Chapter 6 : Spring Preparation
Part IV : Heat WaveCatatan penulis : mulai chapter ini gelar panglima diubah menjadi marsekal
Matahari sudah menggelincir ke arah barat saat ini. Waktu pertemuan yang dibicarakan Raelus tadi siang kini sudah hampir dimulai. Raelus baru saja keluar dari baraknya, lalu bertemu dengan Juergen di tengah perjalanan menuju tempat pertemuan sehingga kini mereka pergi beriringan.
Salah satu prajurit telah melapor bahwa orang-orang yang Raelus maksudkan untuk berkumpul kini sudah berada di tempat pertemuan. Jadi dia bergegas kesana dengan langkah-langkah lebar.
"Yang Mulia, bukankah anda sudah menggertak Sestein? Apakah masih perlu untuk membicarakan strategi perang?" Tanya Juergen penasaran. Dia sudah diceritakan oleh Raelus mengenai apa saja yang mereka bicarakan dalam pertemuan dengan Sestein tadi, dan Juergen berpikir bahwa Sestein mungkin saja akan mundur tanpa perlu melakukan peperangan.
"Membangun tanggul sebelum banjir itu penting."
Mereka sampai di tenda pertemuan yang terletak ditengah-tengah kemah militer. Satu-satunya tenda dengan ukuran paling besar, lebih besar dari tenda milik Grand Duke itu sendiri.
Begitu masuk, Raelus tak berbasa-basi dan langsung mengumumkan kemungkinan perang dengan Sestein. Semua orang terkejut, tentu saja. Tak mengira bahwa buntut dari konflik ini benar-benar akan menjadi perang. Semuanya sibuk berbisik-bisik dengan atmosfer panik. Raelus membiarkan hal itu untuk beberapa saat, lalu mulai kembali berbicara setelah mengetukkan jarinya pada meja untuk menarik atensi audiensnya.
"Dengan jumlah pasukan Sestein sebanyak itu, mustahil bagi kita bisa menang tanpa bantuan pasukan kesatria kekaisaran. Tapi aku akan mengingatkan kalian sekali lagi bahwa jangan berharap pada pertolongan itu. Yang bisa kita lakukan adalah memanfaatkan seluruh sumber daya manusia yang kita punya saat ini." Tatapan Raelus menelisik dari ujung ke ujung seolah melakukan kontak mata satu-persatu dengan semua orang disana.
"Saya tidak tahu bagaimana dengan pasukan Sestein, tetapi pasukan Lindburgh kami bisa mengatasi keadaan geografi Andora. Jadi saya mewakili Lindburgh menyatakan bersedia berada dibawah komando anda sebagai Marsekal tertinggi militer Chloris." Evander yang berdiri tepat di seberang Raelus dengan sekat meja bundar diantara mereka menatap Raelus dengan kesungguhan di matanya. Sebagai salah satu keluarga militer, Evander Lindburgh memiliki kecintaan terhadap tanah air yang kuat sehingga dia tak akan ragu untuk bergabung dengan pasukan Sylvestan demi mempertahankan perbatasan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Writing Destiny (ChanBaek)
FanfictionGenre : Yaoi, Romance, Historical, Kingdom Fantasy, AU Synopsis : Pada zaman dahulu, sebelum dunia terbentuk, Sang Awal; Sang Pencipta; yang kini manusia sebut dengan Tuhan, menciptakan 2 makhluk spesial dari inti kekuatannya. Gerde dan Xensho. Seba...