𝟏𝟕. 𝗛𝗶𝗹𝗮𝗻𝗴𝗻𝘆𝗮 (𝗡𝗮𝗺𝗲)

492 83 2
                                        

DISCLAIMER
- 100% fiction
- OCC
- written by ; hawky

ׄ  ִ   ┈‌─꯭۫۫─꯭─꯭ׄ┈  ִ  ׄ  외모지상주의  ִ  ׄ  ─꯭ׄ─꯭─꯭۫۫─‌┈  ִ 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ׄ  ִ   ┈‌─꯭۫۫─꯭─꯭ׄ┈  ִ  ׄ  외모지상주의  ִ  ׄ  ─꯭ׄ─꯭─꯭۫۫─‌┈  ִ 


Hilangnya (Name) membuat teman-temannya merasa cemas, khawatir. Mereka semua bahkan ketika mengetahui (Name) menghilang tidak mempunyai nafsu untuk makan.

Hyungseok yang baru sadar karena dia terjatuh dari gedung lantai 63 mendengar (Name) menghilang membuatnya tidak ada semangat dalam hidupnya.

(Name) mehilang setelah darmawisata, ketika masuk sekolah gadis Uchiha itu tidak terlihat. Pas hari pertama (Name) tidak sekolah teman-temannya hanya mengira (Name) sakit, atau ada keperluan jadinya tidak masuk ke sekolah.

Namun ketika memasuki beberapa hari kedepannya itu masih sama, (Name) tidak masuk sekolah. Mulai dari situ mereka mulai khawatir dan mulai mencari informasi tentang keberadaan (Name).

Namun tidak membuahkan hasil.

***

Sekarang anak-anak SMA Jaewon menyebar poster pencarian (Name).

***

Disisi lain Jonggun dan Junggo mencari informasi tentang keberadaan (Name) dengan menyuruh seseorang.

Ddrtttt... ddrtttt

"Bagaimana?" tanya Jonggun dengan nada dingin kepada seseorang yang berada di telepon tersebut.

"Maaf, hari ini sama dengan hari sebelum. Tidak di temukan."

"Cih!" Jonggun berdecih. "Mencari begitu saja tidak becus."

Jonggun menutup teleponnya.

"Tidak ada hasil ya?" tanya Junggo dengan muka yang wajahnya tidak ceria seperti biasanya.

Jonggun hanya diam saja.

Junggo menaruh cangkir teh ke meja. "Kita harus bergerak, Gun." katanya dengan tegas namun dengan nada lesuh.

"Jangan terburu-buru. Aku masih mengintai anak-anak SMA Jaewon, sekarang mereka sedang menyebarkan poster pencarian (Name)."

"Baiklah jika itu maumu, jika mereka masih belum membuahkan hasil. Tanpa kamu aku bergerak sendiri mencari, (Name)." Junggo duduk kembali di kursi.

Setelah itu suasananya hening, biasanya mereka ada perdebatan kecil di setiap harinya ketika (Name) menghilang sudah tidak ada perdebatan kecil tersebut. Mereka lebih fokus ke pencarian (Name).

***

DG menatap figura foto (Name) dengan wajah sedihnya, dia mengusap-usap foto (Name) yang berada di figura tersebut dengan lembut.

"Kamu kemana? Darl. Aku merindukanmu." lirih DG.

"Darl. Kenapa kamu menghilang? Apa yang membuatmu seperti ini?"

DG juga melakukan pencarian terhadap (Name), keadaan DG kini sangat kacau. Dirinya yang sudah ada jadwal konser membatalkan semuanya karena ingin fokus terhadap (Name).

DG sangat menghawatirkan (Name).

***

Kini Hyungseok dan teman-temannya sedang beristirahat di bangku panjang yang tersedia di pinggir jalan.

"Jika kalian ingin makan, makan saja terlebih dahulu. Untuk sekarang aku tidak memiliki nafsu untuk makan, jadi makanan yang bagian ku kalian makan saja." kata Hyungseok sambil menatap ke arah poster pencarian (Name).

Mereka semua tidak menyentuh makanan mereka sama sekali.

"Kak (Name)~" lirih Jae Hye.

Jay mengelus-elus rambut hitam adiknya itu agar sang adik tenang.

"Senyuman kita menghilang ya..." Ha Neul menatap wajahnya di pantulan cermin kecil yang ia bawah.

"Tidak tuh! Aku masih bisa tersenyum." Hobin tersenyum dengan menampilkan giginya.

Miru yang melihat itu langsung memukul lengan Hobin.

"(Name) kamu dimana?" gumam Vasco yang air matanya mengalir.

"Jangan menangis, Vasco!" pekik Bum Jae.

Vasco juga mengerahkan anak-anak Brun Knuckle untuk menyebar poster pencarian (Name) ke daerah yang berbeda-beda.

Zin melirik ke arah Mi Jin. "Makanlah sedikit, Mi Jin. Kamu juga belum makan tadi pagi." ucap Zin.

Mi Jin menggeleng. "Aku tidak nafsu untuk makan, Zin. Aku khawatir kepada (Name), Zin." mata Mi Jin berkaca-kaca.

Zin langsung membawa Mi Jin kedalam pelukannya. "Aku tau kamu khawatir. Tapi aku juga sangat khawatir kepada, (Name). Jadi kamu makan sedikit ya. Perut kamu kosong, nanti jika tidak di isi kamu bakal pingsan."

Mi Jin hanya mengangguk pasrah, Zin tersenyum tipis lalu menyuapi Mi Jin.

***

Setelah beristirahat mereka melanjutkan menyebarkan poster pencarian (Name).

続く (つづく


𝐊𝐘𝐎𝐓𝐎 𝐍𝐎 𝐌𝐄𝐆𝐀𝐌𝐈 | 𝐋𝐎𝐎𝐊𝐈𝐒𝐌Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang