CHAPTER 6

89 15 1
                                    

HAPPY READING KESAYANGAN KU!

***

Langit mulai terang, matahari mulai menampakkan dirinya, burung-burung berkicau menyambut pagi yang cukup cerah. Seorang remaja tampan tersebut terbangun dari tidurnya saat mendengar handphone nya berdering.

Marvel berusaha mengabaikan panggilan tersebut, tapi ternyata itu semakin mengusik tidurnya. Marvel meraih handphone tersebut dan mengangkat panggilan dari Mauren.

"Marvel pulang! Kamu di mana? Jangan bilang kamu nginap di geng gak berguna itu!" Teriak Mauren.

"Hmm"

Marvel langsung mematikan panggilan tersebut secara sepihak. Ia malas berdebat dengan Mauren, apalagi pagi-pagi seperti ini. 'geng gak berguna?' huh Mauren tidak tahu, Orpheus adalah rumah ternyaman untuk Marvel.

Dari awal Orpheus terbentuk, Mauren tidak setuju dengan Marvel yang ingin ikut geng motor. Tetapi Marvel tetap membujuk Mauren dan meminta tolong oleh papanya untuk membujuk nya juga.

Eldern Abiyasa, pria tegas keturunan Australia itu adalah satu- satunya pria kesayangan Marvel, Eldern tidak pernah melarang apapun yang Marvel lakukan. Karena Eldern tahu betapa pentingnya kenangan masa muda.

Tidak seperti Mauren, wanita tersebut sangatlah angkuh. Mauren selalu ingin yang terbaik, sehingga lupa dengan perasaan yang lain bahkan dengan anaknya sendiri. Dahulu Mauren tidak terlalu seperti itu, tapi semenjak Marvel beranjak dewasa dan sudah waktunya untuk pacaran atau mengenal perempuan. Mauren berubah.

Andai Eldern ada di rumah, pasti Marvel tidak perlu melawan Mauren. Karena apa pun yang di perintahkan dan di ucapkan oleh Eldern, Mauren akan menurut walaupun dalam hatinya ia tidak terima. Kira-kira seperti itulah watak dari seorang Nyonya Abiyasa.

Setelah mengumpulkan nyawanya, Marvel beranjak menuju kamar mandi yang tersedia di markas. Ia mulai membersihkan diri sebelum pulang ke rumah dan ia harus menyiapkan diri untuk menghadapi Mauren. Ia tidak boleh melawan sampai melewati batas, mau bagaimana pun Mauren tetap mamanya.

Beberapa saat kemudian, Marvel tiba di mansion Abiyasa. Ia masuk ke dalam dengan wajah yang sangat khas baginya, yaitu datar tanpa ekspresi. Di bilang seperti marah yang tidak, seperti merengut juga tidak. Intinya datar.

"Kenapa kamu gak minta maaf sama Gita? Kamu mau jadi anak gak bener juga gak pulang? Apa sudah mama bilang, geng kamu itu pengaruh buruk buat kamu!" Teriak Mauren saat Marvel masuk ke dalam Mansion.

"Bukan salah mereka" sahut Marvel dengan intonasi suara yang dingin.

"Terus salah siapa! Mereka yang bawa kamu ke masalah seperti ini, kalau mama tahu Varro seperti itu. Dari dulu mama tidak terima kamu berteman dengan dia"

Marvel tersenyum tipis, "mama baik sama dia sampai sekarang karena Varro berasal dari keluarga ternama, dan keluarga mafia. Kalo benar mama berani seperti itu, lakukan dari awal Marvel masuk geng".

Plak

Mauren menampar pipi Marvel dengan sangat kuat, "jaga ucapan kamu Marvel! Ini mama kamu!".

"Keluarga kita juga punya kuasa yang besar, mama tidak takut dengan mereka, lihat saja mama akan buat kamu keluar dari geng sialan itu! Ingat Marvel kamu dan Gita sudah di jodohin dari kecil!" Ucap Mauren penuh penekanan.

Marvel menatap Mauren dalam, matanya memancarkan kemarahan yang sangat besar. Sedari tadi pria bermata elang tersebut berusaha menahan amarah yang ingin meluap-luap.

"Hentikan semua ucapan konyol mama, sebelum papa tau sifat mama selama papa gak di rumah" setelah Mauren diam tak berkutik, Marvel langsung pergi menuju kamarnya.

EQUAL LOVELYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang