Regrets : 18 - Lost

83 9 1
                                    

All My Regrets : 18

.

.

.

"Zeke?" Ucapnya pelan, dia sangat yakin tidak salah orang. Kakak tirinya.

"Kau? Eren?" Zeke balik bertanya.

Sudah lama sejak terakhir mereka bertemu. Eren tidak menyangka akan melihat sosok kakak tirinya itu di tempat ini. Sama sekali tidak terpikirkan.

"Di tempat seperti ini pun, kenapa aku harus melihat wajah sialanmu itu!"

Hubungan mereka sudah tidak baik sejak awal. Apapun yang berhubungan dengan Zeke, Eren tidak menyukainya. Tanpa menunggu lama, Eren segera beranjak dari tempat itu.

Tapi pemuda berkacamata dan berjanggut itu kemudian bergegas menyusul Eren.

Sesampainya di luar store, Zeke menahan Eren untuk berhenti.

Eren menatap Zeke sinis, Eren melepaskan paksa lengannya. "Apa yang kau mau?" Tanya Eren langsung. Ia tidak suka basa-basi.

"Kau masih Eren yang sama." Zeke mengatakan itu semakin membuat Eren kesal.

"Apa yang kau harapkan dariku? Memaafkan kalian?"

Zeke menggeleng, "Bukan itu, Eren."

"Lalu apa? Aku tidak suka berbasa-basi, kalau tidak penting aku akan pergi. Semua yang aku lakukan tidak ada hubungannya denganmu."

"Aku ingin minta maaf atas semua kesalahan Ayah,"

"Ck, omong kosong."

"Aku memang tidak berharap kau memaafkan aku dan ayah, tapi setidaknya berikan aku kesempatan bicara masalah ini langsung denganmu."

Eren kembali menatap Zeke dengan sinis, "Tidak akan."

"Lalu bagaimana dengan Mikasa?"

"JANGAN PERNAH SEBUT NAMANYA!" Eren menunjuk Zeke dengan telunjuk jarinya.

"Kau tidak tahu apa yang terjadi dengannya?"

"Tahu apa kau tentangnya?!" Setelah mengatakan itu, Eren melanjutkan langkahnya kembali meninggalkan kakak tirinya yang terdiam di sana.

.

.

.

"Bagaimana?" Levi langsung berdiri ketika dokter Grisha keluar dari pintu.

Setelah berjam-jam menunggu, Levi yang begitu cemas kemudian menaruh harapan terakhirnya pada dokter Grisha.

Akhirnya dokter Grisha tersenyum, "kami sudah berusaha melakukan tranplantasi dengan metode yang terbaru, karena ini pertama kali saya melakukannya, awalnya saya berpikir akan sulit tapi ternyata sangat berjalan dengan lancar." Ucapnya.

Sorot mata Levi tampak lega setelah mendengarnya, pria itu sangat senang tapi tidak bisa berekspresi apapun.

"Tapi, kami juga sangat berduka, baik anda maupun kami pun pasti merasa kehilangan, tapi berkat ananda Armin, kami bisa dengan sepenuhnya membantu ananda Mikasa berjuang menyembuhkan sakitnya." Lanjut Grisha dengan pelan.

All My Regrets (Eren X Mikasa) | EreMikaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang