08. Baek Hyunwoo ♡ Hong Haein

1.4K 149 10
                                    

♡ Queen Of Tears ♡

Kehangatan keluarga yang kini hadir menyelimuti kehidupan Haein dan Hyunwoo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kehangatan keluarga yang kini hadir menyelimuti kehidupan Haein dan Hyunwoo.

***

Saat ini seluruh keluarga besar Hong sedang berkumpul di ruang keluarga mereka.

Mereka tetap menerapkan tradisi 'rapat' setiap malam, namun dengan suasana yang berbeda.

Jika dahulu rapat ini sangat menegangkan dan selalu menyudutkan Hyunwoo sehingga membuat Hyunwoo frustasi sendirian.

Yang dimana mereka bahas hanyalah tentang pekerjaan atau sesuatu hal yang harus dikerjakan Hyunwoo.

Dan hal itu dijadikan salah satu alasan Hyunwoo untuk meninggalkan Haein karena merasa sendirian. Ia merasa sangat tidak diterima oleh keluarga ini, dan merasa tidak dicintai oleh Haein.

Masa itu dia selalu berpikir kenapa Haein bisa tega membiarkan dirinya menderita sendirian dalam menghadapi keluarganya padahal dia yang sudah berjanji untuk selalu berada dipihak Hyunwoo.

Namun pada kenyataannya lagi-lagi mereka hanya kurang berkomunikasi, Haein selalu membela Hyunwoo tanpa sepengetahuan Hyunwoo.

Tapi semuanya kini sudah berubah.

Tidak ada lagi kata-kata atau tatapan yang menyudutkan Hyunwoo, yang ada hanyalah berupa pertanyaan penuh perhatian.

Baek Seobang, bagaimana harimu?
Baek Seobang, apakah ada masalah dikantor?
Baek Seobang, adakah makanan yang ingin kau makan malam ini?
Baek Seobang, Kalau kau lelah istirhat langsung saja

Dan masih ada pertanyaan lainnya lagi.

Bahkan saat ini dia sudah tidak lagi duduk berjauhan di ujung sofa. Yang dimana ia duduk dekat Ayah dan ibu mertuanya dengan Haein yang menempel pada dirinya.

Hyunwoo benar-benar merasa lengkap saat ini, dia merasa hidupnya sudah cukup sempurna. Dan ditambah dengan kehadiran malaikat kecil yang saat ini ada dalam dekapannya.

Gadis mungil yang baru genap 2 minggu ini begitu lugu dan terlelap dalam tidurnya, sama sekali tidak terusik dengan segala obrolan yang ada diruangan ini.

"Haein, kau akan cuti untuk berapa lama?" Ayah Haein membuka suara.

"Aku tidak tau Appa, sejujurnya aku sangat suka di kantor tapi sepertinya anakku lebih membutuhkanku." Kata Haein sambil memainkan jari putrinya.

Ayahnya mengangguk paham dan setelahnya ibu Haein berkata "benar, kau juga pasti sangat kelelahan dalam mengurus Soobin. Apalagi kau dan Baek Seobang tidak ingin dibantu siapapun."

"Hemm, tapi kau tidak perlu khawatir Eomma. Hyunwoo selalu membantuku."

"Coba kutebak, Sepertinya bukan Mae Hyung yang membantu tapi memang hampir semuaya dia yang kerjakan Noona."

"Yaak!" Ucapan dari Soocheol tadi langsung mendapatkan tatapan tajam dari Haein, yang mana membuat mereka tersenyum dan menggelengkan kepalanya.

Sedangkan Dahye yang duduk disamping Soochul mencoba memperingati suaminya untuk tidak membuat Haein marah.

Setelahnya obrolan santai mereka berlanjut, hingga sampai Hyunwoo merasa ada yang menumpu di lengan kirinya. Dan ternyata itu adalah ulah Haein yang ketiduran.

Semua mata juga kini tertuju pada mereka.

"Aigo, sepertinya dia memang kelelahan." Ucap Ayah Haein.

Hyunwoo tersenyum dan berkata. "Haein benar-benar bertekad mengurus Soobin sendirian Abeoji, bahkan semenjak Soobin lahir tidurnya tidak teratur. Hal itu juga sedikit membuatku khawatir."

"Yah memang, kau juga tahu seberapa keras kepalanya anak ini. Mungkin kau juga akan lebih ekstra menjaga Haein, walaupun aku percaya kau memang sudah melakukan hal itu."

"Segeralah bawa Haein ke kamar Baek Seobang. Soobin juga masih tidur,Ambil kesempatan untuk kalian tidur juga sekarang." Itu ibu Haein yang berbicara.

Hyunwoo mengangguk setuju dan meminta tolong untuk ibunya Haein mengambil alih Soobin yang masih ada dalam dekapannya.

Ia akan membawa Haein dulu ke kamar dan kemudian akan menjemput lagi putrinya. Setelah Soobin sudah tidak ada dalam dekapannya, dengan hati-hati Hyunwoo mengangkat tubuh mungil Haein.

Dengan langkah kakinya ia memasuki lift dengan Haein dalam gendongannya. Cukup jauh memang dari ruangan ini menuju rumah mereka. Dan anehnya Hyunwoo juga tidak merasakan ada beban apapun.

Ketika mereka sampai, dengan perlahan Hyunwoo membaringkan Haein pada kasur mereka. Tapi ternyata hal itu mampu membuat Haein terbangun.

"Ohh, Soobinie?" Kata Haein sambil menatap Hyunwoo.

"Jangan khawatir, ia sedang bersama Eomoni. Aku akan menjemputnya setelah ini, kau lanjut tidur saja." Ucap Hyunwoo sambil mengelus rambut Haein lembut. Agar hal itu dapat membua Haein tertidur kembali.

Ketika melihat Haein menutup matanya kembali, dengam penuh kasih sayang Hyunwoo mencium kening Haein dan berkata "aku mencintaimu, Haein-ah."

Haein tersenyum dalam sedikit kesadarannya dan bergumam kecil "aku juga mencintaimu, Baek Hyunwoo."

Ucapan indah yang selalu mereka katakan setiap malamnya.

***

Hyunwoo terbangun dari tidurnya ketika mendengar ada suara tangis. Dengan mata yang masih mengantuk ia mencoba membuka matanya dan tidak melihat ada Haein atau Soobin dikasur.

Matanya beralih pada jam dinding yang ada di depan matanya, dan menunjukan saat ini baru pukul 2 pagi.

Hyunwoo mendudukan dirinya dan baru melihat ada Haein yang sedang menggendong putrinya menatap kearah jendela besar yang dimana seperti sedikit Haein buka tirainya untuk melihat kearah halaman rumah.

Baek Soobin terbangun lagi.

Menyadari Hyunwoo juga terbangun, Haein menatap Hyunwoo dan mengatakan "Dhangsin, tidur lagi saja. biar aku yang akan mengurus Soobin."

"Gwenchana, aku akan membantumu." Hyunwoo bangun dari tidurnya kemudian mendekat kearah Haein dan mengambil alih Soobin.

"Kau saja yang tidur lagi Haein-ah, kau harus menjaga kesehatanmu. Aku tidak ingin kau sakit."

"Lalu bagaimana denganmu? Kau kan juga harus pergi ke kantor besok. Tidak apa-apa aku saja yang mengurus Soobin."

"Aku lebih kuat darimu Haein-ah."

"Ckk dasar tukang pamer!" Haein berkata sambil memukul lengan Hyu woo pelan dan melanjutkan "kau juga mengatakan aku keras kepala, coba lihat dirimu kalau bukan keras kepala apa namanya."

Dengan wajah sok berpikir hyunwoo mengaakan "hmm, aku adalah suami dan ayah yang terbaik yang pernah ada."

Bukannya protes Haein malah tersenyum dan mengangguk setuju.

"Benar, Baek Hyunwoo adalah suami dan ayah terbaik. Dan dia adalah milik Hong Haein dan Baek Soobin."

Haein kemudian menyenderkan tubuhnya pada lengan Hyunwoo. Yang kini mereka sama-sama mentap luar jendela.

Ternyata dari mereka berdua tidak ada yang mau mengalah.

Sehingga malam itu berakhir dengan mereka berdua terjaga dari tidurnya dengan Baek Soobin dalam dekapan mereka.

WHAT IF (BAEKHONG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang