Chapt. 4

31 7 0
                                    

"Wil, lo dijemput siapa nanti?" Tanya Greza.

"Dijemput ayah gue kek biasa dong." Jawab Wilona.

"Oh, yaudah. Gue nanti pulang agak telat ya."

"Loh, kenapa?"

"Gak papa, gue ada urusan."

Greza berbohong, dia sama sekali tidak ada urusan apapun, dia hanya ingin berlama-lama di sekolah. Tapi tiba-tiba, Greza memikirkan lagi tentang hal yang dibahas oleh Jessica.

"Wil, gue mau nanya dan plis, lo jujur sama gue." Ucap Greza.

"Apaan emangnya?" Tanya Wilona.

"Waktu SD dulu lo satu sekolah sama si Jess?"

Wilona menganggukkan kepalanya dan detak jantung Wilona meningkat saat itu.

"Dulu waktu SD, lo ada kasus apa sampe si Jess keliatannya benci banget sama lo, mungkin? Terus yang Jess maksud dia itu siapa?" Tanya Greza.

Greza terus menerus melontarkan pertanyaan seakan-akan sedang mengeksekusi Wilona. Sekarang, Wilona sudah terpojok.

"Iya, gue dulu satu sekolah sama si Jess. Sekolahnya itu di SD Permata Alam yang negeri itu." Jawab Wilona sambil mencoba untuk santai.

"Terus kalo masalah kasus, itu cuman kasus ringan doang tapi si Jess nya aja yang berlebihan nanggapinya." Tambah Wilona.

"Yang terakhir, gue juga lupa sama cewe yang dimaksud Jess." Sambung Wilona sebagai penutup jawaban.

"Ehm, oke." Jawab Greza singkat.

"Lo percaya sama gue kan, Za?" Tanya Wilona memastikan.

"Gak tau ya, tapi keknya iya buat sementara waktu." Jawab Greza sedikit ragu.

Wilona tersenyum lebar mendengar jawaban Greza tersebut.

"Sumpah, gak tau kenapa rasanya kek kurang aja dari jawabannya Wilona tadi." Gumam Greza.

---

"Za, gue pulang duluan ya." Ucap Wilona.

"Oke." Jawab Greza singkat lagi.

Beberapa detik kemudian, Greza langsung dikejutkan oleh sekretaris OSIS. Gadis itu langsung mengajak duduk si Greza.

"Lo Greza kan? Gue Raya Olivia dan lo bisa manggil gue Oliv kalo mau." Ucap Oliv.

"Keknya lebih enak dipanggil Oli sih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Keknya lebih enak dipanggil Oli sih." Sarkas Greza.

Oliv langsung kesal dengan Greza. Tapi, sarkas itu tidak sepenuhnya salah karena wajah Oliv itu sangat berminyak walaupun sudah ditutupi bedak yang ia pakai.

"Terserah lo, tapi pokoknya gue mau ngomong sesuatu ke lo." Ucap Oliv yang nadanya sudah mulai serius.

"Za, hati-hati sama orang yang lo anggep sahabat, soalnya orang yang lo anggep sahabat itu bakalan gak sepenuhnya bersahabat sama lo." Sambung Oliv yang seperti memperingatkan.

She's Our GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang