Sakura sudah memutuskannya. Kali ini dia tidak ingin kembali terluka. Cukup sekali dia menjadi orang bodoh hanya karena jatuh cinta.
Cukup sekali.
Terutama pada orang yang sama.
Memorinya masih segar pada apa yang terjadi bertahun-tahun silam. Ketika dia seperti orang bodoh menunggu di pencatatan sipil seharian penuh dan melihat puluhan pasangan keluar dengan wajah bahagia sambil bergandengan tangan sementara pasangannya sendiri tidak kunjung datang.
Hari itu cukup berangin dan hujan akhirnya turun di jam satu siang. Namun hingga hujan berakhir pun, laki-laki itu tidak datang menepati janji mereka.
Sasuke tidak datang.
***
"Aku akan menolak lamarannya." Katanya tegas hingga membuat Ino tersedak steaknya.
Reaksi itu sesuai prediksinya. Ino pikir 10 bulan ini dia kembali luluh pada Sasuke setelah pertemuan tanpa sengaja mereka di pesta akhir tahun kantor. Ino pikir dirinya akan mudah memaafkan Sasuke begitu saja dan bersedia mengulang kembali semuanya dari 0 bersama pria itu.
Tapi dia tidak berencana demikian. Kebersamaannya dengan Sasuke hanya bentuk kesenangan semata. Dia tidak lagi berharap akan memiliki akhir yang bahagia.
"Aku pikir kau akan menerimanya." Ujar Ino sambil masih terbatuk.
"Aku tidak sebodoh itu, Ino." Jawabnya ofensif. Orang-orang terlalu cepat mengambil keputusan saat melihat dia dan Sasuke kembali bersama. Berpikir bahwa karena dulu dia pernah begitu mencintai Sasuke, maka dirinya akan tunduk lagi pada pria tampan itu.
"Aku lega mendengarnya. Kau tahu kalau aku menentang hubungan kalian kan? Aku tidak ingin kau terluka lagi, Sakura." Ino tersenyum sedih padanya. Sahabatnya ini adalah orang yang menemaninya melalui hari-hari buruk setelah Sasuke menghancurkan hubungan mereka lalu menghilang begitu saja.
"Aku pikir kau akan menerimanya setelah dia melamarmu dengan begitu romantis malam itu." Ucap Ino lagi.
Sakura menggelengkan kepalanya. "Aku tidak akan melakukannya."
Sudah lewat seminggu semenjak Sasuke melamarnya di hadapan banyak orang saat mereka menghadiri acara makan malam kantor tempat pria itu bekerja. Kantor dan perusahaan yang sama dengan tempat suami Ino bekerja hingga sahabatnya yang turut hadir juga menyaksikan peristiwa bersejarah itu.
Bersejarah tentu saja. Karena itu adalah lamaran kedua yang Sasuke lakukan padanya. Bila pada kali pertama Sakura bisa dengan mudah menerimanya dan menangis bahagia saat Sasuke memasangkan cincin di jari manisnya, kali kedua ini punya cerita berbeda.
Jauh berbeda.
Dia hanya tersenyum kecil dan mengatakan akan memikirkannya lebih dahulu, bahkan menolak cincin pemberian Sasuke. Hal itu cukup untuk membuat para penonton kecewa serta membuatnya dan Sasuke pulang dalam keadaan saling berdiam diri sepanjang jalan.
"Kapan kau akan bicara pada Sasuke?" Tanya Ino.
"Malam ini." Jawab Sakura cepat. Meski dia tidak tahu apa Sasuke akan datang ke tempat yang dia sebutkan dalam pesan karena semenjak kejadian lamaran itu Sasuke dan dia tidak saling memberi kabar.
"Ha... aku lega mendengarnya. Kau pantas mendapatkan laki-laki baik, Sakura. Sangat pantas." Ucap Ino tulus.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
HEART OF BLUE - ONESHOT VOL. VII
Fiksi PenggemarSASUSAKU ONESHOT COLLECTION VOL.VII