengabaikan ku?" Teriak wanita itu dengan kencang hingga membuat Luna memejamkan matanya.
"Kau mau apa?" Tanya Luna akhirnya.
"Berikan aku uang." Luna bersmirk saat mendengar perkataan yang sudah sangat ia hafal di luar kepala itu.
"Kenapa minta padaku? Pergilah?" Wanita yang sebenarnya adalah kakak angkat Luna itu pun mengepalkan tangannya dan bersiap ingin memukul Luna, namun seperti mengerti segala tindakan sang kakak Luna pun dengan cepat memegang tangan kakaknya dan menepisnya dengan kuat.
"Kau!"
"Mulai sekarang jika kakak butuh uang kakak harus bekerja dan berhentilah mengganggu hidupku." Ucap Luna dengan menatap kakaknya marah.
"Ternyata kau sudah berani ya denganku. Lihat saja apa yang akan aku lakukan padamu."
"Aku tidak perduli." Jawab Luna sebelum masuk kedalam mobilnya dan meninggalkan kakaknya begitu saja.
Setelah sampai di cafe miliknya Luna langsung masuk kedalam ruangannya dan berdiam diri disana cukup lama.
Hingga saat makan siang hampir tiba, Wina mengetuk pintu ruangan Luna untuk mengajaknya makan siang bersama barulah Luna keluar dari ruangannya.
"Kau kenapa murung sekali hari ini?" Tanya Wina saat mereka sudah duduk disalah satu restoran favorit mereka berdua.
"Huh?"
"Apa kencanmu dengan Seokjin tidak berjalan dengan lancar?"
"Win, kecilkan suara mu. Banyak orang disini yang bisa mendengar ucapan mu dan aku tidak berkencan dengannya." Mendengar ucapan Luna membuat Wina merasa tidak enak hati.
"Maaf." Ucap Wina meminta maaf sebelum kembali berbicara. "Tapi, kenapa? Aku kira kau menyukainya dan dia pun terlihat menyukai mu."
"Walaupun aku menyukainya, aku tidak bisa Win."
"Ya kenapa? Jangan bilang semua itu karena keluarga mu, jangan bilang kau menolak semua pria yang ingin mendekati mu karena itu." Ucapan Wina membuat Luna semakin menundukkan kepalanya.
"Kau berhak bahagia, Lun. Kau berhak mendapatkan kehidupan mu sendiri, aku yakin jika dia tidak akan keberatan dengan status keluarga mu."
"Aku tahu."
"Lalu kenapa kau seperti ini?"
"Yura." Luna menjeda ucapannya seraya menatap Wina yang sedang menatapnya juga dengan mata membulat. "Dia mengirimkan pesan padaku beberapa hari yang lalu dan pagi ini datang ke apartmentku."
"Ya! Kenapa kau tidak cerita padaku? Apa dia melakukan sesuatu padamu? Apa dia minta uang lagi?" Tanya Wina seraya memeluk Luna.
"Tidak. Tadi aku mengusirnya."
"Bagus, bagus sekali. Mulai dari sekarang jangan biarkan siapapu merusak kehidupan mu apa kau mengerti?" Luna menganggukkan kepalanya pelan tanda ia menyetujui semua perkataan Wina.
Dan tanpa mereka ketahui jika percakapan mereka dari tadi didengarkan oleh seseorang yang mengepalkan tangannya setiap mendengar cerita dari mereka.
+++
KAMU SEDANG MEMBACA
All About You - Kim Seokjin
FanfictionIni cerita aku yang ada di aplikasi sebelah dan aku revisi lalu aku up disini. Semoga kalian suka dan cerita ini akan aku tulis sampai selesai. Jangan lupa tinggalkan jejaknya ya. Kim Seokjin, siapa yang tidak kenal dengan pria itu. Dia anggota bts...