Buat silent readers kalian luar biasa!
×××
Hari ini Luna pulang ke rumah orang tua angkatnya. Dan saat akan pergi dari rumah Ibunya, wanita paruh baya itu akan membawakan banyak makanan untuknya dan juga Wina. Padahal sudah berulang kali Luna bilang dia tidak akan pernah telat ataupun kekurangan makan karen dia pemilik cafe dan restoran. Tapi begitulah orang tua, mereka akan selalu mengkhawatirkan anak-anak nya.
Saat akan pulang Luna tidak sengaja bertemu dengan Yura dan Untuk pertama kalinya setelah kejadian beberapa hari yang lalu Luna kembali bertemu dengan sang kakak.
"Hai pacarnya super star." Ucap Yura dengan bersmirk. "Aku sedang berpikir, bagaimana jika aku mengambil pacarmu saja ya seperti kau mengambil orang tuaku, kalau aku melakukannya pasti hidupku akan nyaman selamanya."
Mendengar ucapan Yura membuat Luna menatap kakaknya dengan tatapan tidak suka. "Coba saja kalau kau bisa."
"Jangan memancing ku Luna!" Ucap Yura dengan menatap Luna tajam.
"Berhentilah mengganggu adikmu, anak nakal." Ucap Ibu mereka, Itu lah yang membuat Yura begitu benci pada Luna. Dia berpikir Ibunya selalu membela Luna dan lebih sayang padanya. Padahal sang Ibu hanya ingin mereka terlihat akur saat bersama.
"Aku pulang dulu ya, Bu. Ibu jaga kesehatan." Ucap Luna seraya memeluk Ibunya dan menatap Yura dengan tajam.
Sepanjang perjalanan pulang, Luna memikirkan ucapan Yura yang akan merebut Jin darinya. Ada rasa tidak rela di hati Luna, padahal dirinya dan Jin tidak memiliki hubungan apapun hingga hari ini.
Rasa cemas itu berulang kali menghampiri pikiran Luna, hingga saat beberapa waktu yang lalu Luna mendapatkan foto Yura dan Jin sedang bersama membuat Luna menjadi gelisah dan ingin menemui Jin.
Tapi sayang, saat dirinya datang ke agensi yang menaungi Jin, dirinya di usir begitu saja karena tidak membuat janji temu dengan Jin. Luna Lupa jika Jin bukan orang sembarangan.
"Wina. Aku bisa bertanya pada Wina, kenapa aku bisa sampai Lupa." Ucap Luna dengan dirinya sendiri dan meraih ponselnya untuk menghubungi Wina.
Beberapa hari yang lalu Wina pernah bercerita jika ia dan Yoongi mulai dekat, maka dari itu saat ini Luna akan meminta bantuan pada Wina.
"Wina, boleh aku minta tolong?"
"Tentu saja."
"Tolong bilang pada Yoongi jika aku di ada di depan gedung Hybe."
"Kau mau apa dengan Yoongi?" Tanya Wina dengan suara terkejut.
"Jangan salah paham. Aku kesini ingin bertemu dengan Jin."
"Kau sudah sadar?"
"Wina.."
"Baiklah. Tunggu sebentar ya." Ucap Wina sebelum mematikan sambungan teleponnya.
Wina.
-Kata Yoongi tunggu sebentar, ia akan mengirimkan orang untuk menjemputmu-
Membaca pesan Wina membuat Luna merasa lega dan tidak lama datanglah seorang wanita yang datang menemui Luna meminta Luna untuk mengikutinya dan Luna pun langsung diantarkan keruangan Yoongi.
"Oh! Masuklah." Ucap Yoongi saat membuka pintu dan melihat Luna disana. Yoongi dan Luna tidak lupa mengucapkan terima kasih pada orang yang telah mengantarkan Luna tadi.
Setelahnya Luna pun masuk kedalam ruangan Yoongi dan ia mengedarkan pandangannya saat melihat isi studio milik Yoongi dan dengan mulut yang terbuka lebar.
"Jadi apa yang bisa aku bantu, Luna-ssi?" Tanya Yoongi.
"Huh? Oh! Itu, aku-"
TOK! TOK!
"Ya! Yoongi-ah. Kenapa kau-" Luna menatap pria yang baru saja masuk kedalam ruangan Yoongi dan pria itu seketika menghentikan ucapannya saat melihat Luna berdiri tepat dihadapannya.
Pria itu adalah Jin, pria yang menjadi alasan Luna datang ketempat itu.
"Kalian?"
"Aku memintamu datang kesini karena Luna-ssi ingin bertemu denganmu, Hyung. Kalian bicaralah aku akan kebawah dulu untuk membeli minuman." Ucap Yoongi sebelum meninggalkan Jin dan Luna berdua di ruangannya.
Setelah kepergian Yoongi ruangan itu terlihat sunyi tanpa ada seorang pun diantara mereka yang ingin bicara terlebih dahulu.
Mereka berdua seperti berusaha merangkai kata yang tepat untuk memulai pembicaraan namun tak kunjung menemukan apa yang ingin mereka ucapkan.
"Jin-ssi, aku ingin meminta maaf padamu." Ucap Luna dengan menundukkan kepalanya.
"Maaf? Untuk?" Jin bertanya karena tidak mengerti.
"Untuk semuanya."
"Jika hanya itu yang ingin kau ucapkan kusarankan kau tidak perlu jauh-jauh datang kesini." Ucapan Jin membuat Luna menaikkan kepalanya dan menatap Jin.
"Aku- Maksudku, jangan lagi memberikan uang pada Yura." Ucap Luna sekenanya yang membuat Jin memutar tubuhnya dan ingin meninggalkan Luna.
"Jin."
"Aku tahu kau memiliki rasa gengsi dan harga diri yang tinggi Luna. Tapi aku melakukan semua itu karena aku perduli padamu."
"Aku tahu. Maka dari itu, menjauhlah dari Yura dan jangan berikan apapun lagi padanya."
"Itu urusanku sekarang." Ucap Jin seraya memegang handle pintu dan akan benar-benar pergi dari sana.
"Tapi aku tidak menyukainya saat kau bertemu dengannya, Jin. Aku tidak suka jika kalian berdua bersama." Ucapan Luna membuat Jin melepaskan pegangnya pada handle pintu dan memutar tubuhnya untuk menghadap ke Luna.
"Maksudmu?" Tanya dengan menatap Luna.
"Ma-maksudku, aku tidak suka jika kau dan kakak bertemu lagi. Aku tidak mau jika kau dan dia memiliki hubungan."
"Luna-"
"Aku juga menyukai mu, Jin."
"Apa?"
"Aku menyukaimu, maaf jika selama ini-" Luna tidak menyelesaikan ucapannya karena Jin sudah menarik Luna kedalam pelukannya.
"Katakan sekali lagi." Bisik Jin ditelinga Luna.
"Aku menyukaimu. Sangat." Ulang Luna pelan tapi masih dapat Jin dengar yang membuat Jin mengeratkan pelukannya.
"Apa kau tahu berapa lama aku menunggumu?" Tanya Jin dan Luna pun mengangguk kepalanya didalam pelukan Jin.
"Maafkan aku."
"Jangan ucapan kata-kata itu, aku tidak menyukainya." Jin melonggarkan pelukannya dan menundukkan kepalanya karena ingin melihat wajah Luna. "Jadi apa maksud dari semua kata-kata mu tadi? Aku dan Yura bertemu?"
Luna menganggukkan kepalanya dan menunjukkan sebuah foto pada Jin yang tentu saja membuat Jin tertawa.
"Kenapa cara ini tidak terpikirkan olehku dari dulu." Ucap Jin dan Luna pun menatap Jin tidak mengerti.
"Maksudmu?"
"Aku emang bertemu dengan nya kemarin, tapi hanya untuk memberikan surat perjanjian kalau dia tidak akan lagi mengganggumu." Luna baru menyadari jika dirinya sudah salah paham pada Jin.
Tapi bagi Jin salah paham ini adalah sesuatu yang indah dan ingatkan dia untuk berterima kasih nanti pada Yura.
Dengan senyum yang menghiasi wajahnya Jin mendekatkan wajahnya pada Luna dan saat jarak mereka semakin dekat, tiba-tiba saja pintu ruangan Yoongi terbuka yang membuat Jin dan Luna langsung kembali menjauhkan wajahnya, seketika suasana di ruangan Yoongi berubah menjadi sangat canggung.
"Apa aku melewatkan sesuatu?" Tanya Yoongi dengan wajah polosnya seraya menatap Luna dan Jin secara bergantian.
×××
Jangan lupa tinggalkan jejaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
All About You - Kim Seokjin
FanfictionIni cerita aku yang ada di aplikasi sebelah dan aku revisi lalu aku up disini. Semoga kalian suka dan cerita ini akan aku tulis sampai selesai. Jangan lupa tinggalkan jejaknya ya. Kim Seokjin, siapa yang tidak kenal dengan pria itu. Dia anggota bts...