Chapt. 5

32 7 0
                                    

"Yey, papa Ilang udah nyampe!" Teriak Farina gembira.

"Papa Ilang gak tuh." Ucap Greza sambil menggelengkan kepalanya dan tertawa kecil.

"Aku loh tadi gak sempet buat ketemu sama peluk papa." Ucap Farina dengan ekspresi wajah yang di sedihkan dan memasang puppy eyes.

"Jangan sok dramatis lah kau." Balas Greza dengan ekspresi wajah tidak peduli.

"Loh beneran gak ketemu kok, papa aja nyampe waktu aku mandi tadi terus langsung berangkat buat jemput kakak." Jawab Farina yang tidak mau kalah dengan panjang lebar.

"Heleh, berarti mandi mu aja yang kelamaan." Ucap Greza yang tidak ingin kalah.

"Mandi ku udah aku cepetin 10 menit, gak kayak biasanya ih." Bantah Farina.

"Mandi mu aja paling cepet biasanya 30 menit paling lama 1 jam." Elak Greza.

Keributan pun mulai terjadi. Mungkin ini adalah lanjutan dari debat ayah dan anak pertama, sekarang debat antara kakak dan adik.

"Gilang, udah selesai pekerjaannya?" Tanya Linda lembut yang menghiraukan perdebatan tersebut.

"Udah kok Lin." Jawab Gilang sambil tersenyum.

"Oh, yaudah. Habis ini tolong beliin bawang merah, terus ba-"

"Eits, suami udah pulang gini masa harus disuruh-suruh. Mungkin pelukan dulu kek atau apa gitu." Potong Gilang sambil tersenyum juga mengangkat satu alis dan memeluk pundak Linda dari belakang.

"Sejak kapan kamu itu suamiku? Kamu itu udah resmi jadi babu ku tau." Bantah Linda sambil tertawa kecil yang terdengar mengejek.

Gilang langsung membuat ekspresi sedih yang dibuat-buat dan melihat itu, Linda hanya bisa tertawa. Akhirnya, kakak dan adik itu tidak sempat melanjutkan debat mereka karena melihat percakapan ayah dan ibunya lalu saling berbisik.

"Kak, mending kita pergi ke kamar aja gak sih?" Tanya Farina sambil berbisik.

"Iya, daripada kita jadi nyamuk disini." Jawab Greza.

Mereka berdua pun menaiki anak tangga dan segera masuk ke kamar dan menutup pintunya. Waktu telah berjalan dan sekarang pukul 4.30 dan Greza langsung mandi dan mengganti bajunya di dalam kamar mandi yang terletak di dalam kamar tidurnya juga sementara Farina langsung asik dengan ponselnya.

---

Setelah 10 menit, Greza keluar dari kamar mandi dengan wajah yang bersih dan putih, aroma yang harum dan rambut basah yang licin setelah keramas.

"Ehm dek, kamu kenapa kok keliatannya benci sama Elyn?" Tanya Greza penasaran.

"Elyn yang Jesselyn itu kan?" Tanya Farina memastikan.

"Iya, kenapa kok kamu keliatannya benci gitu?"

"Aku benci sama dia soalnya dulu dia manfaatin aku." Jawab Farina.

"Hah, gimana? Kok aku gak paham?"

"Dulu itu Elyn suka buat ganti-ganti sahabat. Nah bodohnya aku, aku mau jadi sahabatnya dulu. Jadi setiap kali aku ngomong sama seseorang gitu, mereka dikit-dikit jauhin aku." Jawab Farina.

"Oh.. terus?" Tanya Greza paham.

"Waktu awal jadi sahabatnya, dia itu baik banget yang sampe pada akhirnya dia nyuruh aku buat ngelakuin sesuatu." Jawab Farina dengan jelas.

"Contohnya?"

"Contohnya nih kayak dia itu nyuruh-nyuruh aku terus pernah tuh sekali doang, dia nyuruh aku buat bagi jawaban waktu ujian."

She's Our GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang