WELCOME TO CERITA MARVELAYNA
SEMOGA KALIAN SUKA DENGAN ALUR CERITA YANG AKU KETIK BERDASARKAN IMAJINASI DAN IDE AKU SENDIRI
SEPERTI BIASA JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN BILA ADA TYPO!!
***
Malam yang sunyi karena waktu memasuki tengah malam, suara jangkrik terdengar dengan sangat jelas. Walaupun sudah hampir pukul 12 malam, seorang gadis masih saja bergulat dengan buku pelajaran. Ia adalah Ayna Amarissa , Ayna tengah belajar untuk persiapan beasiswa. Walaupun dirinya sendiri tidak yakin akan di terima, tetapi ia akan tetap mencoba. Menurutnya tidak ada salahnya untuk mencoba, urusan di terima atau tidaknya itu belakangan saja.
Ayna berusaha belajar tanpa mengeluarkan suara berisik agar saudara panti yang sekamar dengannya tidak terganggu. Benar, Ayna tinggal di panti asuhan saat dirinya masih bayi. Entah apa alasan orang tuanya membuangnya ke tempat ini yang penting Ayna bersyukur karena , kalau memang orang tuanya membenci kehadirannya , setidaknya Ayna tidak di bunuh.
Pintu kamar terbuka menampilkan seorang wanita berumur 40an yang masuk ke dalam kamar dan menghampiri Ayna. Wanita bernama Lisa tersebut tersenyum menatap Ayna, ia mengelus rambut hitam Ayna dengan penuh kasih sayang.
"kok Ayna belum tidur?" Tanya Lisa.
Ayna tersenyum menatap Lisa, "sebentar lagi Ayna tidur bu, tanggung"
"Janji ya? Sebentar lagi tidur, ibu gak mau kamu sakit karena kurang tidur" ucap Lisa.
"Iyaa bu Ayna janji".
***
Keesokan harinya Ayna bangun kesiangan. Ia harus mengirim berkas miliknya ke kota, tetapi karena begadang Ayna telat bangun. Sekarang ia sedang siap-siap dengan buru-buru. Setelah siap-siap,Ayna langsung pamit tanpa sarapan terlebih dahulu.
"Ibu, Ayna pamit dulu ya bu" pamit Ayna menyalimi Lisa.
"Loh gak sarapan dulu?" tanya lisa.
"Udah telat bu, Ayna pergi dulu bu Assalamualaikum" ucap Ayna langsung berlari keluar panti.
"waalaikumsalam" Lisa hanya menggelengkan kepalanya saja, ini bukan pertama kalinya Ayna seperti ini.
***
Sesampainya di terminal bus, Ayna bernapas lega karena ia belum ketinggalan bus yang menuju kota. Ini bukan pertama kalinya ia pergi ke kota sendiri, walaupun ia masih berumur 16 tahun. Tinggal di panti asuhan mengajarkan Ayna banyak hal, sehingga ia bisa tumbuh menjadi anak yang mandiri.
Di balik mandirinya, Ayna adalah sosok gadis lucu, imut, polos yang suka sekali dengan permen. Ia akan selalu membawa permen kemana-mana untuk menjaga moodnya agar tetap baik.
Di dalam bus Ayna menikmati pemandangan dengan mengemut permen kesukaannya. Hingga tak terasa kini ia sudah tiba di kota, Ayna melirik jam tangannya, ia harus segera menuju sekolah sebelum terlambat. Ayna ingin naik angkutan umum saja yang jauh lebih hemat, tetapi melihat waktu yang sangat sempit ia memilih naik ojek.
***
Ayna keluar dari sekolah tersebut dengan napas lega, mulut nya mengerucut karena perutnya keroncongan. Ayna baru ingat kalau ia belum makan nasi sama sekali dari pagi, sedangkan sekarang sudah pukul satu siang. Ayna membuka dompetnya.
"Aku beli roti aja deh" ucapnya saat melihat uangnya yang cukup untuk beli roti dan air mineral saja , sisanya untuk ongkos pulang ke panti.
Ayna pun melangkahkan kaki nya menuju kedai kecil yang tidak jauh dari dirinya berdiri. Ia pun mengambil roti dan air mineral, setelah itu Ayna memilih duduk depan kedai untuk memakan rotinya.
Ayna melirik jam tangannya, matanya membelalak saat melihat jam tersebut. Ayna meminum air mineral sebelum berlari menuju pangkalan ojek.
"Aduh ceroboh banget sih kamu Ayna, kan bisa ketinggalan bus kalo gini, semoga enggak deh".
Bruk!!
Karena berlari Ayna pun tidak sengaja menabrak seseorang, Ayna pun menghentikan langkahnya ia menatap seorang lelaki memakai masker dan topi, lalu ia menatap kopi yang sudah terjatuh.
"Aduh kopi kamu jatuh, Ayna minta maaf ya, gak sengaja. Ayna buru-buru nanti ketinggalan bus".
Ayna membuka tas ransel yang ia bawa lalu ia mengeluarkan permen lolipop, Ayna mengambil tangan cowok tersebut dan meletakkan permennya di telapak tangan cowok itu.
"Emm itu Ayna gak punya uang untuk ganti, punya nya permen tapi ini enak kok. Sekali lagi Ayna minta maaf ya, Ayna buru-buru. Bye!"
Ayna kembali berlari meninggalkan cowok yang hanya terdiam menatap permen yang ada di genggamannya.
***
Marvel Zevallo Abiyasa, anak tunggal dari keluarga Abiyasa. Abiyasa adalah salah satu keluarga ternama, bisnis keluarga Abiayasa sudah ada dimana-man termasuk luar negeri. Pria tampan yang memiliki rahang tegas, alis tebal, kulit putih, hidung mancung, dan meiliki bentuk bibir yang sangat seksi.
Marvel keluar dari kafe setelah membeli kopi dengan topi dan masker dengan tujuan agar tidak di lihat banyak orang. Minuman berkafein itu adalah salah satu minuman kesukaannya.
Ia berjalan kembali menuju rumah, di perjalanan sesekali ia memainkkan handphonenya sampai akhirnya ada seorang gadis yang menabraknya sehingga kopi yang baru saja ia beli terjatuh dan tumpah.Marvel pun langsung menatap orang tersebut untuk memarahinya, namun sialnya ia malah terpanah dengan wajah gadis itu.
"Aduh kopi kamu jatuh, Ayna minta maaf ya, gak sengaja. Ayna buru-buru nanti ketinggalan bus".
Marvel semakin terpanah dengan suara lembut dan indah masuk kedalam pendengarannya. Marvel mengerutkan keningnya saat melihat perempuan tersebut mengambil sesuatu dalam tasnya, dan ia sedikit terkejut saat tangannya di pegang. Rasa terkejutnya di ganti dengan senyum tipis saat melihat permen yang berada di genggamannya.
"Emm itu Ayna gak punya uang untuk ganti, punya nya permen tapi ini enak kok. Sekali lagi Ayna minta maaf ya, Ayna buru-buru. Bye!"
Marvel terdiam menatap permen yang berada di tangannya sebelum menatap gadis yang sedang berlari, dengan tinggi sekitar 150 cm dan tas ransel yang bergerak ke kanan dan ke kiri akibat pemiliknya berlari membuat Marvel tidak tahan untuk tertawa pelan.
"lucu"
***
SPAM KOMEN!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
EQUAL LOVELY
Fiksi RemajaAyna Amarissa, gadis yang memiliki wajah imut dan cantik yang berasal dari panti asuhan yang berada di perdesaan. Saat usianya mulai memasuki 16 tahun, ia mendapatkan beasiswa untuk Sekolah Menengah Atas (SMA) di salah satu sekolah ternama yang ada...