5

19 1 0
                                    

"Luna, sayangku." Teriak Hanna dan memeluk sahabatnya. Luna baru tersadar jika orang yang ingin dia temui sudah berada disini. Jadi Luna pun harus profesional.

"Kau kenapa?" Tanya Hanna berbisik pelan. Hanna yang terlalu peka dengan sahabatnya ini merasa ada sesuatu yang tidak beres. Hingga matanya melihat Jin di seberang meja sana, bersama dengan Ibunya. Ya Hanna mengenal keluarga Jin karena sesama kalangan pembisnis.

Hanna berdiri dari kursinya dan menghampiri meja Jin untuk menyapa Jin dan Nyonya Kim tentu saja. Dia ingin tau ada apa dengan pertemuan para Ibu dan anak-anak mereka ini. Hanna sepertinya juga mengenal wanita yang duduk di meja itu namun dia tidak ingat. Setelah kembali ke mejanya, Hanna sedikit menghembuskan napasnya dengan kuat. Yang membuat Luna merasa tambah tidak enak hatinya.

Luna tidak fokus sepanjang meeting yang ia lakukan dengan sepupunya Suho. Begitu pun dengan Jin, dia berkali-kali menatap tidak suka kearah Luna yang duduk terlalu dekat dengan suho.

Sampai akhirnya meting itu pun selesai Luna bisa bernapas dengan lega, dia permisi ke toilet untuk sekedar menjernihkan pikirannya dengan membasuh wajahnya.

Namun, saat keluar dari toilet Luna melihat Jin tidak jauh dari pintu toilet, ia pun tetap bejalan dan berpura-pura tidak melihat Jin.

Satu langkah, dua langkah dan..

"Luna, bisa kita bicara sebentar?" Tanya Jin saat Luna melewatinya, sontak panggilan Jin padanya membuat jangung Luna berdebar lebih cepat.

"Ya. Ada yang bisa aku bantu, Jin-ssi?" Mendengar ucapan Luna membuat Jin bersmirk, dia benar-benar tidak menyangka jika Luna benar-benar menganggapnya seperti orang asing.

"Aku ingin bicara denganmu. Setelah ini kumohon temui aku di parkiran, kau tahu kan mobil ku yang mana."

"Maaf Jin-ssi, aku-"

"Sebentar saja." Potong Jin dengan suara serius yang membuat Luna mengangguk kepala pada akhirnya.

Setelah kembali kemejanya Jin berpamitan dengan mengatakan Jika ia harus kembali ke agensi. Nyonya Kim pun mengizinkan Jin pergi dan menyudahi acara makan siang itu.

"Siapa wanita tadi?" Tanya Nyonya Kim saat Jin menemaninya menunggu supir mereka.

"Bukan siapa-siapa, Bu." Elak Jin yang membuat sang Ibu tersenyum.

"Jika bukan siapa-siapa kenapa menatapnya dengan penuh cinta?"

"Bu.."

"Ayolah, Ibu juga pernah muda. Apa kau menyukainya?"

"Hmm. Aku menyukainya, Bu." Jawab Jin dengan menundukkan kepalanya.

"Lalu?"

"Dia menolakku."

"Kau? Ditolak? Hahaha." Tawa Nyonya Kim membuat Jin menatapnya heran. "Ibu rasa kau perlu mempertahankan wanita itu dan jadikan dia kekasihmu."

"Sudahlah Bu. Aku saja tidak berharap banyak." Jawab Jin seraya membuka kan pintu mobil untuk Ibunya karena mobilnya sudah datang.

"Beri tahu Ibu dan kenalkan dia jika kalian sudah jadian."

"Bu-"

"Jaga dirimu dan jangan sampai sakit." Ucap sang Ibu sebelum menutup pintu mobilnya yang membuat Jin tidak bisa lagi membantah perkataan sang Ibu.

+++

Setelah selesai meeting Luna berpamitan pada Hanna, Suho serta sepupunya Suho dan akhirnya mereka pun berpisah. Luna juga menepati janjinya untuk menemui Jin di dalam mobilnya di parkiran restoran itu.

All About You - Kim Seokjin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang