8

14 1 0
                                    

Hargailah penulis, jika kalian bisa menambahkan cerita ke reading list kalian lalu apa susahnya dengan menekan tombol bintang. Terima kasih yang sudah dukung cerita ini, happy reading.

×××

Setelah menjalin hubungan membuat Jin dan Luna semakin sering bertemu dan menghabiskan waktu bersama.

Bahkan hanya sekedar menjemput Luna untuk pergi kerja bersama pun Jin lakukan. Tapi tidak jarang Luna meminta Jin untuk tetap di dalam mobilnya karena takut jika ada melihatnya. Namun bukan Jin namanya jika dia akan menuruti perkataan kekasihnya itu.

"Aku sudah bilang kau jangan keluar dari mobil." Ucap Luna saat melihat Jin berdiri didepan mobilnya tanpa masker atau pun topinya. Luna langsung mendorong Jin masuk kedalam mobil sebelum ia mengitari mobil dan masuk lalu duduk di kursi penumpang sebelah Jin.

"Kenapa kau begitu takut?" Tanya Jin saat Luna sudah duduk disampingnya.

"Masih tanya? Tentu saja aku takut ada yang melihat kita."

"Tidak akan. Lagi pula kalau ada yang melihat kita pun aku masih bisa mengatasinya." Ucapan Jin membuat Luna menatapnya tidak percaya.

"Percayalah." Ucap Jin lagi seraya mendekat kearah Luna.

Melihat Jin yang semakin mendekatinya membuat Luna memundurkan tubuhnya hingga membentur pintu mobil, ia pun terlihat memejamkan matanya hingga..

KLIK

Luna kembali membuka matanya dan melihat Jin yang sedang tersenyum padanya dengan tangan yang berada di samping Luna. Ternyata bunyi Klik itu adalah suara safety belt yang Jin pasangkan pada Luna. Wanita itu belum terbiasa dengan kedekatan antara mereka, jadi apa pun yang ia lakukan akan terlihat canggung dan serba salah.

"Ehem!" Luna berdeham karena terlalu malu dengan apa yang terjadi.

"Kenapa kau memejamkan matamu? Jangan-jangan kau-"

"Ya! Ayo berangkat aku bisa telat." Ucap Luna dengan terbata yang membuat Jin semakin melebarkan senyumnya karena menganggap Luna Lucu saat ini.

"Baiklah, ayo kita berangkat." Ucap Jin seraya mulai mengemudikan mobilnya menuju cafe Luna.

Sesampainya di cafe, Jin memberhentikan mobilnya di tempat yang biasa ia selalu menunggu Luna.

"Aku biasanya melihat mu dari sini." Luna menatap Jin tidak mengerti. "Kau biasanya membantu para stafmu jika cafe sedang ramai, dan aku suka melihatnya."

"Kau penguntit ya?" Tanya Luna yang membuat Jin menganggukkan kepala.

"Tapi aku bukan penguntit sembarangan." Jawab Jin dengan tersenyum. "Cuma kau yang bisa menjadikan aku penguntit."

"Walau bagaimana pun itu adalah sebuah tindakan yang berdosa."

"Ya! Harusnya kau beruntung karena aku yang jadi penguntit nya."

"Kenapa begitu?"

"Karena aku adalah worldwide handsome." Jawab Jin dengan menaik turunkan alisnya yang membuat Luna terkekeh.

"Baiklah, karena kau pria tampan sedunia maka aku akan memaafkan nya." Jawab Luna dengan senyum yang masih menghiasi wajahnya.

Jin memperhatikan wajah cantik Luna tanpa berkedip, Luna pun merasa malu saat melihat Jin menatapnya dalam.

"Aku masuk dulu kalau begitu." Ucap Luna pada akhirnya sambil melepaskan safety belt dan meraih tasnya. Tapi saat tangan Luna akan membuka pintu mobil, tiba-tiba saja Jin menarik tangan Luna hingga Luna kembali menghadap kearahnya.

All About You - Kim Seokjin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang