6.1 Lovely Bear

1.5K 208 132
                                    

Chapter 6 : Spring Preparations
Part 1 : Lovely Bear

Chapter 6 : Spring PreparationsPart 1 : Lovely Bear

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sudah cukup lama ya, Lavel

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Sudah cukup lama ya, Lavel."

Alpha itu berdiri disana, dengan tatapan hangat yang tertuju hanya pada sang Omega yang sangat dia rindukan. Menghirup aroma feromon Omega itu membuatnya kembali merasa hidup. Ia kemudian melepas topengnya, memperlihatkan wajah yang dihiasi senyum manis pada Lavel yang masih berdiri mematung disana seolah tak percaya dengan apa yang dia lihat.

Jadi Raelus memutuskan dialah yang harus mengambil langkah lebih dulu, mendekat pada Lavel dan memberinya kepastian bahwa ini bukanlah ilusi atau kebohongan.

"Callister, ini sungguh anda. Bagaimana bisa..." Lavel menatap Raelus dari atas sampai bawah. Seolah tengah mengecek apakah pria itu terluka atau tidak.

"Saya memakai gulungan teleportasi. Ada beberapa hal mendesak yang harus saya urus disini." Ujarnya dengan sebuah kebohongan manis. Padahal alasannya disini jelas-jelas hanya untuk menemui Lavel. "Saya baik-baik saja, Lavel. Saya tidak terluka sedikitpun." Katanya saat melihat Lavel yang tak henti menatap seluruh bagian tubuhnya dengan tatapan yang diselimuti kecemasan.

"Saya lega mendengarnya." Lavel tersenyum kecil, sedikit malu karena kedapatan menatap lekat pada sang Alpha.

"Bolehkah saya menghirup lebih banyak feromon anda?" Sedikit ragu, Raelus melipat bibirnya. Harap-harap cemas jika saja Lavel berubah menatapnya dengan tatapan terganggu. Ucapannya mungkin terdengar tidak sopan karena mereka belum memiliki hubungan yang intens, tetapi efek imprint nya sangat menyesakkan. Dia harus menghirup feromon Lavel lebih banyak dan bersentuhan langsung dengannya.

"Kenapa anda harus meminta izin? Kita adalah pasangan."

Mendengarnya membuat wajah Raelus berubah merah. Hatinya hangat seolah musim semi datang lebih awal disana. Lalu tanpa menunggu suasana berubah menjadi canggung, Raelus menarik tubuh Lavel dengan lembut kedalam pelukannya.

Awalnya Lavel sedikit terkejut. Tak mengira bahwa yang dimaksud Raelus itu termasuk dengan pelukan seperti ini. Meski begitu ia tak bisa berbohong bahwa feromon Alpha itu sangat menyenangkan saat dihirup dalam jarak sedekat ini, belum lagi ia bisa mendengarkan degup jantung sang Alpha yang membuatnya semakin yakin bahwa ini nyata.

Writing Destiny (ChanBaek)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang