1.3 An Angel

1.4K 266 232
                                    

Chapter 1 : The Introduction
Part 3 : An Angel

Sudah 2 minggu berlalu sejak keberangkatan kereta kuda Grand Duke dari kediaman Flavian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sudah 2 minggu berlalu sejak keberangkatan kereta kuda Grand Duke dari kediaman Flavian. Mereka harus menggunakan lingkaran sihir teleportasi untuk sampai lebih cepat di wilayah Grand Duchy Sylvestan. Jika tidak, mereka harus menyeberangi lautan dan akan sampai di Grand Duchy sekitar 2 bulan.

Karena ini adalah perjalanan pertama Lavel menaiki kereta kuda dengan jarak tempuh yang jauh, dia tumbang dan mengalami muntah-muntah setelah melewati lingkaran sihir teleportasi sehingga rombongan harus berhenti di pemukiman terdekat dan menginap sampai keadaan Lavel membaik.

"Maaf karena aku, perjalanan kita harus tertunda." Lavel memasang wajah penuh rasa bersalahnya saat Derrick datang membawakan teh madu untuknya di penginapan.

"Kesehatan dan keselamatan anda adalah prioritas kami, Fleur. Anda tidak perlu meminta maaf. Sudah tugas kami memastikan bahwa anda nyaman dalam perjalanan ini."

Fleur yang berarti bunga, adalah panggilan kehormatan untuk Omega bangsawan. Jika para gadis muda bangsawan dipanggil Lady, maka para Omega dipanggil dengan Fleur. Dan ini adalah kali pertama seseorang memanggil Lavel dengan sebutan Fleur karena saat kecil seorang Omega bangsawan hanya akan dipanggil tuan muda. Saat sudah dewasa pun dia tak memiliki kedudukan di Flavian sehingga tak ada yang sudi memanggilnya Fleur. Sementara itu Jeanne pun menganggapnya seperti anak-anak dan memanggilnya tuan muda.

Derrick masih berdiri di sana setelah memberikan teh, berjaga-jaga apabila Lavel membutuhkan bantuannya lagi meskipun sudah ada seorang pelayan yang dibawa dari Grand Duchy untuk melayani kebutuhannya.

Derrick terkesan, tidak hanya pada penampilan elok dari sang tuan muda, namun juga dari sifatnya yang ramah. Meskipun ini perjalanan pertama untuknya, Lavel begitu tegar dan menahan diri dengan baik meskipun pasti banyak hal yang membuatnya tak nyaman. Selain itu, Derrick begitu bersyukur karena Lavel bukanlah tipikal bangsawan yang sulit ditangani. Lavel cenderung tak banyak bicara, jika sesuatu yang salah terjadi dia hanya akan berbicara seperlunya tanpa membesar-besarkan masalah karena ego bangsawan.

Padahal sebelumnya Derrick sempat berpikir bahwa Omega muda itu akan begitu merepotkan karena berasal dari keluarga tersohor. Tetapi faktanya Lavel bahkan tak berkomentar apapun saat mereka terpaksa harus mendirikan kemah ditengah hutan.

Satu hal lagi, meskipun Derrick mendengar kabar bahwa Lavel bertubuh lemah dan menderita sakit yang cukup parah, fakta yang dia lihat di lapangan justru sebaliknya. Lavel tampak normal seperti lelaki seusianya, terkecuali tubuhnya yang kurus. Entah itu karena utusan Dewa telah memberinya kekuatan suci atau memang Marquess Flavian menyembunyikan sesuatu.

"Bagaimana keadaan yang lainnya?" Suara Lavel menyadarkan Derrick dari renungannya, dia menatap Omega itu lalu menjawab.

"Semuanya baik-baik saja, tuan muda. Kebanyakan dari mereka adalah prajurit yang ikut dalam perang dan terbiasa untuk tak tidur berhari-hari. Jadi anda tidak perlu mengkhawatirkan mereka."

Writing Destiny (ChanBaek)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang