Chapt. 15

4 0 0
                                    

"Udah, udah. Ini waktunya upacara malah ribut-ribut kek gini. Diperhatiin itu pemimpin upacaranya lagi ngomong apa." Ucap salah satu anggota OSIS dari kelas 8 untuk melerai keributan antara Chris dan Ehan yang kebetulan melewati mereka untuk mengawasi keadaan.

Ehan pun mulai menjauh dari Chris dengan ekspresi marah. Ia mengajak Greza untuk bergabung di dalam barisan kelasnya.

"Terima kasih untuk semua prestasi para murid yang ada di sekolah ini. Sebagai gantinya, kami sebagai pihak sekolah, akan mengadakan ekstrakurikuler seni, olahraga, olimpiade dan beladiri." Ucap Miss Yania selaku kepala sekolah Brilliant Middle School sekaligus pembina upacara.

"Bagi yang berminat untuk mengikuti ekstrakurikuler tersebut, bisa meminta kertas pendaftaran ekstrakurikuler kepada anggota OSIS atau langsung bertemu dengan saya di ruangan kepala sekolah, ya. Maksimal pendaftaran sampai hari Rabu." Ucap Miss Yania sambil tersenyum lembut kepada semua murid.

Semua murid pun bahagia. Tapi, beberapa murid kesal dan kecewa karena mereka malas dan sudah sangat letih bersekolah sampai jam 4 sore.

"Miss Yania, apakah ekstrakurikulernya wajib?" Tanya salah satu murid untuk berharap jawaban tidak dari Miss Yania.

"Tidak ya. Ekstrakurikuler ini tidak wajib, yang berminat saja. Oh iya, fyi, ekskul ini berlangsung sampai jam setengah 6 sore ya." Ucap Miss Yania.

Sebagian murid berteriak gembira karena kegiatan tersebut tidak wajib.

"Lo, ikut gak?" Tanya Greza kepada teman-temannya.

"Apapun yang direkomendasiin, gue pasti ikut." Ucap Jessica tersenyum. Bukan senyuman tulus, tapi senyuman paksa.

"Hmm, keknya gue bakal ikut piano sih. Biola juga boleh." Ucap Jessica sambil mengedikkan bahu.

"Lo?" Tanya Jessica singkat mengarah ke Liam.

"Duh, gue gak tau mau ikut apa gak. Masalahnya, gue udah ada les basket juga di luar sekolah." Ucap Liam sambil tersenyum bimbang.

"Lo ikut basket, tapi kenapa lo gak tinggi?" Tanya Greza sarkas.

"Bacot lo dek." Ucap Liam yang mengerucutkan bibirnya.

"Hehe. Lo, Dez?" Tanya Greza yang masih terkekeh.

"Gue keknya ikut gitar deh, soalnya gue mau tunjukin skill gitar gue ke seseorang." Ucap Ehan sambil tersenyum.

"Hm, seseorang? Siapa?" Tanya Greza kepo.

"Nevermind."

Greza melihat wajah Ehan dengan ekspresi curiga. Fokusnya terpecah saat Jessica bertanya kepadanya.

"Za, lo ikut apa?" Tanya Jessica tersenyum lebar.

"Taekwondo lah. Soalnya gue udah punya tujuan buat selanjutnya." Jawab Greza tersenyum miring.

"Tujuan apa? Mau balas dendam?" Tanya Jessica curiga.

"Bukan urusan lo." Ucap Greza dengan nada berat.

---

Mereka berempat sudah sampai di kelas. Pembahasan tentang ekstrakurikuler tadi pun sekarang menjadi bahan pembicaraan para murid.

"Za, lo mau daftar dimana?" Tanya Liam.

"Langsung ke kepsek." Jawab Greza singkat.

"Nyali si cantik ini besar juga." Ucap Ehan mengagumi Greza.

"Jangan- maksudku, kepsek lagi sibuk sekarang. Nanti aja, atau kalo lo mau daftar sekarang, minta ke gue aja, cari aman." Ucap Jessica sedikit ketakutan.

She's Our GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang